perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 42
kerusakan tersebut akan sangat bermanfaat mengingat berbagai produk termasuk brem tidak hanya didistribusikan ke pasar lokal tetapi juga ke
kota-kota besar yang ada di kabupaten maupun provinsi lain. 2. Keadaan Sarana Perdagangan
Sarana perdagangan memiliki peran penting dalam proses pemasaran produk. Keberadaan sarana perdagangan mempermudah terjadinya proses
jual beli sehingga menunjang kelancaran kegiatan perekonomian suatu daerah untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi serta kesejahteraan
masyarakat. Keadaan sarana perdagangan yang terdapat di Kabupaten Wonogiri dapat dilihat pada Tabel 4.7.
Tabel 4.7 Sarana Perdagangan di Kabupaten Wonogiri Tahun 2008.
No Sarana Perdagangan
Jumlah
1. 2.
3. Pasar Umum
Pasar Desa Pasar Hewan
28 68
9 Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Wonogiri Tahun 2008.
Di lingkup wilayah Kabupaten Wonogiri terdapat 28 unit pasar umum dan 68 unit pasar desa. Banyaknya jumlah pasar yang ada di Kabupaten
Wonogiri tersebut memudahkan kegiatan pemasaran berbagai produk lokal dari produsen ke konsumen di dalam wilayah kabupaten.
D. Keadaan Pertanian
1. Luas Wilayah dan Penggunaan Lahan Luas wilayah Kecamatan Nguntoronadi adalah 8.040,5175 ha.
Penggunaan lahan tersebut terbagi menjadi lahan sawah dan lahan kering. Perincian luas penggunaan lahan di Kecamatan Nguntoronadi dapat dilihat
pada Tabel 4.8.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 43
Tabel 4.8 Penggunaan Lahan di Kecamatan Nguntoronadi Tahun 2008.
Penggunaan Lahan Luas
ha Prosentase
A. Lahan Sawah
1. Irigasi ½ Teknis 2. Irigasi Sederhana PU
3. Tadah Hujan 4. Pasang Surut
1.413
47 75
1.141 150
17,57 0,58
0,93 14,19
1,87 B.
Lahan Kering
1. Pekaranganbangunan 2. Tegalkebun
3. Rawa tidak digunakan 4. Hutan Negara
5. Lain-lain
6.628
1.433 2.388
504 634
1.669
82,43 17,82
29,70 6,27
7,88 20,76
Jumlah 8.041
100
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Wonogiri Tahun 2008. Luas lahan sawah di Kecamatan Nguntoronadi yaitu seluas 1.413 ha
atau 17,57 dari luas wilayah Kecamatan nguntoronadi. Luas lahan sawah tersebut terdiri dari lahan sawah irigasi ½ teknis seluas 47 ha, lahan sawah
irigasi sederhana PU seluas 75 ha, lahan sawah tadah hujan seluas 1.141 ha dan lahan sawah pasang surut seluas 150 ha.
Proporsi luas lahan kering di kecamatan nguntoronadi adalah 82,43 dari luas wilayah Kecamatan nguntoronadi atau seluas 6.628 ha. Lahan kering
tersdebut terdiri dari pekaranganbangunan seluas 1.433 ha, tegalkebun seluas 2.388 ha, rawa yang tidak digunakan seluas 504 ha, hutan negara
seluas 634 ha dan sisanya digunakan sebagai tanah penggembalaan, tambak, kolam dan tanaman kayu-kayuan.
Berdasarkan informasi tersebut dapat disimpulkan bahwa sebagian besar lahan sawah di Kecamatan Nguntoronadi berupa sawah tadah hujan
sedangkan sisanya berupa sawah irigasi ½ teknis, sawah irigasi sederhana PU dan sawah pasang surut di tepi Waduk Gajah Mungkur. Luas tegalkebun
memiliki proporsi yang lebih besar dibanding luas lahan sawah, hal ini menunjukkan bahwa pertanian di Kecamatan Nguntoronadi mengalami
kesulitan untuk melakukan irigasi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 44
E. Keadaan Perindustrian