commit to user 57
alternatif strategi pengembangan sentra industri brem di Kecamatan Nguntoronadi.
a. Analisis Faktor Internal
Faktor-faktor internal yang strategis untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan sentra industri brem di Kecamatan
Nguntoronadi antara lain: 1 Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia pada usaha industri brem memiliki peran sebagai manajer yang menentukan sejauh mana hasil yang
mampu dicapai oleh usaha industri tersebut. Kualitas sumber daya manusia akan berpengaruh terhadap keputusan dan kebijakan yang
diambil dalam usaha industri brem. Dari segi tingkat pendidikan, rata-rata pengusaha industri brem memiliki tingkat pendidikan
Sekolah Dasar. Tingkat pendidikan yang rendah ini berpengaruh terhadap pola pikir, wawasan dan pengetahuan yang dapat
dipandang sebagai kelemahan. Meski demikian, pola pikir, wawasan dan pengetahuan dalam suatu usaha tidak hanya
dipengaruhi oleh tingkat pendidikan tetapi juga dipengaruhi oleh pengalaman yang dimiliki dalam menjalankan usaha tersebut.
Rata-rata pengusaha brem telah berpengalaman menjalankan usaha industri brem selama 30 tahun dan hingga saat ini usaha tersebut
tetap mampu mendatangkan keuntungan bagi para pengusaha. 2 Pemasaran
Kondisi pemasaran akan menentukan tinggi rendahnya penerimaan sedangkan penerimaan merupakan salah satu variabel
penentu besarnya pendapatan. Berbagai permasalahan variabel yang berpengaruh terhadap pemasaran harus selalu diperhatikan
guna menghasilkan penerimaan yang optimal. Adapun variabel pemasaran yang perlu diidentifikasi dalam merumuskan strategi
pengembangan sentra industri brem adalah sebagai berikut.
commit to user 58
a Produk Produk yang dihasilkan adalah makanan khas daerah
Kabupaten Wonogiri yang disebut dengan brem wonogiri. Brem ini berbentuk kepingan bulat berwarna putih terbuat dari
air fermentasi tape ketan yang telah dikeringkan. Kualitas brem biasa dinilai dari tingkat kecerahan warnanya, semakin cerah
warna putih brem maka semakin baik kualitas brem tersebut. Selain itu kulitas brem juga dinilai berdasarkan kandungan air
kepingan brem, semakin kering kepingan brem maka semakin baik kualitas brem tersebut. Menurut penjelasan para
pengusaha, brem dengan kualitas terbaik bisa dihasilkan apabila cuaca benar-benar cerah pada saat proses penjemuran.
Dengan cuaca yang cerah tersebut brem akan kering satu kali penjemuran sehingga tidak terjadi proses browning pada
kepingan brem yang dijemur. b Harga
Harga jual produk berpengaruh langsung terhadap jumlah penerimaan. Pada sentra industri brem, harga dibentuk
berdasarkan kesepakatan antar pengusaha brem. Kesepakatan tersebut dibentuk dengan mempertimbangkan rata-rata biaya
usaha yang dibutuhkan dan laba yang diinginkan dari satu kilogram produk brem. Tentu dalam membentuk kesepakatan
harga tersebut para pengusaha brem juga mempertimbangkan keterjangkauan harga oleh konsumen. Tingkat harga produk
bersifat fluktuatif, harga produk brem pada hari-hari biasa adalah Rp.22.000,00 per kilogram sedangkan harga brem pada
hari raya berkisar antara Rp.23.000,00 per kilogram hingga Rp.25.000,00 per kilogram.
commit to user 59
c Distribusi Brem didistribusikan ke berbagai daerah pemasaran
mulai dari pasar-pasar lokal hingga di kota besar seperti Solo, Yogyakarta, Bandung dan Surabaya. Saluran distribusi yang
dilalui pun luas. Sebagian besar brem dijual oleh produsen kepada bakul sebagian kecil dijual langsung kepada konsumen.
Produsen hanya menjual brem langsung kepada konsumen apabila ada konsumen yang datang ke tempat produsen untuk
membeli brem. Produsen menjual brem kepada bakul dalam satuan kilogram kemudian bakul akan mengemas brem tersebut
untuk dijual kembali. Bakul-bakul tersebut kemudian menjual brem langsung kepada konsumen atau menyalurkannya ke
pusat-pusat jajanan makanan khas yang terdapat di pasar lokal atau pun di kota-kota besar.
d Promosi Hingga saat ini belum ada inovasi sistem promosi yang
dilakukan pengrajin dalam mengenalkan brem ke masyarakat yang lebih luas. Produsen selama ini hanya mampu
mengandalkan promosi dari mulut ke mulut oleh para pedagang dan konsumen di pasar serta upaya promosi yang dilakukan
lembaga pemerintah di Kabupaten Wonogiri. Lembaga pemerintah yaitu Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi
dan UMKM berupaya memberikan pelatihan kepada satu orang perwakilan pengusaha brem untuk membuat website promosi
produk brem melalui internet. Meski demikian, hingga saat ini belum ada produsen yang mampu menerapkan hasil pelatihan
tersebut. 3 ProduksiOperasional
Produksi brem melalui proses yang cukup panjang. Alur sekaligus tahap-tahap proses produksi brem sebagaimana telah
diuraikan penulis pada Sub Bab Keragaan Sentra Industri Brem
commit to user 60
di Kecamatan Nguntoronadi. Output produksi pada industri brem berupa brem dan gandhos, produsen selalu jeli dalam membeli
ketan sebab semakin baik kualitas ketan semakin besar persentase brem yang dihasilkan terhadap total output. Didukung kemampuan
modal dan pengalaman usaha yang mereka miliki, kontinuitas hasil produksi selama ini cukup stabil. Permasalahan yang terdapat
dalam operasional produksi brem saat ini adalah peralatan produksi yang kurang higienis dan kepingan brem kurang rapi.
4 Teamwork antar pengusaha Keberadaan sejumlah pengusaha di dalam sentra industri
brem merupakan faktor internal yang strategis untuk diidentifikasi. Para pengusaha tersebut memiliki potensi yang besar untuk
membentuk suatu sentra industri yang dinamis dan mampu bersaing dengan perusahaan-perusahaan lain di luar sentra industri
brem. Kerjasama yang terbentuk antar pengusaha tersebut merupakan kunci dinamika perkembangan sentra industri brem.
Selama ini telah terdapat wadah kerjasama berupa paguyuban pengrajin brem dalam sentra industri brem. Hanya saja
pemanfaatannya belum optimal. Interaksi antar pengusaha dalam paguyuban tersebut masih memerlukan modal sosial yang kuat
berupa rasa saling percaya antar pengusaha untuk menciptakan relasi yang saling menguntungkan. Para pengusaha seharusnya
tidak hanya berpikir tentang bagaimana memajukan diri sendiri, melainkan berpikir tentang bagaimana maju bersama-sama.
Mereka harus
mampu melakukan
aksi bersama
untuk mendiskusikan permasalahan-permasalahan yang mereka hadapi
dan merumuskan langkah bersama tentang bagaimana cara memecahkannya.
commit to user 61
b. Analisis Faktor Eksternal