commit to user 77
C. Prioritas Strategi
1. Meningkatkan peran agen pemasaran untuk memperluas dan memperkuat jaringan pemasaran
3,35.
Agen pemasaran lebih leluasa untuk memasarkan produk brem di bandingkan para pengusaha yang harus mencurahkan waktu tenaga dan
pikirannya untuk menjalankan proses produksi. Mengoptimalkan kinerja agen pemasaran dalam memperluas dan memperkuat jaringan pemasaran
merupakan hal yang rasional untuk dilaksanakan. Bagaimanapun mereka berada dalam paguyuban yang sama dengan para pengusaha. Konsulltasi
yang lebih intensif diantara keduanya sangat memungkinkan untuk mencari titik temu antara kondisi internal sentra dengan permintaan pasar.
Bertindak sebagai bagian sentra yang terjun langsung ke wilayah pemasaran, mereka adalah kekuatan yang dimiliki sentra untuk mengincar
wilayah-wilayah pemasaran baru dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menguatkan jejaring pemasaran. Mereka yang
berinteraksi langsung dengan grosir, pengecer dan pihak-pihak lain yang berkaitan dengan pemasaran brem tentu lebih leluasa untuk mengendalikan
posisi persaingan produk brem di pasar. Karena itulah, strategi ini bermanfaat untuk menciptakan kerjasama yang lebih baik antara
pengusaha dengan agen pemasaran dalam mewujudkan produk yang mampu bersaing di pasar.
2. Meningkatkan kerjasama antar pengusaha dalam berbagi informasi gagasan dan pemecahan masalah bersama 5,99.
Strategi ini cenderung terfokus pada upaya untuk menggali potensi internal yang dimiliki sentra. Menutup kelemahan-kelemahan sentra
dengan memanfaatkan keberagaman pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki para pengusaha. Tertutupnya kelemahan-kelemahan sentra tentu
akan menjadikan sentra semakin kuat. Tidak hanya itu, kerjasama antar pengusaha tersebut diharapkan nantinya mampu memberikan efek positif
berupa pelestarian dan pengembangan kearifan lokal yang terdapat pada produk sentra. Strategi ini semakin relevan untuk dilaksanakan mengingat
commit to user 78
kekompakan para pengusaha selama ini masih sangat rendah. Kompetisi diantara mereka justru lebih menonjol sehingga timbul hubungan yang
saling menjatuhkan diantara mereka. Karena itulah, realisasi strategi ini akan bermanfaat mengatasi permasalahan utama yang selama ini
mengganjal perkembangan sentra yaitu rendahnya modal sosial diantara pengusaha untuk saling melengkapi dan saling membantu mewujudkan
sentra industri brem yang lebih baik. 3. Memanfaatkan bantuan teknis dan keuangan lembaga pemerintah untuk
memperbaiki kualitas SDM dan memperkuat permodalan sentra guna meningkatkan kemampuan produksi 6,14.
Pemerintah setempat telah memberikan perhatian khusus terhadap sentra industri brem. Eksistensi sentra industri brem hingga saat ini
menjadi alasan utama pemerintah setempat untuk mengkategorikannya sebagai kearifan lokal yang potensial untuk dilestarikan dan
dikembangkan. Perhatian pemerintah terhadap sentra industri brem diberikan dalam bentuk bantuan teknis danmaupun finansial. Sangat
disayangkan selama ini bantuan tersebut tidak termanfaatkan dengan baik oleh sentra industri brem. Penyebabnya adalah sentra industri brem
cenderung enggan untuk melakukan perubahan dan perbaikan. Mereka beranggapan bahwa kondisi sentra saat ini sudah cukup untuk menjaga
eksistensi sentra tersebut. Mereka merasa tidak terusik dengan perubahan dan perkembangan yang terjadi di lingkungan eksternal sentra. Tanpa
mereka sadari sikap tersebut berdampak negatif berupa kemunduran sentra industri brem. Hanya saja kemunduran tersebut berjalan lambat sehingga
mereka tidak merasa terusik. Hal ini dibuktikan oleh fakta yang menunjukkan penurunan jumlah pengusaha dan daerah pemasaran sentra
industri brem tersebut dari waktu ke waktu. Sentra
industri brem
memerlukan perubahan
mengikuti perkembangan lingkungan bisnis. Mereka membutuhkan suplemen untuk
meningkatkan kekuatan permodalan dan memperbaiki kualitas sumber daya manusia yang mereka miliki guna mengoptimalkan pemanfaatan
commit to user 79
peluang yang ada. Suplemen telah ada dan sangat poensial untuk dimanfaatkan yaitu perhatian khusus dari lembaga pemerintah yang
berwujud bimbingan dan bantuan teknis maupun finansial. Tabel 5.8 Quantitative Strategic Planning Matrix QSPM Pengembangan
Sentra Industri Brem di Kecamatan Nguntorornadi FAKTOR-FAKTOR STRATEGIS
Bobot
alternatif strategi 1
2 3
AS TAS AS TAS AS TAS Faktor Kunci Internal
1. Para pengusaha yang berpengalaman 0,14 1
0,14 3
0,41 4
0,55 2. Terdapat tenaga kerja yang terampil
0,13 2 0,26
3 0,39
4 0,52
3. Terdapat komunitas agen pemasaranbakul 0,09 4
0,35 3
0,26 1
0,09 4. Terdapat paguyuban pengrajin dan bakul
0,09 2 0,18
4 0,37
3 0,28
5. Mudahnya pertukaran informasi dan gagasan 0,10 1
0,10 4
0,38 2
0,19 6. Para pengusaha kurang inovatif
0,09 1 0,09
3 0,28
4 0,37
7. Upaya promosi kurang 0,08 4
0,34 2
0,17 3
0,25 8. Kualitas kepingan brem kurang rapi dan
higienis 0,10 1
0,10 3
0,31 4
0,42 9. Kemasan kurang menarik
0,10 1 0,10
2 0,19
4 0,39
10. Belum tercipta aksi bersama 0,08 1
0,08 4
0,32 2
0,16
Total Bobot
1,00
Faktor Kunci Eksternal
1. Permintaan tinggi 0,11 1
0,11 4
0,46 2
0,23 2. Kebutuhan bahan untuk produksi terjamin
0,15 1 0,15
3 0,44
4 0,59
3. Perhatian Pemerintah teknis dan keuangan 0,07 1
0,07 3
0,20 4
0,27 4. Perkembangan teknologi pengolahan pangan
0,14 1 0,14
2 0,28
4 0,56
5. Perkembangan teknologi informasi 0,08 2
0,16 1
0,08 3
0,25 6. Fluktuasi harga bahan baku
0,10 1 0,10
4 0,39
3 0,29
7. Inovasi produk pesaing sejenis 0,10 4
0,42 2
0,21 3
0,31 8. Promosi produk pesaing tak sejenis
0,07 4 0,29
2 0,15
3 0,22
9. Alokasi anggaran pemerintah terbatas 0,07 1
0,07 4
0,27 0,00
10. Musim penghujan cuaca 0,11 1
0,11 4
0,44 2
0,22
Total Bobot
1,00
Total Nilai Daya Tarik
3,35 5,99
6,14
Tipe Strategi
S-O W-T
S-O
Sumber : Analisis hasil penelitian
commit to user 80
Data nilai daya tarik Attractiveness Score AS pada Tabel 5.8 merupakan data nilai daya tarik hasil penelitian yang telah dimodifikasi demi
memenuhi kaidah QSPM. Berdasarkan hasil analisis menggunakan Matriks QSP, total nilai daya tarik tertinggi dimiliki oleh alternatif strategi 3 sebesar
6,14 Hal ini menunjukkan bahwa pada saat ini alternatif strategi 3 yaitu memanfaatkan bantuan teknis dan keuangan lembaga pemerintah untuk
memperbaiki kualitas SDM dan memperkuat permodalan sentra guna meningkatkan kemampuan produksi, merupakan alternatif strategi yang
diprioritaskan untuk diterapkan dalam rangka pengembangan sentra industri brem di Kecamatan Nguntoronadi. Pelaksanaan ketiga alternatif strategi
tersebut nantinya dapat dilakukan secara berurutan berdasarkan urutan total nilai daya tarik masing-masimg strategi dari yang terbesar hingga yang
terkecil. Penerapan strategi sesuai hasil analisis matriks QSP diharapkan nantinya
mampu mendongkrak perkembangan sentra industri brem menjadi lebih progresif. Kelemahan-kelemahan internal dapat dikurangi dan kekuatan-
kekuatan yang ada dapat ditingkatkan untuk kemudian diarahkan guna memanfaatkan berbagai peluang secara optimal dan mengatasi ancaman-
ancaman yang ada. Perbaikan kualitas SDM akan menumbuhkan individu- individu yang inovatif, kreatif, cerdas dan berpengetahuan luas. Apabila hal
ini dapat diwujudkan, munculnya pengusaha-pengusaha yang lebih maju di dalam sentra industri brem menjadi hal yang sangat mungkin untuk terjadi.
Bantuan finansial akan termanfaatkan dengan strategi yang efektif untuk target yang jelas. Kreatifitas, kecerdasan dan pengetahuan yang dimiliki para
pengusaha akan membuat mereka berpikir kritis, melakukan berbagai perbaikan manajemen, merencanakan spesialisasi produksi dan kegiatan
ekonomi yang saling terkait dan saling mendukung sehingga sentra industri brem yang telah berada pada tahap dewasa dapat melakukan evolusi naik.
commit to user 81
VI. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian mengenai Strategi Pengembangan Sentra Industri Brem di Kecamatan Nguntoronadi Kabupaten Wonogiri dapat
diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Berdasarkan uraian keragaan objek penelitian, usaha industri brem pada
sentra industri brem di Kecamatan Nguntoronadi ternyata mampu mendatangkan pendapatan bagi para pengrajin yaitu rata-rata sebesar
Rp.3.664.002,17. Usaha tersebut juga memiliki keunggulan berupa limbah produksi yang bermanfaat sebagai makanan penggemuk ternak lembu
sehingga usaha industri brem dan beternak lembu bersifat saling melengkapi. Karena itulah sentra industri brem di Kecamatan
Nguntoronadi prospektif untuk dikembangkan. 2. Faktor-faktor strategis dalam pengembangan sentra industri brem di
Kecamatan Nguntoronadi meliputi : a. Kekuatan : para pengusaha yang berpengalaman memproduksi brem,
terdapat labour pool, terdapat komunitas agen pemasaran, terdapat paguyuban pengrajin dan bakul, serta terdapat knowledge spill-over.
b. Kelemahan : para pengusaha kurang inovatif, upaya promosi kurang, kualitas kepingan brem kurang rapi dan kurang higienis, kemasan
kurang menarik, serta belum tercipta aksi bersama. c. Peluang : permintaan tinggi, kebutuhan bahan untuk produksi terjamin,
perhatian pemerintah berupa bantuan teknis dan keuangan, perkembangan teknologi pengolahan pangan, serta perkembangan
teknologi informasi. d. Ancaman : fluktuasi harga bahan baku, inovasi produk pesaing sejenis,
promosi produk pesaing tak sejenis, alokasi anggaran pemerintah terbatas, serta dampak buruk musim penghujan cuaca.
81