49
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 HASIL KARAKTERISTIK PATI DARI BIJI ALPUKAT
Pati yang digunakan pada penelitian pembuatan bioplastik ini adalah pati yang diekstrak dari biji alpukat. Dari hasil penelitian ini, rendemen pati diperoleh sebesar
24,20, dimana 100 gram biji alpukat menghasilkan pati sebanyak 24,20 gram. Pati biji alpukat tersebut kemudian dianalisa karakteristik komponen-komponen
penyusunnya yang disajikan pada tabel 4.1 berikut ini. Tabel 4.1 Hasil KarakteristikPati Biji Alpukat
Komponen Pati Biji Alpukat Kadar
Standar Industri Indonesia
Pati amilum 67,6950
Min. 75 - Amilosa
32,4739 -
- Amilopektin 35,3212
- Air
1,087 Maks. 14
Abu 1,007
1,5 Lemak
1,86 -
Protein 10,44
-
4.1.1 Kadar Air
Tujuan pengujian kadar air terhadap pati adalah untuk mengetahui jumlah kadar air dalam pati sehingga hasil pengujian ini bisa dibandingkan dengan standar
untuk menghindari pertumbuhan mikroba.Adapun kadar air yang diperoleh dari pati biji alpukat sebanyak 1-2 gram yang diuji adalah sebesar 1,087. Berdasarkan
standar mutu pati menurut standar industri Indonesia, kadar air yang diizinkan adalah maksimal 14 [52]. Sedangkan berdasarkan komposisi 100 gram sampel kering biji
alpukat adalah 9,92±0,01 [77]. Jika dibandingkan dengan kadar air pati menurut standar industri Indonesia, kadar air pati biji alpukat telah memenuhi. Hal ini karena
semakin tinggi suhu pengeringan maka kadar air semakin kecil [30]. Artinya telah
Universitas Sumatera Utara
50 terjadi pemisahan sejumlah kecil air atau zat cair lain dari bahan sebagai uap oleh
udara yang disebut pengeringan.Jumlah air dalam bahan akan mempengaruhi daya tahan bahan terhadap kerusakan yang disebabkan oleh mikroba maupun
serangga[27]. Batas kadar air minimum dimana mikroba masih dapat tumbuh adalah 14-15 [8].
4.1.2 Kadar Pati
Pengujian kadar pati bertujuan untuk mengetahui kadar pati biji alpukat. Adapun kadar pati yang diperoleh dari pati biji alpukat adalah sebagai berikut sebesar
67,6950. Berdasarkan standar mutu pati menurut standar industri Indonesia, kadar pati yang diizinkan adalah minimal 75 [52].Jika dibandingkan dengan kadar pati
menurut standar industri Indonesia, kadar pati biji alpukat telah mendekati standar yang berlaku dengan selisih 7,305.
4.1.3 Kadar Amilosa dan Amilopektin
Pengujian kadar amilosa dan amilopektin bertujuan untuk mengetahui perbandingan kadar amilosa dan amilopektin dalam pati biji alpukat sehingga
peneliti dapat memperkirakan sifat-sifat fisika bioplastik dari pati biji alpukat yang akan diperoleh karena pati dengan kadar amilosa tinggi menghasilkan edible film
yang lentur dan kuat dan amilopektin mempengaruhi kestabilan edible film. Adapun kadar amilosa yang diperoleh dari pati biji alpukat sebesar 32,4739 sedangkan
kadar amilopektin adalah 35,3212. Komponen-komponen yang menyusun pati adalah amilosa dan amilopektin.Amilosa merupakan komponen pati yang
mempunyai rantai lurus dan larut dalam air. Amilosa terdiri dari satuan glukosa yang bergabung melalui ikatan α-1,4-D-glukosa. Amilosa memberikan sifat
keras.Sedangkan amilopektin merupakan komponen pati yang mempunyai rantai cabang dan tidak larut dalam air, tetapi larut dalam butanol. Amilopektin
menyebabkan sifat lengket, tidak larut dalam air dingin. Amilopektin terdiri dari satuan glukosa yang b
ergabung melalui ikatan α-1,4-D-glukosa dan α-1,6-D- glukosa [3].
Universitas Sumatera Utara
51
4.1.4 Kadar Abu