c. Pengembangan Pengawasan Ketenagakerjaan.
Kegiatan ini dimaksudkan sebagai upaya terpadu dengan melibatkan dan memberdayakan masyarakat yang diposisikan sebagai pihak ketiga agar dapat
membantu pelaksanaan pengawasan ketenagakerjaan yang memenuhi tuntutan yuridis dan kompetensi yang dibutuhkan. Pihak ketiga tersebut dapat diposisikan
sebagai kader atau agen ataupun pihak yang mampu membantu dan melakukan kontrol sosial terhadap pelaksanaan peraturan perundang-undangan ketenakerjaan
seperti selama ini telah dilakukan oleh kader norma ketenagakerjaan, ahli Kesehatan dan Keselamatan Kerja K3, kelompok masyarakat Peduli, Lembaga
Swadaya Masyarakat LSM dan lain-lain dengan harapan agar masyarakat industri secara mandiri dapat melaksanakan peraturan perundang-undangan
ketenagakerjaan yang berlaku.
4. Ketata Laksanaan Pengawasan Ketenagakerjaan
Ketatalaksanaan merupakan kegiatan penunjang pengawasan ketenagakerjaan berupa pengadministrasian yang mencakup kegiatan registrasi,
pembentukan jaringan informasi dan dokumentasi serta pelaporan hasil pengawasan baik bersifat individual maupun laporan unit.
B. Subdinas Pengawasan Ketenagakerjaan.
75
Subdinas Pengawasan Ketenagakerjaan dipimpin oleh seorang Kepala Subdinas yang dalam melaksanakan tugas dan fungsinya bertanggung jawab kepada
75
Sumber Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumatera Utara.2009.
Satiruddin Lubis : Analisa Hukum Pengaturan Syarat-Syarat Kerja Dan Hak-Hak Normatif Dalam Perjanjian Kerja Bersama Studi Pada PT.Umada Di Medan, 2009
Kepala Dinas. Subdinas Pengawasan Ketenagakerjaan mempunyai tugas menyusun pedoman dan petunjuk teknis penyelenggaraan pengawasan ketejenagakerjaan dan
perlindungan tenaga kerja, melaksanakan pembinaan dan pengawasan norma kerja, penyelenggaraan fasilitas dan lembaga kesejahteraan pekerja, norma keselamatan dan
kesehatan kerja, lingkungan kerja dan jaminan sosial tenaga kerja. Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud diatas,Subdinas
Pengawasan Ketenagakerjaan mempunyai fungsi : a.
Pembinaan dan pengawasan norma kerja, penyelenggaraan fasilitas dan lembaga kesejahteraan pekerja serta norma jaminan sosial tenaga kerja.
b. Pembinaan dan pengawasan norma keselamatan kerja.
c. Pembinaan dan pengawasan norma kesehatan dan lingkungan kerja.
Subdinas Pengawasan Ketenagakerjaan terdiri dari :
a. Seksi Pengawasan Norma Kerja.
b. Seksi Pengawasan Kesehatan dan Keselamatan Kerja.
c. Seksi Pengawasan Lingkungan Kerja.
Tiap Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang dalam melaksanakan tugasnnya bertanggung jawab kepada Kepala Subdinas Pengawasan Ketenagakerjaan sebagai
berikut :
A. Seksi Pengawasan Norma Kerja.
Seksi Pengawasan norma kerja bertugas :
Satiruddin Lubis : Analisa Hukum Pengaturan Syarat-Syarat Kerja Dan Hak-Hak Normatif Dalam Perjanjian Kerja Bersama Studi Pada PT.Umada Di Medan, 2009
a. Menyusun pedoman dan petunjuk teknis pembinaan dan pengawasan norma
kerja, penyelenggaraan fasilitas dan lembaga kesejahteraan pekerja serta norma jaminan sosial tenaga kerja.
b. Melakukan inventarisasi data laporan ketenagakerjaan dari perusahaan.
c. Melakukan pembinaan dan pengawasan norma kerja, penyelenggaraan
fasilitas dan lembaga kesejahteraan pekerja serta norma jaminan sosial tenaga kerja.
d. Melakukan pembinaan dan pengawasan pelaksanaan izin kerja wanita pada
malam hari dan perusahaan yang melakukan kerja lembur.
e. Melakukan pengawasan norma kerja khususnya tenaga kerja wanita, anak
dan orang muda.
f. Menyusun dan menyiapkan bahan serta rencana kerja pegawai pengawas
norma kerja. 2.
Seksi Pengawasan Kesehatan dan Keselamatan Kerja.
a. Menyusun pedoman dan petunjuk teknis pembinaan dan pengawasan
kesehatan dan keselamatan kerja. b.
Melaksanakan pengawasan kesehatan norma keselamatan kerja.
Satiruddin Lubis : Analisa Hukum Pengaturan Syarat-Syarat Kerja Dan Hak-Hak Normatif Dalam Perjanjian Kerja Bersama Studi Pada PT.Umada Di Medan, 2009
c. Melaksanakan pengawasan, pemeriksaan dan penelitian terhadap penggunaan
pesawat uap, bejana tekan, mekanik, listrik, kebakaran, konstruksi bangunan serta alat-alat kerja lainnya dan memproses ijin penggunaannya.
d. Membantu pelaksanaan tugas komisi keselamatan dan kesehatan kerja daerah.
e. Menyusun dan menyiapkan bahan serta rencana kerja pegawai pengawas
kesehatan dan keselamatan kerja. f.
Melakukan penyuluhan dan pembinaan terhadap panitia keselamatan dan kesehatan kerja P2K3.
3. Seksi Pengawasan Lingkungan Kerja.
a. Menyusun pedoman dan petunjuk teknis pelaksanaan peraturan lingkungan
kerja. b.
Melakukan pembinaan dan pengawasan lingkungan kerja, serta pemeriksaan terhadap pemakaian alat pelindung diri bagi tenaga kerja.
c. Melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap perusahaan yang
memproduksi penggunaan bahan kimia berbahaya. d.
Melakukan pengawasan terhadap perusahaan jasa tenaga kerja dan tempat penampungan calon tenaga kerja.
e. Menyusun dan menyiapkan bahan serta rencana kerja pegawai pengawas
lingkungan kerja.
C. Kendala yang dihadapi dalam Pengawasan Ketenagakerjaan.