Pengertian Model Reciprocal Teaching

16

B. Model Reciprocal Teaching

1. Pengertian Model Reciprocal Teaching

Reciprocal Teaching yang pertama dikembangkan oleh Anne Marrie Polincar dan Anne Brown merupakan suatu model pembelajaran yang digunakan untuk mengingatkan pemahaman terhadap suatu topic, dalam pembelajaran ini guru serta murid memegang peranan penting pada tahap dialog tentang suatu topik teks, model pembelajaran ini terdiri dari empat aktivitas yaitu memprediksi prediction, meringkas summarizing, membuat pertanyaan questioning, dan menjelaskan clarifing Menurut Polincar. 13 “Reciprocal teaching refers to anintructional activity that takes place in the form of a dialogue between teachers and student regarding segment of text. The dialogue is structured by use of four stretegies: summarizing , question generating , clarifying and predicting…” “Bila diterjemahkan berarti reciprocal teaching digambarkan sebagai aktifitas pembelajaran yang berlangsungdalam bentuk dialog antara guru dengan siswa-siswanya mengenai bagian dari suatu teks. Aktivitas dialg tersebut disusun dengan empat strategi yaitu meranngkum, membuat pertanyaan, mengklarifikasi menjelaskan dan memrediksi…” Senada dengan pendapat Polinscar, Arend dalam Ain Zaelan Reciprocal Teaching adalah prosedur pengajaran atau pendekatan yang dirancang untuk mengajarkan kepada siswa tentang strategi kognitif, serta membantu siswa memahami bacaan dengan baik. Arends pun berbicara tentang keefektifan Reciprocal Teaching dalam membentuk siswa yang belajar mandiri. Siswa yang belajar mandiri adalah siswa yang tahu kapan saat yang tepat untuk meringkas atau mengajukan pertanyaan sambil membaca suatu pokok bahasan dalam sebuah buku atau mendengarkan penyampaian guru, dan siswa memiliki motivasi untuk memantau keberhasilan belajarnya sendiri. 13 Ain Zaena, Pengembangan Model Reciprocal Teaching Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Prestasi Siswa. Bandung: skripsi Jur. Pend. Fisika. 2005, hlm. 16. 17 Karakteristik dari pembelajaran Reciprocal Teaching menurut Polinscar dan Brown dalam Hadiana Rosida, 2007:16 adalah 1 suatu dialog antara siswa dengan guru dimana masing-masing mendapat giliran untuk meminpin diskusi, 2 reciprocal merupakan suat interaksi tindakan seseorang untuk merespon orang lain, 3 dialog yang terstruktur dengan menggunakan empat strategi, yaitu: merangkum, membuat pertanyaan, mengklarifikasi menjelaskan dan memprediksi jawaban. 14 Hal yang membedakan model pembelajaran reciprocal teaching dengan model pemb elajaran lain menurut Slavin: “pembelajaran rreciprocal teaching menurut siswa untuk mampu menjelaskan hasil wacana yang dibaca secara mandiri kepada teman-temanya baik dalam bentk pertanyaan-pertanyaan yang dimunculkan maupun prediksi-prediksi dari wacana tersebut”. 15 Menurut Palinscar dan Brown setidaknya terdapat empat strategi dasar yang terlibat dalam proses pembelajaran reciprocal yaitu, melakukan klarifikasi, membuat prediksi, bertanya dan membuat kesimpulan. Adapun penjelasan untuk masing-masing strategi sebagai berikut: a. Klasifikasi Dalam suatu aktifitas membaca mungkin saja seorang siswa menganggap pengucapan kata yang bena adalah hal yang terpenting walaupun mereka tidak memahami makna dari kata-kata yang diucapkan teersebut. Siswa diminta untuk mencerna makna dari kata-kata atau kalimat-kalimat yang familier, apakah mereka dapat memaknai maksud dari suatu paragraph. Secara teknis hal ini dapat dilakukan dengan mengajukan perytanyaan- pertanyaan seperti; “Kata apa yang dapat menggantikan kata tersebut” “Kata atau konsep apa yang perlu diklarifikasi dari paragraph ini?” b. Membuat prediksi Pada tahap ini pembaca diajak untuk melibatkan pengetahuan yang sudah diperolehnya dahulu untuk digabungkan dengan informasi yang sudah diperoleh dari teks yang dibaca untuk kemudian digunakan dalam mengimajinasikan kemungkinan yang akan terjadi berdasar atas gabungan 14 Polinscar dan Brown dalam Hadiana Rosida, 2007, 16 15 Zaenal, Ain. Pengembangan Model Reciprocal Teaching untuk meningkatkan Aktivitas dan Prestasi Siswa. Bandung: Skripsi Jur. Pend. Fisika. 2005, hlm. 13. 18 informasi yang sudah dimilikinya. Setidaknya siswa diharapkan dapat membuat dugaan tentang topic dari paragraph selanjutnya. Pertanyaan- pertanyaan yang dapat diajukan secara teknis adalah sebagai berikut: “Dari judul dan ilustrasi gambar yang ada dapatkan kau menerka apa topic tulisan ini?” “Coba pkirkan dari apa yang sudah kit abaca dan diskusikan kira-kira apa yang akan terjadi nanti?” c. Bertanya Strategi bertanya ini digunakan untuk memonitor dan mengevaluasi sejauhmana pemahaman pembaca terhadap bahan bacaan. Pembaca dalam hal ini siswa mengajukan pertanyaan-pertanyaan pada dirinya sendiri, teknik ini seperti sebuah proses metakognitif. Bentuk-bentuk pertanyaan yang diajukan dapat beragam, berikut beberapa contohnya: “Apa yang kau pikirkan ketika kau membaca teks tersebut?” “Pertanyaan apa saja yang dapat kau ajaukan setelah membaca teks tersebut?” “Topik apa yang membuatmu tertarik untuk membaca teks ini?” d. Membuat rangkuman Dalam membuat tangkman dibutuhkan kemampuan untuk dapat membedakan hal-hal yang penting dan hal-hal yang tidak penting. Menentukan intisari dari teks bacaan tersebut. Beberapa pertanyaan- pertanyaan umum yang dapat diajukan antara lain: “apa yang penulis ingin sampaikan melalui teks tersebut?” “Apa informasi paling penting dari bacaan ini?” “Dapatkah saya menggunakan bahasa saya sendiri untuk mengutarakan kembali isi dari tulisan ini?” Pada dasarnya pembelajaran resiprokal menekankan pada siswa untuk bekerja dalam rangka bertukar pengalaman keberhasilan belajar atau lainnya. Salah satu dasar dari pembelajarannya resiprokal ini adalah reori Vygotsky yaitu dialog dalam suattu interaksi social sebagai dasar pokok dalam proses pembentukan pengetahuan. Menurut beliau berfikir keras dan revisi dalam 19 berfikir pada saat belajar. Dari beberapa sumber yang saya dapatkan, dalam p[elaksanaan awalnnya guru menjadi leader atau contoh dalam mempraktekan keempat strategi yang diuraikan di atas. Kemudian siswa diminta ntuk melakukannya bersama teman-temannya edalam suatu kelompok yang tidak kurang dari 4 orang dan tidak lebih dari 6 siswa. Sehingga jelas dalam pelaksanaanya model ini tidak lepas dari pendekatan pembelajaran kooperatif. Selain itu, yang perlu ditekannkan adalah pendekatan dialogis dalam pembelajaran baik antara guru dengan siswa ataupun siswa dengan siswa. Guru dituntut untuk memiliki kemampuan dialog yang baik serta teliti dan peka dalam mengamati. Pada prosesnya, mungkin saja siswa-siswa yang memiliki kecenderungan diam. Guru harus melakukan teknik scaffolding untuk membangkitkan keaktifan siswa.

2. Keuntungan Model Reciprocal Teaching

Dokumen yang terkait

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Terbalik (Reciprocal Teaching) Pada Mata Pelajaran Ips

0 7 107

Peningkatan keterampilan menulis narasi dengan media teks wacana dialog: penelitian tindakan pada siswa kelas VII MTs Negeri 38 Jkaarta tahun pelajaran 2011-2012

4 39 107

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IV SDN SRIWEDARI SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010 2011

0 4 91

EFEKTIVITAS CTL ( CONTEXTUAL TEACHING LEARNING ) PADA PELAJARAN MATEMATIKA POKOK BAHASAN LUAS PERSEGI PANJANG SISWA KELAS III SDN 01 ALASTUWO KEC. KEBAKKRAMAT KAB. KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2009/2010.

0 1 9

UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF Upaya Peningkatkan Keterampilan Berbicara Melalui Penerapan Metode Pembelajaran Kooperatif Di Kelompok A TK ABA I Gedung Sierad Klaten Tahun Ajaran 2011/2012.

0 1 18

PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN DISKUSI DALAM UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA Pembelajaran Bahasa Indonesia Dengan Diskusi Dalam Upaya Peningkatan Keterampilan Berbicara Siswa Kelas VIII B SMP N 2 Doplang Tahun Ajaran 2010/2011.

0 1 13

PENDAHULUAN Pembelajaran Bahasa Indonesia Dengan Diskusi Dalam Upaya Peningkatan Keterampilan Berbicara Siswa Kelas VIII B SMP N 2 Doplang Tahun Ajaran 2010/2011.

0 5 8

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA FORUM DISKUSI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL RECIPROCAL TEACHING : Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas XI IPA SMA Kartika Siliwangi 3 Bandung Tahun Ajaran 2011/2012 SIND FEJ p-2012.

0 2 52

Peningkatan Aktivitas Pembelajaran Dengan Penerapan Model Pembelajaran Quantum Teaching Dalam Pelajaran Sejarah Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Sukorejo, Kabupaten Kendal Tahun Ajaran 2010/2011.

0 0 2

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN REKA CERITA GAMBAR (Penelitian Tindakan Kelas pada siswa kelas III SD Negeri 03 Tunggulrejo Kecamatan Jumantono kabupaten Karanganyar Tahun Pelajaran 2010/2011).

0 0 15