SORBITOL Pengaruh Penambahan Kitosan Dan Plasticizer Sorbitol Terhadap Sifat Fisiko-Kimia Bioplastik dari Pati Biji Alpukat (Persea Americana Mill)”
17 komposisi pemlastis. Oleh karena itu, ramalan karakteristik polimer yang
terplastisasi dapat dilakukan dengan variasi komposisi pemlastis [40]. McHugh dan Krochta 1994, menyatakan bahwa poliol seperti sorbitol dan gliserol adalah
plasticizer yang cukup baik untuk mengurangi ikatan hidrogen internal sehingga
akan meningkatkan jarak intermolekul [28]. Menurut Pamilia Coniwanti 2014, pada penelitiannya tentang pembuatan
film plastik biodegradabel dari pati jagung dengan penambahan kitosan dan pemplastis gliserol, diperoleh bahwa semakin banyak gliserol yang ditambahkan ke
dalam film plastik biodegradabel maka film plastik yang dihasilkan akan semakin elastis [36]. Tapi persentase elongasi berbanding terbalik dengan kekuatan tarik.
Secara umum, dengan penambahan gliserol sebagai plasticizer molekul-molekul di dalam larutan tersebut terletak di antara rantai ikatan biopolimer dan dapat
berinteraksi dengan membentuk ikatan hidrogen dalam rantai ikatan antara polimer sehingga menyebabkan interaksi antar molekul biopolimer menjadi semakin
berkurang. Hal ini menyebabkan berkurangnya kekuatan tarik film dengan adanya penambahan plasticizer.
Pada penelitian Romadloniyah 2012, variasi sorbitol yang digunakan sebagai plasticizer adalah 1,5 ml, 2 ml, 2,5 ml. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
tensile strength terbesar dimiliki oleh plastik biodegradable dengan penambahan 1,5
ml sorbitol yaitu 126,87 MPa dan elongation terbesar dimiliki oleh plastik biodegradable
dengan penambahan 2,5 ml sorbitol yaitu 78,33 [41].