bukti belum ditemukan maka pengusaha terlebih dahulu berkewajiban untuk memberikan pertolongan.
10.5 Jika Pekerja atau anggota keluarganya tidak mau tunduk kepada
pengobatan Dokter c.q pemeriksaan Dokter ataupun jika Pekerja atau anggota keluarganya melepaskan diri dari pengobatan Dokter ataupun
tidak atau hanya sebahagian mentaati petunjuk-petunjuk dari Dokter yang mengobatinya dengan alasan yang kurang sah, maka pekerja itu
untuk diri sendiri danatau untuk keluarganya kehilangan hak-hak yang tersebut dalam ketentuan-ketentuan ini. Penolakan secara berkeras oleh
Pekerja untuk tunduk pada pengobatan yang dianggap perlu dan kepada petunjuk-petunjuk Dokter, pada pokoknya merupakan alasan untuk
dapat diputus hubungan kerjanya. 10.6
JIka Pekerja dirawat di Rumah Sakit maka pekerja serta anggota keluarganya tetap tetap berhak sepenuhnya atas catu beras yang
ditentukan bagi mereka, kecuali untuk Pekerja sendiri yang dirawat di Rumah Sakitopname selama 4 empat bulan kedua dan ketiga
mengikuti ketentuan ayat 1 diatas. 10.7
Jika seorang anggota keluarga sakit baik di rumah maupun di Rumah Sakit maka kepada pekerja bersangkutan diberikan catu beras sebagai
tanggungannya tanpa suatu pemotongan.
11. Mangkir Kerja
Satiruddin Lubis : Analisa Hukum Pengaturan Syarat-Syarat Kerja Dan Hak-Hak Normatif Dalam Perjanjian Kerja Bersama Studi Pada PT.Umada Di Medan, 2009
Pekerja yang tidak melakukan pekerjaan mangkir, upah tidak dibayar apabila pekerja tidak melakukan pekerjaan.
Upah dibayar pada hari-hari pekerja tidak melakukan pekerjaan, yaitu : a.
Hari istirahat mingguan dan hari libur resmi. b.
Cuti Tahunan hal ini sesuai dengan Undang-undang No.13 Tahun 2003 Pasal 79 ayat 2c.
c. Cuti bersalin sesuai dengan Undang-undang No.13 Tahun 2003 Pasal 82
Tentang Ketenagakerjaan. d.
Haid sesuai dengan Undang-undang No.13 Tahun 2003 Pasal 81, Pekerja perempuan yang dalam masa haid merasakan sakit dan memberitahukan kepada
pengusaha, tidak wajib bekerja pada hari pertama dan kedua pada waktu haid selama masa haid, pekerja tersebut diberi istirahat di klinik perusahaan.
e. Pekerja menikah, dibayarkan upahnya untuk selama 3 tiga hari, yakni hari
perkawinan serta hari sebelum dan sesudahnya. f.
Pekerja menikahkan anaknya, dibayar upahnya untuk selama 2 dua hari, yakni hari perkawinan dan hari sebelum atau sesudahnya.
g. Pekerja menghitankan anaknya, dibayar upahnya untuk selama 2 dua hari, yakni
hari peresmian sunatan dan sesudahnya. h.
Pekerja membabtiskan anaknya, dibayar upahnya untuk selama 2 dua hari, yakni hari pembaktisan dan hari sebelum atau sesudahnya.
i. Istri pekerja melahirkan atau menggugurkan kandungan, dibayar upahnya untuk
selama 2 dua hari, yakni hari kelahiran dan hari sesudahnya.
Satiruddin Lubis : Analisa Hukum Pengaturan Syarat-Syarat Kerja Dan Hak-Hak Normatif Dalam Perjanjian Kerja Bersama Studi Pada PT.Umada Di Medan, 2009
j. SuamiIstri, orang tuamertua, anakmenantu pekerja meninggal dunia, dibayar
upahnya untuk selama 2 dua hari, yakni kematian dan hari sesudahnya. k.
Adikkakak kandung pekerja meninggal dunia dibayar upahnya untuk 1 satu hari, yakni hari kematiannya atau 1 satu hari sesudahnya.
l. Anggota keluarga dalam satu rumah meninggal dunia, dibayar upahnya untuk
selama 1 satu hari. m.
Pekerja tidak dapat melakukan pekerjaan karena sakit menurut keterangan Dokter.
n. Pekerja tidak dapat melakukan pekerjaan karena sedang menjalankan kewajiban
terhadap Negara yang telah diatur dalam peraturan perundang-undangan, upah dibayar jika Negara tidak melakukan pembayaran atau Negara membayar kurang
dari upah yang diterima pekerja, maka kekurangannya wajib dibayar pengusaha. o.
Karena menjalankan ibadah yang diperintahkan agamanya yang telah diatur dengan peraturan perundang-undangan.
p. Pekerja bersedia melakukan pekerjaan yang telah dijanjikan, tetapi pengusaha
tidak mempekerjakannya, baik karena kesalahan sendiri maupun halangan yang seharusnya dapat dihindari pengusaha.
q. Pekerja melaksanakan hak istirahat.
r. Pekerja melaksanakan tugas serikat pekerja atas persetujuan pengusaha.
s. Pekerja melakukan tugas pendidikan dari pengusaha.
Pekerja yang akan tidak masuk kerja pada hari-hari seperti tersebut pada angka 2 dua huruf b, c, e sampai dengan h, n, o, q, s diatas memberitahukan kepada
Satiruddin Lubis : Analisa Hukum Pengaturan Syarat-Syarat Kerja Dan Hak-Hak Normatif Dalam Perjanjian Kerja Bersama Studi Pada PT.Umada Di Medan, 2009
perusahaan selambat-lambatnya 3 tiga hari sebelum pelaksanaannya, sedangkan huruf d, i sampai dengan m, memberitahukannya pada saat kejadian. Pekerja yang
belum saatnya waktu pulang, tiba-tiba mendapat berita kemalangan dari keluarga sebagaimana dimaksud pada ayat 2 dua j, sampai dengan I, tersebut diatas, cukup
melaporkan kepada atasannya minimal mandor agar dapat meninggalkan pekerjaannya dengan pembayaran upah penuh.
Guna mengetahui frekwensi kehadiran para buruh pegawai bulanan di PT.Umada dibuat suatu daftar hadir yang harus ditandatangani oleh para buruh
pekerja sendiri ketika masuk kerja dan penendatangan ketika buruh pekerja pulang selesai bekerja, penandatanganan daftar hadir ini tidak dapat diwakilkan kepada orang
lain, yang mana dari daftar ini dapat memberikan informasi kepada perusahaan mengenai tingkat kedisiplinan buruh pekerja dalam melaksanakan Perjanjian Kerja
Bersama yang akan digunakan dalam penilaian indeks prestasi kerja buruh pekerja itu sendiri dan dijadikan salah satu komponen penetuan besarnya kenaikan upah
ketika diadakan penyesuaian upah berkala bagi para buruh pekerja. Berikut ini adalah contoh rekapitulasi daftar hadir pekerja buruh PT.Umada dari Bulan Januari
sampai dengan Desember 2008.
Tabel VII : Rekapitulasi Daftar Kehadiran Pegawai Bulanan PT.Umada
Bulan Januari sd Desember 2008
BULAN Jumlah pegawai
KETERANGAN HADIR KETERANGAN
Satiruddin Lubis : Analisa Hukum Pengaturan Syarat-Syarat Kerja Dan Hak-Hak Normatif Dalam Perjanjian Kerja Bersama Studi Pada PT.Umada Di Medan, 2009
TH MH
IH SH
CH Januari 287
5 35
Februari 286 2
32 Maret 286
1 36
April 294 2
22 Mei 294
1 10
12 Juni 294
3 16
49 Juli 296
2 1
2 34
Agustus 293 2
11 September 294 1 5 8
Oktober 294 3
7 38
Nopember 282 2 51 Desember 281 6
1 40
Sumber : PT.Umada, Mei 2009
Keterangan : TH
: Terlambat MH :
Mangkir IH
: Izin SH
: Sakit CH
: Cuti
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa tidak ada pekerja yang mangkir pada tahun 2008.
12. Pembayaran Uang Makan dan Uang Mandah