Tata cara Pengesahan Peraturan Perusahaan

pengusa telah meminta saran dari wakil pekerja atau Serikat PekerjaSerikat Buruh SPSB

2. Tata cara Pengesahan Peraturan Perusahaan

a. Pengesahan Peraturan Perusahaan dilakukan oleh : 1 Instansi yang membidangi ketenagakerjaan KabupatenKota untuk untuk perusahaan yang terdapat hanya dalam 1 satu Wilayah KabupatenKota. 2 Instansi yang membidangi ketenagakerjaan Propinsi untuk perusahaan yang terdapat lebih dari 1 KabupatenKota dalam 1 Propinsi. 3 Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan jaminan Sosial untuk perusahaan yang terdapat pada lebih dari 1 satu Propinsi. b. Permohonan Pengesahaan Peraturan Perusahaan : Permohonan Pengesahan peraturan perusahaan diajukan rangkap 3 tiga yang telah ditanda tangani oleh pengusaha dengan melampirkan : 1 Bukti telah dimintakan saran dan pertimbangan dari wakil pekerja atau Serikat PekerjaSerikat Buruh SPSB. 2 Mengajukan permohonan tertulis yang memuat identitas perusahaan secara umum, wilayah kerja perusahaan, jumlah tenaga kerja atau Serikat PekerjaSerikat Buruh SPSB dan masa berlaku Peraturan Perusahaan PP serta pengesahan yang keberapa. Pejabat yang dihunjuk untuk melakukan pengesahaan atas Peraturan Perusahaan yang diajukan pengusaha wajib meneliti dan menerbitkan Surat Keputusan Pengesahaan dalam waktu 30 tiga puluh hari sejak diterima permohonan pengesahan Satiruddin Lubis : Analisa Hukum Pengaturan Syarat-Syarat Kerja Dan Hak-Hak Normatif Dalam Perjanjian Kerja Bersama Studi Pada PT.Umada Di Medan, 2009 oleh pengusaha. Apabila materi Peraturan Perusahaan yang diajukan oleh pengusaha ditemukan adanya pasal yang bertentangan dengan ketentuan yang berlaku atau kurangnya kelengkapan, wajib dikembalikan kepada pengusaha untuk diperbaiki dalam waktu 7 tujuh hari untuk dilengkapi atau diperbaiki dalam waktu 14 empat belas hari.Bagi perusahaan yang mengajukan permohonan peraturan perusahaan tidak memenuhi syarat atau tidak mengajukan perbaikan yang dimintakan, maka perusahaan yang bersangkutan dianggap belum memiliki peraturan perusahaan. Ketentuan- ketentuan dalam peraturan Perusahaan yang telah berakhir masa berlakunya tetap berlaku sampai ditanda tanganinya Perjanjian Kerja Bersama PKB atau disahkannya peraturan perusahaan yang baru dalam hal Perjanjian Kerja Bersama PKB belum mencapai kesepakatan, maka pengusaha wajib mengajukan permohonan pengesahan pembaharuan peraturan perusahaan. c. Perubahan materi Peraturan Perusahaan. Dalam hal pengusaha akan mengadakan perubahan ini peraturan perusahaan dalam waktu tenggang waktu masa berlaku peraturan perusahaan, perubahan tersebut harus didasarkan kesepakatan antara wakil pekerja atau SPSB dan harus mendapatkan pengesahan kembali dan merupakan bagian yang tidak terpisah dari materi peraturan perusahaan sebelumnya, apabila pengesahan tidak diajukan oleh pengusaha, maka perubahan tersebut dianggap tidak ada. d. Pembaharuan Peraturan Perusahaan. Satiruddin Lubis : Analisa Hukum Pengaturan Syarat-Syarat Kerja Dan Hak-Hak Normatif Dalam Perjanjian Kerja Bersama Studi Pada PT.Umada Di Medan, 2009 Pengusaha wajib mengajukan pembaharuan peraturan perusahaan paling lama 30 tiga puluh hari sebelum berakhirnya masa berlakunya masa peraturan perusahaan untuk mendapatkan pengesahan. Apabila dalam pembaharuan peraturan perusahaan terdapat perubahan materi dari peraturan perusahaan sebelumnya, maka perubahan materi tersebut harus didasarkan atas kesepakatan antara perwakilan pekerja atau PekerjaSerikat Buruh SPSB. Perjanjian perburuhan adalah hasil perundingan antara pihak-pihak yang berkepentingan, maka isinya pada umumnya telah mendekati keinginan buruh dan majikan. Berbeda dengan peraturan majikan dalam perjanjian perburuhan, majikan tidak dapat memasukkan apa saja yang ia kehendaki untuk menekan atau merugikan buruh. Karena itu perjanjian perburuhan di Negara Barat memainkan peranan yang sangat penting. Hampir tiap peraturan yang mengatur hubungan kerja diberbagai perusahaan adalah hasil musyawarah antara majikan dan serikat buruh yang bersangkutan. Di Indonesia perkembangan perjanjian perburuhan belum dapat berkembang dan lebih condong menguntungkan pihak majikan, dimana majikan lebih suka mengatur segala sesuatu dalam peraturan majikan, yang pembuatannya tidak memenuhi syarat-syarat yang diminta oleh aturan perundang-undangan. Menurut Peraturan Menteri Tenaga kerja Transmigrasi dan koperasi Nomor 02MEN1978, di perusahaan dimana telah terbentuk serikat buruh, pengusaha wajib melayani kehendak serikat buruh untuk mengadakan perundingan Satiruddin Lubis : Analisa Hukum Pengaturan Syarat-Syarat Kerja Dan Hak-Hak Normatif Dalam Perjanjian Kerja Bersama Studi Pada PT.Umada Di Medan, 2009 perjanjian perburuhan atas permintaan serta secara tertulis dari serikat yang bersangkutan.

3. Sosialisasi Peraturan Perusahaan