Hasil Analisis Morfologi Permukaan Pati Biji Alpukat

71 nilai Modulus Young tertinggi pada masing-masing temperatur pemanasan, yaitu 80 o C, 85 o C dan 90 o C, adalah pada penambahan kitosan 3 gram dan sorbitol0,2mlg yaitu berturut-turut sebesar 515,48 MPa, 245,85 MPa, dan 119,74 MPa, sedangkan Modulus Young terendah pada masing-masing temperatur pemanasan adalah pada penambahan kitosan 1 gram dan sorbitol0,4mlg yaitu berturut-turut sebesar 14,95 MPa, 5,86 MPa, dan 6,77 MPa. Modulus elastisitas modulus elasticity menunjukkan nilai keelastisan elasticity dari produk bioplastik. Nilai modulus tarik yang kecil menunjukkan sifat bahan yang elastis elastic sedangkan nilai modulus tarik yang besar menunjukkan sifat bahan yang kaku dan getas stiff. Oleh karena itu, nilai modulus tarik memiliki hubungan berbanding terbalik dengan pemanjangan saat putus elongation at break. Nilai modulus young yang semakin tinggi akan ditemukan pada film yang memiliki kandungan plasticizer yang lebih sedikit [100].

4.7 HASIL SCANNING ELECTRON MICROSCOPE SEM

4.7.1 Hasil Analisis Morfologi Permukaan Pati Biji Alpukat

Karakteristik morfologi permukaan pati yang telah diekstrak dari biji alpukat diuji dengan SEM Scanning Electron Microscope. Hasil SEM pati biji alpukatyang diperoleh ditunjukkan pada Gambar 4.9 berikut ini. Gambar 4.9Hasil AnalisisSEMPati Biji Alpukat dengan Perbesaran 3000 kali Gambar 4.9 menunjukkan hasil analisa SEM partikel pati biji alpukat yang berukuran 100 mesh dengan perbesaran 3000x. Dari gambar 4.9 terlihat bentuk Granula Pati Biji Impurities 5,9 μm Universitas Sumatera Utara 72 mikroskopis granula pati biji alpukat berbentuk oval.Berdasarkan hasil SEM diperoleh ukuran granula pati biji alpukat yaitu 5,9µm. Bentuk granula pati ini tidak jauh berbeda dengan hasil penelitian Kahn 1987 [86]. Hasil analisa SEM menunjukkan bahwa morfologi pati biji alpukat hampir memiliki ukuran yang seragam dimana granula pati biji alpukat berbentuk oval dan permukaannya relatif lembut dan bebas dari pori, retak maupun celah. Ukuran diameter pati biji alpukat rata-rata adalah 5- 35μ [86].Berdasarkan bentuk ukuran granula, pati terbagi menjadi 2 bagian yaitu ukuran granula kecil 5-10µm dan ukuran granula besar 25-40µm [87]. Berdasarkan ukuran pati biji alpukat yang diperoleh yaitu 5,9µm, maka pati biji alpukat tergolong pati dengan ukuran granula kecil. Dapat dilihat juga pada gambar 4.9 sisi-sisi tajam disekitar pati yang berbentuk oval menunjukkan adanya impurities.Pati biji alpukat masih mengandung zat pengotor impurites yang disebabkan karena pati biji alpukat masih memiliki kandungan lainnya seperti lipid, protein, serat, pentosan dan abu [86]. 4.7.2 Hasil Analisis Morfologi Permukaan Patahan Bioplastik dari Pati Biji Alpukat Tanpa Kitosan dan Sorbitol Serta Patahan Bioplastik dari Pati Biji Alpukat Dengan Kitosan Dan Sorbitol Karakteristik morfologi permukaan dari bioplastik yang dihasilkan diuji dengan SEM Scanning Electron Microscope. HasilSEM bioplastik disajikan pada Gambar 4.10 dibawah ini. Universitas Sumatera Utara 73 Gambar 4.10 Analisa SEM Patahan Bioplastik dari Pati Biji Alpukat Bioplastik tanpa Pengisi dan Plasticizerdengan Perbesaran 3000x b Bioplastik dengan Pengisi dan Plasticizerdengan Perbesaran 3000x Gambar 4.10 a dan b menunjukkan hasil analisa SEM produk bioplastik dengan dan tanpa penambahan pengisi kitosan dan plasticizer sorbitol dengan perbesaran masing – masing 1000x. Pada Gambar 4.10 a terlihat bahwa pati biji alpukat sudah terdispersi dengan baik pada saat pencampuran dan membentuk kesatuan yang utuh. Pada gambar 4.10 a terlihat bahwa permukaan bioplastik terlihat kasar dan banyak terdapat rongga dikarenakan adanya sifat kepolaran yang sangat kuat pada saat dilakukan pengujian tensile strength.Gambar 4.10b menunjukkan hasil analisa SEM produk bioplastik dengan penambahan pengisi kitosan dan plasticizer sorbitol dengan perbesaran masing – masing 1000x.Pada gambar 4.10 b terlihat bahwa pati biji alpukat sudah terdispersi dengan baik pada saat pencampuran dan membentuk kesatuan yang utuh.Pada gambar 4.10 b terlihat bahwa permukaan bioplastik terlihat halus dikarenakan adanya penambahan plasticizer dan sedikit terdapat rongga dikarenakan adanya penambahan kitosan sebagai pengisi dan sorbitol sebagai plasticizer sehingga pada saat dilakukan pengujian tensile strength, produk akan lebih memiliki kemampuan yang lebih baik dibandingkan dengan tanpa penambahan pengisi kitosan dan plasticizer sorbitol. Pemlastis akan menempel pada campuran produk bioplastik sehingga akan memberikan sifat yang halus dan lembut serta terdispersi dengan baik. Perlu dicatat bahwa, dengan meningkatnya konten plasticizer, viskositas lelehan menurun yang membuat pati sulit terplastisasi, karena pergeseran yang menurun selama pemrosesan Pati yang tergelatinisasi Pati yang tergelatinisasi bersama sorbitol dan kitosan Pati yang tergelatinisasi a b Universitas Sumatera Utara 74 [88]. Dalam hal ini, produk bioplastik terbaik pada penambahan pengisi kitosan sebanyak 1 gram dan plasticizer sorbitol sebanyak 0,2 mlg. 4.8 Perbandingan Sifat Mekanik Bioplastik dari Pati Biji Alpukat dengan Penambahan Pengisi Kitosan dan Plasticizer Sorbitol terhadap Plastik Komersial HDPE Pada tabel 4.3 berikut adalah perbandingan sifat mekanik bioplastik dari pati biji alpukat dengan penambahan pengisi kitosan dan plasticizer sorbitol terhadap plastik komersial High Density Poly Ethylene HDPE meliputi sifat penyerapan air, densitas, kekuatan tarik, elastisitas elongation at break, Modulus Young. Tabel 4.3 Sifat Mekanik Bioplastik dari Pati Biji Alpukat dan Plastik Komersial HDPE No. Sifat Mekanik HDPE Bioplastik 1. Penyerapan Air 0,01 23,08 2. Densitas gml 0,94 – 0,97 2,632 3. Kekuatan Tarik MPa 20,67 – 51,68 8,826 4. Elastisitas Elongation at Break 10 – 500 26,76 5. Modulus Young MPa 400 – 1200 515,481 Pada sifat penyerapan air, densitas, dan kekuatan tarik, bioplastik dari pati biji alpukat yang diperoleh masih jauh dibawah standar plastik komersial ini.Sedangkan pada sifat elastisitas elongation at break dan Modulus Young, bioplastik dari pati biji alpukat telah menyamai plastik komersial HDPE. Universitas Sumatera Utara 75

4.9 ANALISA BIAYA

Dokumen yang terkait

Pengaruh Penambahan Kitosan Dan Plasticizer Sorbitol Terhadap Sifat Fisiko-Kimia Bioplastik dari Pati Biji Alpukat (Persea Americana Mill)”

1 1 22

Pengaruh Penambahan Kitosan Dan Plasticizer Sorbitol Terhadap Sifat Fisiko-Kimia Bioplastik dari Pati Biji Alpukat (Persea Americana Mill)”

0 0 2

Pengaruh Penambahan Kitosan Dan Plasticizer Sorbitol Terhadap Sifat Fisiko-Kimia Bioplastik dari Pati Biji Alpukat (Persea Americana Mill)”

0 0 8

Pengaruh Penambahan Kitosan Dan Plasticizer Sorbitol Terhadap Sifat Fisiko-Kimia Bioplastik dari Pati Biji Alpukat (Persea Americana Mill)”

0 0 21

Pengaruh Penambahan Kitosan Dan Plasticizer Sorbitol Terhadap Sifat Fisiko-Kimia Bioplastik dari Pati Biji Alpukat (Persea Americana Mill)”

1 5 10

Pengaruh Penambahan Kitosan Dan Plasticizer Sorbitol Terhadap Sifat Fisiko-Kimia Bioplastik dari Pati Biji Alpukat (Persea Americana Mill)”

0 0 25

Pengaruh Penambahan Pengisi Kitosan dan Plasticizer Etilen Glikol Terhadap Karakteristik Bioplastik dari Pati Biji Alpukat (Persea americana mill)

0 0 23

Pengaruh Penambahan Pengisi Kitosan dan Plasticizer Etilen Glikol Terhadap Karakteristik Bioplastik dari Pati Biji Alpukat (Persea americana mill)

0 2 10

Pengaruh Penambahan Pengisi Kitosan dan Plasticizer Etilen Glikol Terhadap Karakteristik Bioplastik dari Pati Biji Alpukat (Persea americana mill)

0 0 15

Pengaruh Penambahan Pengisi Kitosan dan Plasticizer Etilen Glikol Terhadap Karakteristik Bioplastik dari Pati Biji Alpukat (Persea americana mill)

0 4 5