commit to user 9
atau kawasan produksi yang terdiri dari kumpulan unit usaha yang menghasilkan barang sejenis.
c. Industri mandiri, yaitu kelompok jenis industri yang masih mempunyai sifat-sifat industri kecil, namun telah berkemampuan mengadakan
teknologi produksi yang cukup canggih. Menurut Anonim 2009, Industri Kecil dan Menengah IKM di
Indonesia memegang peranan sentral dan strategis dalam pembangunan ekonomi kerakyatan dan penyerapan tenaga kerja yang cukup besar yaitu
97,85 pada tahun 2001. Jika IKM mendapat perhatian khusus dengan pola pengembangan dan kebijakan yang terarah maka akan menjadi tulang
punggung backbone bangkitnya sektor riil di Daerah.
4. Industri sentra
a. Definisi
Menurut Surat Keputusan Menteri Negara Koperasi dan UKM No: 32KepM.KUKMIV2002, tanggal 17 April 2002 tentang
Pedoman Penumbuhan dan Pengembangan Sentra UKM, Sentra didefinisikan sebagai pusat kegiatan di kawasanlokasi tertentu
dimana terdapat UKM yang menggunakan bahan bakusarana yang sama, menghasilkan produk yang samasejenis serta memiliki
prospek untuk dikembangkan menjadi klaster. Sedangkan klaster adalah pusat kegiatan UKM pada sentra yang telah berkembang,
ditandai oleh munculnya pengusaha-pengusaha yang lebih maju, terjadi spesialisasi proses produksi pada masing-masing UKM dan
kegiatan ekonominya saling terkait dan saling mendukung. Dari definisi ini, tampak bahwa klaster adalah bentuk lain dari sentra yang
telah berkembang dan maju Anonim
c
, 2006.
b. Fungsi dan potensi
Sentra-sentra industri yang di dalamnya terdapat industri kecil dan menengah IKM, telah memperoleh keuntungan karena berada
di dalam suatu wilayah yang berdekatan geographical proximity. Di antaranya adalah tersedianya tenaga kerja yang memiliki ketrampilan
commit to user 10
khusus dan sangat dibutuhkan oleh perusahaan-perusahaan labour pool dan adanya pertukaran informasi dan gagasan knowledge spill-
over Marshall dalam Marijan,2005. Keuntungan-keuntungan yang didapat dari kedekatan dengan
perusahaan-perusahaan lain itu disebut penghematan eksternal external economies. Keuntungan demikian berbeda dengan
keuntungan akibat penghematan internal internal economies, yakni penghematan-penghematan biaya yang terjadi di dalam suatu unit
perusahaan itu sendiri, termasuk adanya efisiensi. Hanya saja, adanya external economies itu tidak serta merta melahirkan adanya kluster
industri yang dinamis Marijan, 2005. Schmitz dalam Marijan 2005 mengemukakan bahwa kluster
industri bisa berlangsung secara dinamis dan menguntungkan unit- unit usaha yang ada di dalamnya kalau mampu melahirkan apa yang
disebut collective efficiency efisiensi kolektif. Collective efficiency adalah keunggulan kompetitif yang disebabkan oleh external
economies dan joint action aksi bersama. Menurut Marijan 2005, Efesiensi kolektif yang disebabkan
oleh external economies pada dasarnya bersifat pasif. Keuntungan yang diperoleh lebih banyak disebabkan oleh lokasi yang sama.
Melalui lokasi yang sama ini, perusahaan-perusahaan yang ada di dalamnya secara mudah bisa memperoleh tenaga kerja yang
dibutuhkan. Lokasi yang sama juga akan memudahkan perusahaan- perusahaan itu berhubungan dengan para suppliers dan buyers. Relasi
antar perusahaan yang ada di dalam kluster itu akan bersifat dinamis manakala perusahaan-perusahaan yang ada di dalamnya mengadakan
aksi bersama. Aksi bersama itu, khususnya, berkaitan dengan upaya untuk mengatasi masalah bersama.
Ketika IKM itu menghadapi masalah permodalan, misalnya, mereka bisa membentuk kelompok dan membuat kerangka kerja
penjaminan bersama ketika harus berhubungan dengan bank-bank
commit to user 11
yang akan memberi pinjaman. Demikian juga ketika menghadapi masalah-masalah lain seperti masalah teknologi dan pemasaran hasil-
hasil produksi. Di dalam aksi bersama itu tidak berarti bahwa semua perusahaan-perusahaan yang ada di dalam kluster industri itu serentak
melakukan hal yang sama. Aksi bersama itu bisa dilakukan oleh sekelompok kecil perusahaan. Di dalam proses produksi, misalnya,
ada perusahaan-perusahaan yang melakukan penggarapan sampai setengah jadi, sedangkan proses penyelesiannya finishing bisa
dilakukan oleh perusahaan-perusahaan yang lain. Dengan demikian, antara perusahaan yang satu dengan perusahaan yang lain terdapai
relasi yang saling menguntungkan.
c. Tahap perkembangan