Upah Analisa Hukum Pengaturan Syarat-Syarat Kerja Dan Hak-Hak Normatif Dalam Perjanjian Kerja Bersama Studi Pada PT.Umada Di Medan

6. Pekerja Wanita. a. Pekerja wanita yang berumur kurang dari 18 delapan belas tahun dilarang dipekerjakan antara jam 23.00 dua puluh tiga sampai dengan jam 07.00 tujuh. b. Pengusaha dilarang memperkerjakan pekerja wanita hamil yang menerut Dokter berbahaya bagi kesehatan dan keselamatan kandungannya maupun dirinya apabila bekerja antara jam 23.00 dua Puluh tiga sampai jam 07.00 tujuh.

7. Upah

a. Upah berupa Uang Pekerja harian tetap dan pekerja Bulanan diberi upah uang yang ditetapkan bedasarkan kesepakatan bersama antara Badan Kerja Sama Perusahaan Perkebunan Sumatera BKS-PPS dengan Pengurus Pusat Federasi Serikat Pekerja Pertanian dan Perkebunan Serikat Pekerja Seluruh Indonesia PD.FSP.SPSI Propinsi yang bersangkutan sesuai peraturan perundang- undangan Otonomi Daerah yang berlaku, dengan mengingat situasi ekonomi dan kemampuan perusahaan. Berikut adalah tabel Perkembangan UMRUMP tahun 2001 sampai dengan tahun 2009 di PT.Umada. Satiruddin Lubis : Analisa Hukum Pengaturan Syarat-Syarat Kerja Dan Hak-Hak Normatif Dalam Perjanjian Kerja Bersama Studi Pada PT.Umada Di Medan, 2009 Tabel 5 : Rekapitulasi Perkembangan UMRUMP Tahun 2001 sd 2009Pegawai Bulanan di PT.Umada Medan NO TAHUN UMRUMP KHMKHL KHLKHM DARI KHMKHL KENAIKAN UMRUMP 1 2001 374.550,- 340.250,- 110,08 -- 2 2002 510.400,- 453.000,- 112,67 36,27 3 2003 555.920,- 455.996,- 121,91 8,91 4 2004 590.700,- 482.489,- 122,42 6,25 5 2005 660.000,- 547.255,- 120,60 11,73 6 2006 811.573,- 702,660,- 115,50 22,97 7 2007 837.100,- 739.836,- 113,14 3,14 8 2008 918.000,- 873.051,- 109,67 9,66 9 2009 1.011.680, 47 - - 10,20 Sumber : PT.Umada Mei 2009 UMRUMP = Upah Minimum Regional Upah Minimum Propinsi, KHMKHL= Kebutuhan Hidup Minimum Kebutuhan Hidup Layak. Jika di lihat dari data yang ada maka kenaikan upah di PT.Umada terhitung sejak tahun 2001 sampai dengan tahun 2009, mengalami kenaikan upah rata- rata pertahun sebesar 13,64. b. Upah berupa natura. Disamping upah berupa uang Pekerja Harian Tetap dan Pekerja Bulanan menerima catu beras setiap bulan yang besarnya sebagai berikut : 47 Data dari PT.Umada, Mei 2009. Satiruddin Lubis : Analisa Hukum Pengaturan Syarat-Syarat Kerja Dan Hak-Hak Normatif Dalam Perjanjian Kerja Bersama Studi Pada PT.Umada Di Medan, 2009 Tabel 6 : Natura Catu Beras Pekerja dan Tanggungannya. 48 No Bahan Pekerja PriaWanita Istri tidak bekerja paling banyak seorang Tiap anak Maksimum 3 tiga orang 1. Beras 15 Kg 9 Kg 7,5 Kg Catu beras diberikan satu kali sebulan. Bahan catu beras dimaksud diberikan dengan mutu yang baik, yang dapat diterima oleh para pihak. Jika seluruh atau bagian catu beras tidak dapat diberikan pada waktunya, kepada para pekerja diberikan uang menurut harga Surat Edaran Badan Kerjasama Perusahaan Perkebunan Sumatera BKS-PPS. 8. Ketentuan-Ketentuan mengenai yang berhak mendapat catu beras a. Yang berhak memperoleh catu beras : 1. Pekerja sendiri priawanita 2. Tanggungannya istri dan anak sesuai yang ditetapkan. b. Pekerja wanita yang bersuami dapat menerima tambahan catu beras bagi anak-anaknya, apabila suaminya yang juga bekerja diperusahaan yang sama, karena keadaan jasmani rohaninya tidak dapat bekerja seperti biasa sesuai keterangan Dokter Peruasahaan atau Suaminya meninggal dunia sebelum berhak pensiun. c. Pekerja dengan sendirinya tidak menerima catu beras untuk istrinya jika istrinya bekerja dan mempunyai penghasilan sendiri didalam atau diluar 48 Keputusan Direktur Jendral Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja, Perjanjian Kerja Bersama, BKSPPS, Medan, 2008,Op, Cit, halaman .10 Satiruddin Lubis : Analisa Hukum Pengaturan Syarat-Syarat Kerja Dan Hak-Hak Normatif Dalam Perjanjian Kerja Bersama Studi Pada PT.Umada Di Medan, 2009 perkebunan pada Pemeritah maupun Swasta, kecuali istrinya itu memperoleh penghasilan tidak tetap misalnya sebagai tenaga honor tidak tetap. Hal ini harus diketahui oleh perusahaan. d. Pencatuan beras yang biasa diberikan oleh perusahaan untuk pekerja- pekerja di Kantor BesarDireksi, tetap berlaku. 9. Tanggungan Pekerja. a. Istri dari Pekerja yang tidak bekerja. Jika pekerja yang menikah lebih dari 1satu istri, maka Istri yang menikah lebih dahulu yang menjadi tanggungan Pekerja. b. Anak sah dari pekerja yaitu : b.1. Anak kandung dari perkawinan yang sah. b.2. Anak tiri yang semula telah sah yang menjadi tanggung jawab ibunya yang terbukti dari surat keterangan keputusan pengadilan agama Negeri. b.3. Anak angkat yang telah disahkan oleh Pengadilan Negeri. b.4. Anak angkat yang ditanggung sebanyak-banyaknya 1 satu orang tanpa mengurangi jumlah tanggungan anak angkat yang telah diakui berlaku sebelumnya. 49 49 Keputusan Direktur Jendral Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja, Perjanjian Kerja Bersama, BKSPPS, Medan, 2008, .Ibid, halaman 11. Satiruddin Lubis : Analisa Hukum Pengaturan Syarat-Syarat Kerja Dan Hak-Hak Normatif Dalam Perjanjian Kerja Bersama Studi Pada PT.Umada Di Medan, 2009 b.5. Anak yang cacat yang menurut keterangan seorang ahli tidak dapat melakukan pekerjaan, menjadi tanggungan pekerja tanpa batas umur. Disamping itu untuk menjadi tanggungan harus dipenuhi pula ketentuan- ketentuan dibawah ini : 1. Sebanyak-banyaknya 3 tiga orang anak. 2. Anak yang tidak bersekolah sampai umur 16 enam belas tahun pada hari ulang tahunnya yang ke 16. 3. Anak yang bersekolah Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama SLTP atau SLTA Sederajat dengan menunjukkan surat keterangan Kepala Sekolah, dengan tidak lebih dari 21 tahun. Untuk anak yang telah tamat Sekolah Lanjutan Tingkat Atas SLTA kemudian anak tersebut belum dapat melanjutkan keperguruan tinggi, maka anak tersebut masi dapat tanggungan selama 1 satu tahun dengan menunjukkan bukti bahwa anak yang bersangkutan telah mengikuti ujian masuk perguruan tinggi. 4. Anak yang kuliah diperguruan tinggi Negeri Swasta dengan menunjukkan surat keterangan Pimpinan Fakultas sampai dengan umur 25 dua puluh lima tahun. 5. Pekerja yang telah mempunyai 3 tiga orang anak dan kemudian seorang diantaranya meninggal atau berumah tanggamenikah itu dapat digantikan oleh anak pekerja yang tadinya belum terdafatar pada perusahaan sebagai tanggungannya sehingga yang menjadi tanggungan perusahaan tetap 3 tiga orang. Satiruddin Lubis : Analisa Hukum Pengaturan Syarat-Syarat Kerja Dan Hak-Hak Normatif Dalam Perjanjian Kerja Bersama Studi Pada PT.Umada Di Medan, 2009 Yang dimaksud dengan anak pekerja yang belum terdaftar ialah jumlah anak pada waktu pekerja diterima pada waktu bekerja sudah lebih dari 2 dua orang. Bagi pekerja yang telah mempunyai 2 dua orang anak, kemudian pada kelahiran berikutnya ternyata kembar, maka anak kembar tersebut menjadi tanggungan Perusahaan. Perusahaan setiap waktu berhak melakukan pemeriksaan terhadap susunan keluarga Pekerja untuk mengetahui kebenaran jumlah tanggungannya. Pengubahan umur anak tidak diketahui dengan pasti, maka tanggal 1 satu Juli dari tahun yang ditaksir dianggap sebagai tanggal lahir. 50 10. Bantuan Hari-hari Sakit Kepada Pekerja yang dengan sepengetahuan Pengusaha berhalangan hadir bekerja disebabkan sakit dan yang dapat menunjukkan surat keterangan sakit dari Dokter Perusahaan atau Dokter yang ditunjuk oleh Perusahaan akan dibayar oleh pengusaha bantuan selama sakit menurut ketentuan-ketentuan sebagai berikut : 10.1. Selama 4 empat bulan pertama 100 seratus perseratus upah bruto uang + catu beras. Selama 4 empat bulan kedua 75 tujuh puluh lima perseratus upah bruto uang + catu beras. Selama 4 empat bulan ketiga 50 lima puluh perseratus upah bruto uang + catu beras. 50 Keputusan Direktur Jendral Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja, Perjanjian Kerja Bersama, BKSPPS, Medan, 2008.Op.Cit . halaman 12. Satiruddin Lubis : Analisa Hukum Pengaturan Syarat-Syarat Kerja Dan Hak-Hak Normatif Dalam Perjanjian Kerja Bersama Studi Pada PT.Umada Di Medan, 2009 Untuk bulan selanjutnya dibayar 25 dua puluh lima perseratus dari upah sebelum pemutusan hubungan kerja dilakukan oleh pengusaha. Hal ini diatur pada pasal VII Perjanjian Kerja Bersama PKB Badan Kerjasama Perusahaan Perkebunan Sumatera BKS-PPS dan tidak berbeda dengan apa yang telah diatur pada ketentuan Undang-undang Nomor 13 tahun 2003, pasal 93 ayat 3 tentang ketenagakerjaan. 10.2. JIka Pekerja tersebut diperiksa oleh Dokter Perusahaan dinyatakan tidak dapat bekerja lagi diapkir maka pekerja tersebut dapat diputuskan hubungan kerjanya dengan mendapat uang pesangon dan uang penghargaan masa kerja atau jika memenuhi syarat dapat dipensiunkan menurut peraturan yang berlaku. 10.3. Jika Pekerja yang diapkir tersebut ingin di uji lagi oleh Majelis Pengujian Kesehatan atau instansi yang berwenang untuk itu, maka dalam tempo 14 empat belas hari ia harus mengajukan permohonan untuk diuji lagi kepada instansi yang bersangkutan. Dalam hal ini Pengusaha harus memberikan kesempatan atas biaya Pengusaha. 10.4. Bantuan selama sakit tidak diberikan dalam hal penyakit kelamin danatau penyakit yang ternyata merupakan akibat dari perbuatan sendiri misalnya, usaha bunuh diri, mabuk, morfinis dan lain-lain. Mengenai penyakit akibat dari perbuatan sendiri harus dibuktikan dengan keterangan tertulis dari pihak yang berwajib atau medis, memang adakalanya hal ini sangat sulit untuk dibuktikan sehingga sepanjang Satiruddin Lubis : Analisa Hukum Pengaturan Syarat-Syarat Kerja Dan Hak-Hak Normatif Dalam Perjanjian Kerja Bersama Studi Pada PT.Umada Di Medan, 2009 bukti belum ditemukan maka pengusaha terlebih dahulu berkewajiban untuk memberikan pertolongan. 10.5 Jika Pekerja atau anggota keluarganya tidak mau tunduk kepada pengobatan Dokter c.q pemeriksaan Dokter ataupun jika Pekerja atau anggota keluarganya melepaskan diri dari pengobatan Dokter ataupun tidak atau hanya sebahagian mentaati petunjuk-petunjuk dari Dokter yang mengobatinya dengan alasan yang kurang sah, maka pekerja itu untuk diri sendiri danatau untuk keluarganya kehilangan hak-hak yang tersebut dalam ketentuan-ketentuan ini. Penolakan secara berkeras oleh Pekerja untuk tunduk pada pengobatan yang dianggap perlu dan kepada petunjuk-petunjuk Dokter, pada pokoknya merupakan alasan untuk dapat diputus hubungan kerjanya. 10.6 JIka Pekerja dirawat di Rumah Sakit maka pekerja serta anggota keluarganya tetap tetap berhak sepenuhnya atas catu beras yang ditentukan bagi mereka, kecuali untuk Pekerja sendiri yang dirawat di Rumah Sakitopname selama 4 empat bulan kedua dan ketiga mengikuti ketentuan ayat 1 diatas. 10.7 Jika seorang anggota keluarga sakit baik di rumah maupun di Rumah Sakit maka kepada pekerja bersangkutan diberikan catu beras sebagai tanggungannya tanpa suatu pemotongan.

11. Mangkir Kerja