anspirasi secara demokratis, mengembangkan keterampilan dan keahliannya serta ikut memajukan perusahaan dan memperjuangkan kesejahteraan anggota beserta
keluarganya. Sedangkan pengusaha dan organisasi pengusaha mempunyai fungsi meciptakan kemitraan, mengembangkan usaha, memperluas lapangan kerja, dan
memberikan kesejahteraan pekerjaburuh secara terbuka, demokratis, dan berkeadilan.
Hubungan industrial dapat dilakukan melalui berbagai sarana antara lain, Serikat Pekerja Serikat Buruh, Organisasi Pengusaha, Lembaga Kerjasama Bipartit,
Lembaga Kerjasama Tripartit, Peraturan Perusahaan, Perjanjian Kerjasa Bersama, Peraturan Perundang-undangan Ketenagakerjaan dan Lembaga Penyelesaian
Perselisihan Hubungan Industrial. Selanjutnya akan diuraikan berbagai sarana tersebut yaitu sebagai berikut :
1. Serikat Pekerja Serikat Buruh
Serikat Pekerja Serikat Buruh adalah organisasi yang dibentuk dari, oleh dan untuk pekerjaburuh baik di perusahaan maupun di luar perusahaan, yang bersifat
bebas, terbuka, mandiri, demokratis dan bertanggung jawab guna memperjuangkan, membela serta melindungi hak dan kepentingan pekerjaburuh serta meningkatkan
kesejahteraan pekerjaburuh dan keluarganya. Setiap pekerjaburuh berhak membentuk dan menjadi anggota serikat pekerjaserikat buruh. Dalam melaksanakan
fungsi sebagaimana dimaksud di atas, serikat pekerjaserikat buruh berhak menghimpun dan mengelola keuangan serta mempertanggungjawabkan keuangan
organisasi termasuk dana mogok. Besarnya dan tata cara pemungutan dana mogok
Satiruddin Lubis : Analisa Hukum Pengaturan Syarat-Syarat Kerja Dan Hak-Hak Normatif Dalam Perjanjian Kerja Bersama Studi Pada PT.Umada Di Medan, 2009
diatur dalam anggaran dasar danatau anggaran rumah tangga serikat pekerjaserikat buruh yang bersangkutan.
2. Organisasi Pengusaha.
Setiap pengusaha berhak membentuk dan menjadi anggota organisasi pengusaha. Keberadaan organisasi pengusaha dimaksudkan untuk memperjuangkan
kepentingan pengusaha dalam rangka melindungi iklim investasi dan terselenggaranya proses produksi yang aman dan lancar. Untuk saat ini, organisasi
pengusaha yang mewakili pengusaha di bidang ketenagakerjaan dan Lembaga Kerjasama Tripartit adalah Asosiasi Pengusaha Indonesia APINDO. Ketentuan
mengenai organisasi pengusaha diatur sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
3. Lembaga Kerjasama Bipartit
Lembaga kerja sama bipartit adalah forum komunikasi dan konsultasi mengenai hal-hal yang berkaitan dengan hubungan industrial di satu perusahaan yang
anggotanya terdiri dari pengusaha dan serikat pekerjaserikat buruh yang sudah tercatat instansi yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan atau unsur
pekerjaburuh. Setiap perusahaan yang mempekerjakan 50 lima puluh orang pekerjaburuh atau lebih wajib membentuk lembaga kerja sama bipartit. Lembaga
kerja sama bipartit berfungsi sebagai forum komunikasi, dan konsultasi mengenai hal ketenagakerjaan di perusahaan. Susunan keanggotaan lembaga kerja sama bipartit
terdiri dari unsur pengusaha dan unsur pekerjaburuh yang ditunjuk oleh
Satiruddin Lubis : Analisa Hukum Pengaturan Syarat-Syarat Kerja Dan Hak-Hak Normatif Dalam Perjanjian Kerja Bersama Studi Pada PT.Umada Di Medan, 2009
pekerjaburuh secara demokratis untuk mewakili kepentingan pekerjaburuh di perusahaan yang bersangkutan.
4. Lembaga Kerjasama Tripartit