A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian diatas maka dalam penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Syarat-syarat kerja dan hak-hak normatif dalam Perjanjian Kerja Bersama PKB
adalah merupakan pegangan pedoman bagi pengusaha dan pekerja guna lebih menjamin kelancaran hubungan yang harmonis serta terciptanya hubungan
kerjasama yang serasi, selaras dan seimbang antara Pimpinan Perusahaan dengan para pekerja buruh ataupun karyawannya. Tidak semua aturan-aturan
ketenagakerjaan yang dibutuhkan telah diatur di dalam Undang-undang ketenagakerjaan yang telah ada. Perjanjian Kerja Bersama PKB yang baik dan
benar adalah Perjanjian Kerja Bersama PKB yang dirundingkan atas dasar keterbukaan secara total dan kemauan yang iklas dari Pengusaha dan Pekerja
buruh ataupun serikat perkerja. 2.
Bagi Pengusaha yang melanggar ketentuan peraturan perundang-undangan ketenagakerjaan, Perjanjian Kerja Bersama PKB berdasarkan peraturan
perundang-undangan ketenagakerjaan yang berlaku saat ini, khusus undang- undang No.13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan serta peraturan
pelaksanaannya akan berhadapan dengan hukum. Ketentuan Pidana dan Sanksi Administratif diatur pada Pasal 183 sampai dengan Pasal 189 undang-undang
No.13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan, dan Pasal 190 mengatur tentang sanksi administratif. Monitoring terhadap pelaksanaan peraturan ketenagakerjaan
yang diterapkan di perusahaan agar tetap diintensifkan, secara berkala.
Satiruddin Lubis : Analisa Hukum Pengaturan Syarat-Syarat Kerja Dan Hak-Hak Normatif Dalam Perjanjian Kerja Bersama Studi Pada PT.Umada Di Medan, 2009
3. Pengawasan terhadap pelaksanaan Perjanjian Kerja Bersama PKB dan
Peraturan perundang-undangan dibidang ketenagakerjaan serta peraturan pelaksanaannya mutlak harus dilakukan dengan sebaik-baiknya agar tidak terjadi
hal-hal yang dapat merugikan pengusaha maupun pekerja buruh. Kendala terbesar bagi Dinas tenagakerja dan transmigrasi dalam melakukan pengawasan
ketenagakerjaan adalah minimnya jumlah pegawai pengawas yang menyebabkan kurang intensifnya pengawasan ketenagakerjaan
yang dilakukan .
Rendahnya kompetensi pegawai pengawas ketenagakerjaan dapat berakibat pengawas
tersebut memberikan informasi yang salah dalam menafsirkan Pasal-pasal yang terdapat dalam undang-undang ketenagakerjaan ketika melakukan monitoring
terhadap perusahaan dimana hal ini dapat merugikan kedua belah pihak.
B. Saran - saran