commit to user 66
b. Identifikasi Faktor Kelemahan
1 Para pengusaha kurang inovatif Kesadaran para pengusaha brem untuk melakukan inovasi
masih sangat rendah. Para pengusaha kurang memahami tujuan dan manfaat penerapan inovasi-inovasi dalam produksi brem.
Bahkan beberapa inovasi teknis produksi yang dianjurkan oleh lembaga pemerintah tidak diaplikasikan oleh sebagian besar rumah
tangga industri. Adopsi inovasi yang rendah tersebut menyebabkan sentra industri brem sulit untuk berkembang.
2 Upaya promosi kurang Para pengusaha brem belum mampu untuk melakukan
promosi sendiri. Upaya pelatihan promosi tidak mampu merubah kondisi tersebut karena waktu, tenaga dan pikiran pengusaha telah
habis dicurahkan untuk melakukan proses produksi. Satu-satunya cara selama ini adalah memanfaatkan peran lembaga pemasaran
dan lembaga pemerintah untuk mempromosikan produk brem. 3 Kepingan brem kurang rapi dan kurang higienis
Tahap pencetakan dalam rangakaian proses produksi brem dilakukan secara manual oleh sebagian besar pengusaha brem. Para
pekerja menggunakan alat pencetak terbuat dari kawat yang dibetuk melingkar dan diberi pegangan sehingga bentuknya mirip
lensa pembesar. Menurut dinas kesehatan proses pencetakan brem tersebut kurang higienis. Dinas kesehatan telah memberikan
bantuan berupa masker dan sarung tangan kepada para pengrajin untuk menutup kelemahan tersebut namun sebagian besar
pengrajin masih enggan untuk menggunakannya. Tahap pencetakan brem yang dilakukan secara manual juga
terkesan menghasilkan kepingan brem yang kurang rapi dibandingkan dengan sebagian kecil pengusaha yang telah
mengadopsi kemajuan teknologi pengolahan pangan berupa cetakan press. Hal ini tentu menjadi kelemahan produk akibat
commit to user 67
permasalahan teknis proses produksi. Perbedaan penggunaan alat pencetak tersebut menyebabkan bentuk produk yang tidak seragam
di pasar yang berpotensi memunculkan preferensi di benak pembeli.
4 Kemasan kurang menarik Kemasan produk brem sentra industri brem Kecamatan
Nguntoronadi masih kurang menarik apabila dibandingkan dengan pesaing sejenisnya yaitu Brem Madiun. Brem Madiun telah di
kemas dengan kemasan kardus sedangkan Brem Nguntoronadi hanya di kemas dengan kemasan plastik. Pada kemasan tersebut
juga tidak tercantum informasi yang cukup mengenai produk yang terdapat di dalamnya. Menurut keterangan key informant
kekurangan tersebut pernah beberapa kali dikeluhkan oleh pelanggan. Hal ini tentu mengurangi nilai jual produk brem
sehingga perlu mendapat perhatian untuk dipertimbangkan dalam strategi pengembangan.
5 Belum tercipta aksi bersama Secara umum kompetisi yang terjadi diantara industri-
industri yang terdapat dalam sentra industri brem Kecamatan Nguntoronadi lebih mengedepan daripada kerjasama. Selama ini
mereka cenderung hanya menikmati keuntungan akibat lokasi yang sama berupa kemudahan memperoleh tenaga kerja serta
kemudahan berhubungan dengan suppliers dan buyers
. Mereka belum memanfaatkan secara maksimal jaringan untuk melakukan
aksi bersama guna memecahkan permasalahan-permasalahan yang mereka hadapi.
c. Identifikasi Faktor Peluang