Proses produksi brem Keragaan Sentra Industri Brem di Kecamatan Nguntoronadi

commit to user 48 tersebut termasuk dalam skala industri rumah tangga. Tenaga kerja luar tersebut bukan merupakan tenaga kerja tetap. Penggunaan tenaga kerja luar dilakukan ketika rumah tangga produksi kekurangan tenaga kerja untuk melakukan produksi.

2. Proses produksi brem

Brem merupakan makanan olahan yang dibuat dari bahan baku beras ketan. Brem yang layak dipasarkan adalah brem yang berwarna putih cerah dan kering sempurna. Untuk memperoleh brem dengan kualitas yang layak dipasarkan, beras ketan dalam takaran tertentu harus diproses melalui beberapa tahap pengolahan. Besarnya takaran bahan baku dalam proses pengolahan tersebut adalah 4 kilogram beras ketan. Peralatan yang digunakan untuk memproduksi brem tergolong masih sederhana. Peralatan tersebut terdiri dari tompo, dandang, kukusan, ember, kampekan, pethokan, kenceng, tungku, mixer, keblukan, widhik, plastik, cetakan dan timbangan. Peralatan tersebut memiliki fungsi atau kegunaan yang berbeda-beda antara lain : a. Tompo merupakan wadah terbuat dari bambu yang digunakan untuk meniriskan beras ketan setelah dicuci dengan air. b. Dandang dan kukusan digunakan untuk mengukus beras ketan. Dandang berfungsi sebagai tempat air sekaligus penyangga kukusan, sedangkan kukusan berfungsi sebagai tempat beras ketan ketika mengukus beras ketan. c. Kampekan merupakan wadah yang terbuat dari bambu sebagai tempat tapai ketan untuk diperas dan diambil air fermentasinya. d. Pethokan merupakan alat mekanis yang digunakan untuk memeras tapai ketan. penggerak alat ini dapat berupa diessel maupun dinamo. e. Ember digunakan sebagai wadah pada proses fermentasi beras ketan. f. Kenceng adalah wadah yang terbuat dari tembaga yang digunakan sebagai tempat air fermentasi tape ketan ketika air fermentasi tersebut di aduk menggunakan mixer. commit to user 49 g. Tungku berfungsi sebagai tempat pengapian ketika mengukus beras ketan. Alat ini terbuat dari padas, berbentuk seperti balok dengan dua lubang. Satu lubang menghadap kesamping sebagai tempat memasukkan kayu bakar. Satu lubang menghadap keatas sebagai tempat meletakkan dandang atau kenceng. h. Mixer digunakan untuk mengaduk air fermentasi. penggerak alat ini dapat berupa diessel maupun dinamo. i. Keblukan merupakan wadah yang terbuat dari tanah liat digunakan sebagai wadah air fermentasi yang telah mengental dan siap untuk dicetak menjadi kepingan-kepingan brem. j. Widhik adalah papan berbentuk persegi panjang dengan ukuran 3x2 meter terbuat dari bambu yang dianyam renggang. Fungsi alat ini adalah sebagai meja atau alas untuk mencetak kepingan brem dan menjemur kepingan brem tersebut di bawah sinar matahari. k. Plastik digunakan untuk melapisi widhik supaya di atas plastik tersebut dapat digunakan untuk mencetak kepingan brem. l. Cetakan merupakan alat yang digunakan untuk mencetak kepingan- kepingan brem diatas widhik yang telah dilapisidilambari plastik. m. Timbangan untuk menimbang berat brem yang sudah dikemas dan siap untuk dijual. Tahapan-tahapan dalam proses pembuatan brem adalah sebagai berikut: a. Ketan direndam dalam air bersih selama 30 menit kemudian ditiriskan. b. Ketan yang telah ditiriskan kemudian dikukus selama lebih kurang 20 menit. c. Ketan yang telah dikukus selama lebih kurang 20 menit kemudian dicuci dengan air hingga bersih. d. Ketan tersebut kemudian dikukus kembali selama lebih kurang 30 menit dan diangin-anginkan hingga dingin. e. Ketan yang telah dingin kemudian diberi ragi tape dan disimpandifermentasi selama lebih kurang 6 hari. commit to user 50 f. Ketan yang telah disimpan selama lebih kurang 6 hari kemudian di-press atau diperas dan diambil airnya. g. Air fermentasi tersebut kemudian diaduk menggunakan mixer hingga kental. h. Air fermentasi yang telah mengental kemudian di cetak dan dijemur dibawah sinar matahari hingga kering. Proses penjemuran produk brem ini sangat memerlukan cuaca yang cerah. Hal ini bertujuan untuk menghasilkan kepingan brem kering sempurna. Ampas perasan produk brem ini biasa disebut gandos dan dimanfaatkan sebagai makanan penggemuk ternak lembu. Sebagian besar produk brem di masing-masing rumah tangga industri di Kecamatan Nguntoronadi dijual kepada bakul. Sistem pemasaran tersebut yaitu ada pembeli atau bakul yang memesan untuk dibuatkan produk brem sambil menitipkan sejumlah pengemas kepada pengrajin brem untuk mengemas produk brem pesanannya. Setelah pesanan tersebut siap, pengrajin brem akan menghubungi pemesan supaya pemesan mengambil pesanannya. Para bakul tersebut kemudian membayar dan mengambil pesanannya untuk dipasarkan ke wilayah pemasaran masing-masing. Brem dijual oleh pengrajin atau pengusaha dalam satuan kilogram dengan harga kisaran Rp.22.000,00 per kilogram hingga Rp.25.000,00 per kilogram. Produk brem sangat rentan terhadap udara lembab. Apabila brem tersebut berinteraksi langsung dengan udara lembab maka pemukaan kepingan brem tersebut akan menyublim sehingga kurang layak untuk dipasarkan. Pengemas produk brem dilapisi atau dilambari dengan plastik pada bagian dalamnya untuk mencegah terjadinya penyubliman tersebut. Pengemas tersebut sebagian besar berupa kardus bekas pengemas rokok. Kapasitas kardus pengemas tersebut berkisar 10 kilogram hingga 15 kilogram brem per satu kardus pengemas. commit to user 51

3. Biaya, Penerimaan dan Pendapatan