Brem Brem Wonogiri Industri Kecil

commit to user 7 1. Mempertahankan kualitas, hubungan dengan konsumen, jaringan distribusi dan kemitraan untuk bertahan di pasaran. 2. Meningkatkan produktivitas dan koordinasi antara instansi yang terkait dalam permodalan dan pengembangan budidaya tanaman garut serta sentra industri kecil emping garut. 3. Meningkatkan kualitas sumber daya pengrajin secara teknis dan pemberian motivasi usaha melalui kegiatan pembinaan untuk memaksimalkan produktivitas dan daya saing emping garut. Berdasarkan matriks QSP dalam penelitian tersebut, alternatif strategi yang paling tepat untuk diterapkan adalah meningkatkan produktivitas dan koordinasi antara instansi yang terkait dalam permodalan dan pengembangan budidaya tanaman garut serta sentra industri kecil emping garut. Aspek yang dianalisis dari kedua penelitian tersebut identik dengan penelitian penulis yaitu mengenai alternatif strategi pengembangan bagi usaha agroindustri. Penulis menjadikan kedua penelitian terdahulu tersebut sebagai referensi dalam penelitian penulis untuk menganalisis alternatif strategi yang tepat dalam pengembangan usaha industri brem di Kecamatan Nguntoronadi.

B. Tinjauan pustaka

1. Brem

Brem adalah makanan yang berasal dari sari ketan yang dimasak dan dikeringkan, merupakan hasil dari fermentasi ketan hitam yang diambil sarinya saja yang kemudian diendapkan dalam waktu sekitar sehari semalam.Sensasi makanan ini muncul ketika makanan dimasukkan ke dalam mulut akan langsung mencair dan lenyap meninggalkan rasa semriwing di lidah. Dikenal beberapa bentuk brem yang terdapat di pasaran, berupa makanan dan minuman. Brem berupa makanan terkenal dari Madiun dan Wonogiri, sedangkan yang berupa cairan berasal dari pulau Bali dan Nusa Tenggara Anonim, 2010. commit to user 8

2. Brem Wonogiri

Brem dari Kabupaten Wonogiri, Provinsi Jawa Tengah, berbentuk lempeng pipih bundar dengan diameter rata-rata 5 cm dan ketebalan sekitar 0,3 cm. Brem asal Wonogiri berwarna putih dan proses pengeringannya melalui dijemur langsung dibawah panas terik matahari selama tiga hari Anonim, 2010. Brem adalah makanan kecil yang bahannya dibuat dari kristal olahan air tape ketan. Pembuatan brem di Kabupaten Wonogiri, tumbuh menjadi industri rumah tangga warga Desa Gebang, Kecamatan Nguntoronadi lebih kurang 25 kilometer arah selatan Kota Wonogiri Pur, 2003. Pengembangan industri brem di Kabupaten Wonogiri sudah berlangsung sejak lama. Pengembangan industri ini dilakukan secara tradisional dan secara turun temurun selama puluhan tahun atau bahkan sampai ratusan tahun silam. Disamping itu, limbah industri brem ini bisa dimanfaatkan untuk makanan ternak sebagai pemacu penggemukan sapi. Oleh karena itu, hampir setiap penduduk yang menggeluti industri brem ini dipastikan juga memiliki usaha ternak. Pada proses pembuatan makanan brem, dari bahan dasar yang diproses, hanya sekitar 30 yang berhasil menjadi makanan brem. Sisanya 70 menjadi limbah yang berupa air dan ampas beras Anonim a , 2006.

3. Industri Kecil

Menurut Azhari 1986, industri kecil mempunyai pengertian yang berbeda di berbagai negara. Di Indonesia industri kecil didefinisikan sebagai sebuah unit usaha industri yang mempekerjakan antara 5-19 orang. Berdasarkan eksistensi dinamisnya, industri kecil dan rumah tangga di Indonesia dapat dibagi ke dalam tiga kelompok kategori yaitu : a. Industri lokal, yaitu kelompok jenis industri yang menggantungkan kelangsungan hidupnya kepada pasar setempat yang terbatas, serta relatif tersebar dari segi lokasinya. b. Industri sentra, yaitu kelompok jenis industri yang dari segi satuan usaha mempunyai skala kecil, tetapi membentuk suatu pengelompokan commit to user 9 atau kawasan produksi yang terdiri dari kumpulan unit usaha yang menghasilkan barang sejenis. c. Industri mandiri, yaitu kelompok jenis industri yang masih mempunyai sifat-sifat industri kecil, namun telah berkemampuan mengadakan teknologi produksi yang cukup canggih. Menurut Anonim 2009, Industri Kecil dan Menengah IKM di Indonesia memegang peranan sentral dan strategis dalam pembangunan ekonomi kerakyatan dan penyerapan tenaga kerja yang cukup besar yaitu 97,85 pada tahun 2001. Jika IKM mendapat perhatian khusus dengan pola pengembangan dan kebijakan yang terarah maka akan menjadi tulang punggung backbone bangkitnya sektor riil di Daerah.

4. Industri sentra