25
gagasan yang berbeda-beda dan turut merumuskan persetujuan bersama tanpa emosi untuk raenang sendiri.
17
f. Dalam mempersiapkan diskusi ada tiga bidang yang perlu diperhatikan yaitu,
persiapan bahan, persiapan pribadi personal dan persiapan ruangan
18
D. Pembelajaran Keterampilan Berdiskusi dengan Model Pembelajaran Reciprocal Teaching
Model pembelajaran ini tepat untuk meningkatkan keterampilan berbicara khususnya dalam berdiskusi, karena dengan model pembelajaran Ini siswa
dituntut untuk mengeluarkan pendapat, gagasan maupun pikirannya untuk membatu rekannya dalam berdiskusi, sehingga semua anggota kelompok merata
mengeluarkan pendapatnya. Pembelajaran keterampilan berbicara khususnya dalam berdiskusi dapat
dilakukan dengan cara: 1.
Menjelaskan pembelajaran dengan model Reciprocal Teaching. 2.
Menjelaskan manfaat menggunakan model Reciprocal Teaching, 3.
Tahap pertama: Dibuat kelompok siswa, setiap kelompok terdiri dari lima - enam orang secara
heterogen dan kepada setiap anggota kelompok diberikan nomor sebagai pembagian tugas peran. Masing-masing anggota, siapa yang bagian
merangkum, yang memprediksi pertanyaan, menjawab pertanyaan dan menjelaskan pertanyaan.
Tahap kedua: a.
Guru membagi LKS yang memuat tugas-tugas menyimpulkan merangkum, menyusun pertanyaan dan menjawab atau menjelaskannya
serta memprediksi jawaban atas pertanyaan yang diberikan oleh guru. Sebagai bahan bacaan guru membagikan teks bacaan yang memuat
rangkuman mated yang akan dipelajari pada pertemuan tersebut. b.
Siswa ditugaskan untuk membaca teks bacaan yang telah disediakan,
17
Maedar,
Pembinaan Kemampuan Berbicara Bahasa Indonesia 1993 , hlm. 40.
18
Dori wawur Hendrikus, Retorika, Yogyakarta: Penerbit Kanisus, 1995, cet. I, hlm. 99 —
100
26
menggaris bawahi hal-hal yang penting dari bacaan menurut siswa untuk memudahkan siswa dahm kegiatan merangkum.
c. Pada tahap awal model pembelajaran, guru memperagakan bagaimana
merangkum, membuat pertanyan, memprediksi jawaban dan menjelaskan kembali hasil pekerjaan kelompok di depan kelas. Pada tahap ini guru
yang bersangkutan sebagai model. d.
Setelah selesai membaca, siswa ditugaskan untuk merangkum bagian- bagian penting dari bacaan, menyusun pertanyaan dan memprediksi
jawaban dengan cara menyelesaikan pertanyaan masalah yang telah dibuatnya atau pertanyaan masalah yang telah ada dalam LKS yang
telah diberikan menurut hipotesisnya sendiri dari hasil membaca. e.
Setelah selesai membaca, siswa ditugaskan untuk merangkum bagian- bagian penting dari bacaan, menyusun pertanyaan dan memprediksi
jawaban dengan cara menyelesaikan pertanyaan yang telah dibuatnya atau pertanyaan yang telah ada dalam LKS yang telah diberikan.
f. Siswa dilatih berperan sebagai seorang guru melalui kegiatan-kegiatan
menjelaskan hasil pekerjaan yang sudah tertuang dalam LKS hasil kerja kelompok, siswa lain diminta untuk berpartisipasi dalam dialog dan selalu
diingatkan, bahwa pada segmen ini siswa berperan sebagai guru. Guru berperan menuntun dialog untuk meyakinkan siswa dengan banyak
memberi umpan balik dan pujian untuk partisipasinya. g.
Pada hari-hari berikutnya dicoba lebih banyak dialog, sehingga pada saat siswa berperan sebagai guru, siswa sudah mulai berinisiatif kegiatan
mereka sendiri.
E. Penelitian Tindakan Kelas PTK