Pekerjaan :
Bag.Pembukuan Tanggal
Masuk Kerja
: 01
Januari 1997
Status Keluar : PHK
Tanggal Bulan Berhenti Kerja : 30 Desember 2008
Lamanya Masa
kerja :
11 Tahun
Gaji Pokok
: Rp.1.020.500,-
Tunjangan :
Rp 275.000,-
Upah Sebulan
: Rp.1.295.500,-
Uang Pesangon : Masa Kerja 11 Tahun = 9 Bulan Gaji x 2
= Rp.1.295.500,-
x 18
: Rp.23.319.000,-
Uang Penghargaan Masa Kerja : Masa Kerja 11 Tahun = 4 Bulan Gaji x 1
: Rp. 5.182.000,- Sub Jumlah ……………………………………………..
: Rp.28.501.000,- Penggantian Fasilitas Perumahan dan Kesehatan = 15
Perumahan = 10 x Rp,28.501.000,- : Rp. 2.850.100,-
Kesehatan = 5 x Rp.22.451.000,- : Rp. 1.425.050,-
Sisa cuti yang belum di jalani : -
Jumlah Penerimaan Sebelum Pajak : Rp.32.776.150,-
Tiga puluh dua juta tujuh ratus tujuh puluh enam ribu seratus lima puluh rupiah Perhitungan Pajak Penghasilan PPH Pasal 21 :
Rp 32.776.150 - Rp.25.000.000, = Rp.7.776.150 x 5 : Rp. 388.807,50
Dibulatkan menjadi………………………………………… : Rp. 388.800,- Jumlah Penerimaan Setelah Pajak
: Rp.32.387.350,-
Tiga puluh dua juta tiga ratus delapan puluh tujuh ribu tiga ratus lima puluh rupiah
18. Jaminan Pemeliharaan Kesehatan.
Satiruddin Lubis : Analisa Hukum Pengaturan Syarat-Syarat Kerja Dan Hak-Hak Normatif Dalam Perjanjian Kerja Bersama Studi Pada PT.Umada Di Medan, 2009
Karena Pengusaha PT.Umada melaksanakan sendiri Pemeliharaan Kesehatan Tenaga Kerja maka Pengusaha berkewajiban untuk memberikan perawatan kesehatan
kepada Pekerja dan keluarganya yang diatur sebagai berikut : a.
Selama hubungan kerja berlaku, Pekerja beserta tanggungannya memperoleh perawatan kesehatan dari Perusahaan Dokter yang ditunjuk oleh Perusahaan.
Perusahaan menanggung biaya rawat jalan dan rawat inap bagi pekerja beserta tanggungannya pada klinik pengobatan Rumah sakit Dokter yang ditunjuk oleh
Perusahaan, kecuali ditentukan lain oleh Perusahaan atau atas izin Perusahaan. b.
Pekerja dan setiap anggota keluarganya diwajibkan tunduk kepada perawatan Dokter, dalam hal ini pemeriksaan dan perawatan oleh seorang Dokter yang
ditunjuk pengusaha atau oleh Dokter Perusahaan. c.
Yang berhak memperoleh perawatan kesehatan ialah : 1.
Pekerja sendiri pekerja pria wanita. 2.
Tanggungan pekerja istri tidak bekerja dan anak-anak yang masih dalam tanggungan.
d. Jika pekerja wanita yang sedang menjalani cuti bersalin jatuh sakit, maka ia hanya
berhak atas upah menurut peraturan cuti bersalin. Jika setalah cuti bersalin ia menurut keterangan Dokter Perusahaan belum dapat melaksanakan pekerjaannya
disebabkan sakit yang tidak ada hubungannya dengan bersalin, maka, bantuan hari-hari sakit berlaku padanya.
e. Jika Istri Pekerja terdesak hendak melahirkan anak dan memakai bidan yang
terdekat, maka perusahaan membayar kembali biayanya meksimum sebesar tarif
Satiruddin Lubis : Analisa Hukum Pengaturan Syarat-Syarat Kerja Dan Hak-Hak Normatif Dalam Perjanjian Kerja Bersama Studi Pada PT.Umada Di Medan, 2009
yang berlaku pada PUSKESMAS RSU Pemerintah Rumah sakit yang ditunjuk oleh Perusahaan.
f. JIka pekerja yang sedang menjalani cuti berada diluar perkebunan, jatuh sakit,
dapat berobat ke Rumah Sakit Umum RSU Pemerintah PUSKESMAS dengan biaya yang ditanggung oleh Perusahaan maksimum setara dengan Rumah Sakit
yang ditunjuk oleh Perusahaan. g.
Jika pekerja anggota keluarga pekerja yang menurut sifat penyelidikan perlu berobat diluar daerah dan menurut Dokter Perusahaan memerlukan penjagaan,
maka Pengusaha berkewajiban menyediakan seorang perawat untuk penjagaan tersebut.
h. Anak pekerja yang disebabkan pendidikannya di Perguruan Tinggi terpaksa
bertempat tinggal di luar perkebunan dan setahu Perusahaan, diberi kelonggaran berobat di Rumah Sakit Umum RSU Pemerintah PUSKESMAS yang biayanya
ditanggung oleh Perusahaan maksimum setara dengan Rumah Sakit yang ditunjuk oleh Perusahaan.
i. Biaya perawatan ibu dan anak sewaktu melahirkan anak ke 4 empat dan
seterusnya ditanggung oleh Perusahaan, sedangkan biaya perawatan anak selanjutnya ditanggung oleh pekerja.
j. Ongkos angkutan pekerja dan tanggungannya yang pergi berobat ke Rumah Sakit
yang ditunjuk oleh Perusahaan, ditanggung oleh Perusahaan kecuali Perusahaan menyediakan sarana angkutannya.
Satiruddin Lubis : Analisa Hukum Pengaturan Syarat-Syarat Kerja Dan Hak-Hak Normatif Dalam Perjanjian Kerja Bersama Studi Pada PT.Umada Di Medan, 2009
k. Ketentuan-ketentuan yang tertera dalam ayat a sampai dengan h, tersebut diatas
dikecualikan terhadap penyakit kelamin dan sejenisnya danatau penyakit yang ternyata diakibatkan oleh perbuatan pekerja sendiri dan tanggungannya, misalnya
usaha bunuh diri, mabuk, psikotropika narkoba, termasuk akibat perbuatan perlakuan bunuh diri pekerja dan tanggungannya. Pekerja dan tanggungannya
yang mengalami kecelakaan lalulintas karena tidak memenuhi peraturan lalulintas, biaya pengobatan dan perawatannya tidak menjadi tanggungan
perusahaan. PT.Umada dalam pelaksanaan fasilitas pelayanan kesehatan terhadap
pegawainya disamping mendirikan klinik kesehatan dilingkungan Perusahaan yang di kepalai oleh seorang Bidan dan seorang Mantri, juga mengadakan
perjanjian-perjanjian kerja sama dengan dua rumah sakit, yaitu rumah sakit Metodis dan rumah sakit Imelda, dengan menunjuk seorang Dokter Perusahaan
yang cakupan pelayanannya sesuai dengan ketentuan diatas. 19.
Perawatan Gigi.
a. Jika seorang Pekerja atau seorang anggota keluarganya harus mengalami
perawatan gigi oleh karena sakit abses dan gigi harus dicabut atau diplombir dengan bahan amalgam atau selikat bukan logam mulia menurut
pertimbangan Dokter Perusahaan maka biaya-biaya sehubungan dengan perawatan itu ditanggung oleh Pengusaha.
b. Pemasangan gigi palsu prothese atau biaya-biaya lainnya tidak berhubungan
langsung dengan sakit gigi tidak ditanggung oleh Pengusaha, terkecuali jika
Satiruddin Lubis : Analisa Hukum Pengaturan Syarat-Syarat Kerja Dan Hak-Hak Normatif Dalam Perjanjian Kerja Bersama Studi Pada PT.Umada Di Medan, 2009
sebelumnya telah dibicarakan dengan dan mendapat persetujuan tertulis dari Pengusaha.
c. Untuk pengawasan yang diperlukan, dalam rekening biaya-biaya untuk
keperluan perawatan gigi harus dimuat perincian spesificatie dari perawatan dan biaya.
20. Pemberian kacamata.
Pemberian kacamata kepada pekerja adalah berdasarkan pendapat Dokter Perushaan serta sifat pekerjaan dari yang bersangkutan.
Pembiayaan kacamata diatur sebagai berikut : a.
Harga lensa kacamata standar dan gagang standar yang dibeli untuk pertama kali atas resep Dokter Perusahaan atau Dokter yang ditunjuk oleh
Dokter Perusahaan, ditanggung oleh Pengusaha paling banyak Rp.350.000,- tiga ratus lima puluh ribu rupiah .
b. JIka atas petunjuk Dokter sebagai dimaksud dalam sub a ayat ini harus
diadakan penukaran lensa kacamata, maka harga lensa kacamata juga merupakan tanggungan Pengusaha paling banyak Rp.200.000,- dua ratus ribu
rupiah. c.
Harga yang ditentukan pada sub a dan b, diatas setelah satu tahun terhitung tanggal Perjanjian Kerja Bersama PKB ini dapat ditinjau kembali.
d. Pada pembelian berikutnya dengan alasan apapun, harga gagang ditanggung
seluruhnya oleh Pekerja yang bersangkutan.
Satiruddin Lubis : Analisa Hukum Pengaturan Syarat-Syarat Kerja Dan Hak-Hak Normatif Dalam Perjanjian Kerja Bersama Studi Pada PT.Umada Di Medan, 2009
e. Ketentuan-ketentuan tentang pembelian kacamata ini hanya berlaku untuk
Pekerja sendiri.
21. Perumahan.