commit to user 61
b. Analisis Faktor Eksternal
Faktor-faktor eksternal yang strategis untuk mengidentifikasi peluang dan ancaman bagi sentra industri brem di Kecamatan
Nguntoronadi antara lain: 1 Kondisi Perekonomian.
Kondisi lingkungan ekonomi berpengaruh langsung terhadap semua kegiatan ekonomi yang terdapat di lingkungan tersebut.
Supaya usaha industri brem dapat berkembang dengan baik, diperlukan
pertimbangan yang
matang terhadap
kondisi perekonomian dalam membuat keputusan dan kebijakan dalam
usaha tersebut. Pada kegiatan usaha industri brem, kondisi perekonomian akan mempengaruhi kondisi faktor-faktor produksi
dan pemasaran hasil produksi. Misalnya perubahan harga bahan baku tentu akan berpengaruh terhadap biaya yang nantinya akan
menentukan kemampuan produksi. Perkembangan kelembagaan usaha pendukung seperti supplier bahan baku dan penyedia sarana
produksi akan menentukan kelancaran proses produksi karena berkaitan erat dengan keterjaminan sediaan kebutuhan produksi
sedangkan perkembangan kelembagaan pemasaran berdampak pada kelancaran dan pertumbuhan pemasaran output yang
menentukan tingkat permintaan. 2 Persaingan
Pesaing usaha industri brem di Kecamatan Nguntoronadi berasal dari usaha sejenis berupa usaha industri brem di Kabupaten
Madiun yang menghasilkan produk brem Madiun. Brem Madiun dengan Brem Wonogiri dianggap bersaing karena kedua produk
memiliki beberapa daerah pemasaran yang sama dan keduanya sama-sama produk brem yang berbentuk makanan. Selain itu,
persaingan juga berasal dari adanya produk subtitusi berupa berbagai jenis makanan khas yang beredar pada pusat-pusat jajanan
dan oleh-oleh makanan khas di kota-kota besar. Posisi usaha
commit to user 62
industri brem Kecamatan Nguntoronadi dalam persaingan tersebut perlu diidentifikasi guna merumuskan strategi yang tepat untuk
memenangkan persaingan. Bentuk persaingan dengan produk pesaing tersebut adalah dalam hal kualitas, rasa, tampilan, harga
jual dan promosi. 3 Pemerintah
Pemerintah berperan mengatur dan menata kehidupan masyarakat untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat. Usaha
industri brem dipandang oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Wonogiri sebagai salah satu UMKM potensial yang perlu dibina
dan dikembangkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Upaya pembinaan dan pengembangan diwujudkan melalui
berbagai program penyuluhan dan bantuan alat produksi yang dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan
UMKM maupun Dinas Kesehatan. Berbagai program pembinaan dan pengembangan industri brem oleh Dinas Perindustrian
Perdagangan Koperasi dan UMKM diantaranya adalah penyuluhan proses produksi, bantuan sarana dan teknologi produksi dan
pelatihan promosi produk brem untuk meningkatkan kualitas daya saing Brem Wonogiri. Adapun upaya pembinaan yang dilakukan
Dinas Kesehatan terhadap usaha industri brem diantaranya adalah pengawasan dan penyuluhan proses produksi yang higienis dan
bantuan perlengkapan bagi pengrajin brem untuk menghasilkan produk brem yang lebih higienis.
4 Kondisi alam Kondisi alam menjadi salah satu faktor strategis yang perlu
dipertimbangkan karena sebagian proses dalam tahap produksi brem masih dilakukan dengan cara tradisional. Salah satu tahap
dalam proses produksi tersebut adalah tahap penjemuran. Proses penjemuran memerlukan syarat kondisi cuaca tertentu untuk
menghasilkan produk dengan kualitas yang baik. Kondisi cuaca
commit to user 63
yang tidak sesuai dengan syarat tersebut menjadi ancaman bagi usaha industri brem.
5 Teknologi Kemajuan teknologi berperan meningkatkan efisiensi proses
produksi dalam usaha industri brem. Teknologi dalam industri brem secara umum masih sederhana. Beberapa perkembangan
teknologi perlu menjadi perhatian para pengusaha adalah pada mesin penggerak mixer dan pethokan. Sebelumnya semua
pengusaha brem menggunakan mesin diesel untuk menggerakkan mixer dan pethokan, kini beberapa pengusaha telah beralih
menggunakan dinamo. Berdasarkan perhitungan pengusaha, biaya tagihan listrik untuk menyalakan dinamo lebih ringan apabila
dibandingkan dengan biaya solar dan minyak pelumas ketika menggunakan diesel. Pada proses mencetak kepingan brem juga
terdapat kesenjangan teknologi diantara para pengrajin brem. Sebagian besar pengrajin masih menggunakan cetakan tradisional
untuk mencetak kepingan brem. Beberapa pengrajin telah menggunakan cetakan press yang mampu menghasilkan bentuk
kepingan brem yang rapi, lebih higienis dan lebih cepat. Perkembangan teknologi lainnya adalah bantuan masker dan
sarung tangan dari Dinas Kesehatan untuk proses produksi yang lebih higienis. Namun hingga saat ini para pengrajin belum
menggunakan perlengkapan tersebut.
2. Identifikasi Faktor Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman