Perencanaan Pelaksanaan Pertemuan I Refleksi Tindakan Pembelajaran Pertemuan I

47 Memberi kesempatan kepada siswa secara berkelompok untuk melakukan diskusi raemahami sebuah wacana. Siswa dapat membuat rangkuman, membuat pertanyaan, menjelaskan kembali dan memprediksi jawaban dari sebuah wacana yang kira-kira akan ditanyakan dalam diskusi kelas. Meminta siswa secara berkelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya di depan kelas Meningkatkan aktivitas siswa dalam berbicara

B. Pelaksanaan Pertemuan I

Sebelum melaksanakan tindakan pada Pertemuan I, penulis terlebih dahulu membuat suatu perencanaan pelaksanaan Pertemuan I yang lebih jelasnya akan dpaparkan di bawah ini.

1. Perencanaan Pelaksanaan Pertemuan I

Tabel 4.2 RENCANA TINDAKAN PERTEMUAN I Pertemuan Tindakan Manfaat Materi Pokok I Memberikan pengetahuan awal menganai materi disakusi kelompok dan memotivasi siswa untuk mengemukakan pendapat saat diskusi. Membantu siswa dalam mengungkapkan pengetahuan awalnya secara aktif dan meningkatkan kekatifan siswa dalam diskusi kelompok. Model diskusi, mekanisme diskusi, dan etika menyampaikan persetujuan, penolakan, dan 48 Siswa menyimak peragaan bagaimana merangkum, membuat pertanyaan, menjelaskan kembali dan memprediksi jawaban setelah selesai membaca serta bagaimana berperan seperti seorang guru dalam menjelaskan hasil diskusi kelompoknya. Merangsang siswa untuk dapat berbicara dalam diskusi sanggahan. Memberi kesempatan kepada siswa secara berkelompok untuk untuk melakukan diskusi memahami sebuah wacana. Siswa dapat membuat rangkuman, membuat pertanyaan, menjelaskan kembali dan memprediksi jawaban dari sebuah wacana yang kira-kira akan ditanyakan dalam diskusi kelas. Meminta siswa secara berkelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya di depan kelas Meningkatkan aktivitas siswa dalam berbicara

2. Pelaksanaan Pertemuan Pertama

Tindakan yang dilakukan yaitu berupa pembelajaran diskusi dengan model pembelajaran Reciprocal Teaching dalam upaya meningkatkan keterampilan berbicara siswa. Proses pembelajaran ini dilaksanakan pada hari Senin tanggal 11 Oktober 2010 pukul 07.00 WIB sampai dengan 08.30, yaitu dua jam pelajaran. 49 Untuk lebih jelasnya, peneliti akan mendeskripsikan bagaimana proses pembelajaran diskusi dengan menggunakan model pembelajaran Reciprocal Teaching yang berlangsung pada tindakan pertama. Materi pokok yang dikembangkan dalam pertemuan I, yaitu mengenai model diskusi, mekanisme diskusi, dan etika menyampaikan persetujuan, penolakan, dan sanggahan. Guru memeragakan tentang cara merangkum, membuat pertanyaan, memprediksi jawaban, dan menjelaskan hasil diskusi kelompok dari sebuah wacana. Kemudian masing-masing kelompok siswa diberikan sebuah teks wacana dengan tema yang sama yaitu Kesehatan serta judul yang sama juga yaitu Dampak kurang gizi pada anak-anak. Setelah selesai membaca, siswa membuat rangkuman, pertanyaan, prediksi jawaban lalu menjelaskan dengan berperan sebagai seorang guru dalam diskusi kelas. Rencana pembelajaran pada pertemuan I ini secara umum dapat diimplementasikan dengan baik walaupun masih ada yang harus diperbaiki pada kegiatan inti. Kurang menariknya tema wacana yang diberikan kepada siswa membuat proses diskusi kurang berjalan aktif. Kegiatan pembelajaran dalam pertemuan I terdiri atas tiga tahap, yaitu kegiatan awal pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan akhir penutup. Untuk mengetahui bagaimana realita di lapangan mengenai pembelajaran diskusi dengan menggunakan model pembelajaran Reciprocal Teaching, akan penulis deskripsikan secara detail.

a. Kegiatan awal

Kegiatan awal pada Pertemuan I dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 11 Oktober 2010. Pada kegiatan awal, guru mengucapkan salam dan mengkondiskan siswa dengan cara mengabsen siswa. Guru bertanya Siapa yang tidak hadir? Kemudian hampir seluruh siswa menjawab Siti fatimah” dengan Muhammad Yulianto bu Lalu guru bertnnya lagi mengapa mereka berdua tidak bisa hadir? tiba-tiba ada seorang siswa yang menjawab Kalo Yulianto dispen basket bu, Siti mah sakit karena diet bu.. lalu semua siswa serentak tertawa. Setelah selesai mempresensi siswa, guru mengajak siswa untuk menyanyikan lagu Naik 50 delman yang sudah dimodifikasi dengan lirik yang lucu. Hal tersebut dimaksudkan agar siswa lebih merasa akrab dengan guru sehingga akan timbul, semangat serta memunculkan motivasi siswa untuk menerima pelajaran dan tentunya kegiatan tersebut akan memperlancar proses belajar mengajar. Setelah siswa dapat dikondisikan, guru memerintahkan siswa untuk membuka buku tulis dan buku paket bahasa Indonesia. Guru pun menginformasikan tentang pelajaran hari itu, yakni Menyampaikan persetujuan, sanggahan, dan penolakan dalam diskusi disertai dengan bukti atau alasan, kemudian guru melakukan apersepsi kepada siswa tentang diskusi yaitu menggali pengetahuan awal siswa tentang diskusi, dan bagaimana tentang etika berdiskusi. Setelah melakukan apersepsi, guru memberitahu tentang tujuan pembelajaran yang harus dicapai siswa setelah guru menyampaikan materi ini, yaitu: a siswa mampu menentukan mekanisme diskusi b siswa mampu menentukan etika menyampaikan persetujuan, sanggaham, dan penolakan pendapat dalam diskusi c siswa mampu menyampaikan persetujuan, sanggahan, dan penolakan dalam diskusi disertai dengan alasan atau bukti.

b. Kegiatan Inti

Pada kegiatan inti, guru memberikan materi berupa Model diskusi, mekanisme diskusi serta etika menyampaikan persetujuan, penolakkan, dan sanggahan dalam diskusi. Guru juga meryampaikan tentang bagaimana berdiskusi dengan model pembelajaran Reciprocal Teaching. Setelah guru menjelaskan materi, siswa dibagi ke dalam 6 kelompok secara heterogen dengan cara memerintahkan setiap siswa untuk mengambil satu gulungan kertas di dalam gelas yang di dalamnya berisi nama-nama planet, nama bunga, tokoh kartun, nama pahlawan, cabang olah raga dan warna. Setelah semua siswa masing-masing mendapatkan satu buah gulungan kertas kemudian mereka diperintahkan untuk membaca isi kertas tersebut. Mereka pun diperintahkan untuk bergabung dengan teman lainnya yang memiliki jenis kata umum yang sama misalnya nama-nama bunga bergabung dengan kelompok bunga yang lain. Hal tersebut dimaksudkan agar siswa bisa berbaur dengan siswa lainnya ; karena 51 biasanya dalam menentukan kelompok, mereka hanya bergabung dengan kelompok bermainnya sehingga anggota kelompok adalah orang-orang yang sama. Pada saat pembagian kelompok berlangsung sempat terjadi kegaduhan yang disebabkan dari teriakan-teriakan memanggil anggota lainnya tetapi setelah memakan waktu yang lumayan lama suasana dapat dikondisikan dan siswa pun sudah berkumpul dengan anggota kelompok yang lain. Setelah semua siswa duduk perkelompok, setiap anggota kelompok diberikan nomor sebagai pembagian tugas peran. Masing-masing anggota mendapatkan tugas yang berlainan yakni bagian merangkum, memprediksi pertanyaan, menjawab pertanyaan dan menjelaskan, menjadi notulen dan yang berperan seperti guru untuk menjelaskan hasil bacaannya. Kegiatan selanjutaya yaitu guru membagikan sebuah wacana kepada masing-masing kelompok dengan tema dan judul yang sama yaitu kesehatan. Pada kegiatan ini, siswa ditugaskan untuk berdiskusi dalam kelompoknya masing- masing sesuai dengan peran yang telah dibagikan yaitu bagian merangkum, yang memprediksi, pertanyaan, menjawab pertanyaan dan menjelaskan, menjadi notulen dan yang berperan seperti guru untuk menjelaskan hasil bacaannya. Siswa ditugaskan untuk membaca teks bacaan yang telah disediakan, menggarisbawahi hal-hal penting dari bacaan menurut siswa untuk memudahkan siswa dalam kegiatan merangkum. Tiap kelompok melakukan diskusi dengan tugasnya masing-masing. Saat proses diskusi berlangsung, guru meminta waktu sebentar untuk memeragakan tata cara merangkum, membuat pertanyaan, memprediksi jawaban dan menjelaskan kembali hasil pekerjaan kelompok di depan kelas. Pada tahap ini guru yang oersangkutan sebagai model. Saat guru menerangkan, siswabegitu antusias hal tersebut terlihat dengan adanya beberapa siswa yang bertanya tentang tugas masing-masing. Langkah selanjutnya yaitu siswa secara berkelompok mempresentasikan pembahasan yang telah dibuatnya sesuai dengan yang diperagkan oleh guru di depan kelas. Pada mulanya, sempat terjadi saling tunjuk antara satu kelompok dengan kelompok yang lainnya mereka tidak mau tampil pertama di depan kelas. Akan tetapi dengan ditakut-takuti bahwa kelompok yang tidak maju tidak akan 52 mendapat nilai akhirnya mereka saling berebut untuk mempresentasikan hasil kerja kelompoknya di depan kelas. Adapun kelompok yang berkesempatan tampil pertama di depan kelas untuk mempresentasikan pembahasan kelompoknya yaitu kelompok planet. Diskusi pun berjalan lancar saat itu terjadi adu pendapat, melempar pertanyaan serta sanggahan. Kejadian yang paling berkesan yaitu ketika salah satu anggota kelompok meneragakan hasil pembahasannya dengan memerankan tokoh seorang guru, tiruan gaya yang diperankannya sangat mirip dengan guru aslinya sehingga siswa yang lain sempat terkagum-kagum. Dengan kehandalan siswa itu memerankan peranya seperti seorang guru idolanya, membuat kelompok lainnya merasa tertantang untuk menampilkan peran yang lebih bagus lagi ketika kelompoknya yang berkesempatan tampil di depan kelas. Akan tetapi, ada sedikit kendala yang dihadapi saat pembelajaran berlangsung, kendala tersebut yaitu siswa yang berani mengungkapkan ide, gagasan, sanggahan dan pendapatnya masih belum maksimal karena hanya sekitar 30 siswa yang berani berbicara. Setelah guru bertanya kepada siswatentang ketidakefektifan diskusi yang telah berlangsung akhirnya mereka menjawab tema wacana yang diberikan untuk bahan diskusi kurang menarik. Siswa menginginkan tema yang sesuai dengan mereka yaitu tema remaja.

c. Kegiatan Akhir

Pada akhir pembelajaran, siswa dan guru melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah berlangsung. Kegiatan refleksi tersebut dilakukan dengan cara memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang pembelajaran yang telah disampaikan. Guru menyimpulkan bagaimana memahami sebuah wacana dengan teknik Reciprocal Teaching dan bagaimana etika berdiskusi yang baik. Lalu guru menginformasikan tentang pelajaran berikutnya dan menugaskan kepada siswa untuk berlatih tentang tata cara berdiskusi yang sesuai dengan etika berdiskusi agar mereka dapat tampil maksimal pada pertemuan berikutnya. Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam sebagai tanda proses belajar mengajar pada hari itu telah selesai. 53

3. Analisis Data Observasi

Berdasarkan observasi selama proses pembelajaran berlangsung pada pertemuan I diperoleh hasil sebagai berikut.

a. Aktivitas Guru Selama Pembelajaran

Data aktivitas guru selama proses pembelajaran berlangsung pada pertemuan I, dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 4.3 HASIL OBSERVASI AKTIVITAS GURU SELAMA PROSES PEMBELAJARAN PERTEMUAN I Sekolah : SMP Negeri I Padaherang Mata Pelajaran : Bahasa dan Sastra Indonesia KelasSemester : VIII1 HariTanggal : Senin, 11 Oktober 2010 No. Aspek yang dinilai Nilai Ket. 1 2 3 4 1. Kemampuan membuka pelajaran 1. Menarik perhatian siswa 2. Menimbulkan motivasi 3. Memberikan acuan materi yang akan disajikan 4. Memberi kaitan materi dengan kemampuan yang telah dimiliki siswa lingkungan luar √ √ √ √ Cukup Cukup Baik Baik 2. Sikap peneliti dalam proses pembelajaran 1. Kejelasan suara 2. Gerakan badan tidak menggangu perhatian siswa 3. Antusiasme penampilanmimik 4. Mobilitas posisi tempat √ √ √ √ Baik Cukup Cukup Baik 54 No. Aspek yang dinilai Nilai Ket. 1 2 3 4 3. Penguasaan materi 1. Materi disajikan sesuai dengan langkah- langkah yang direncanakan 2. Kejelasan dalam menerangkan materi 3. Kejelasan dalam memberikan contoh 4. Mencerminkan keluasan wawasan √ √ √ √ Baik Baik Baik Baik 4. Proses pembelajaran 1. Kesesuaian penggunaan strategi Metode dengan pokok bahasan 2. Penyajian materi relevan dengan indikator hasil belajar 3. Antusiasme dalam menanggapi dan menggunakan respon 4. Kecermatan dalam pemanfaatan waktu √ √ √ √ Cukup Cukup Baik Baik 5. Penggunaan media 1. Memperhatikan prinsip-prinsip penggunaan jenis Media 2. Ketepatan saat penggunaan 3. Keeterampilan saat mengoperasionalkan 4. Membantu meningkatkan proses pembelelajaran √ √ √ √ Baik Baik Baik Cukup 6. Evaluasi 1. Menggunakan penilaian tulisan relevan dengan indikator hasil belajar 2. Menggunakan jenis ragam penilaian relevan dengan indikator hasil belajar 3. Menggunakan penilaian sesuai dengan yang tertulis pada rencana pembelajaran √ √ √ Baik Baik Cukup 55 No. Aspek yang dinilai Nilai Ket. 1 2 3 4 7. Kemampuan menutup pelajaran 1. Meninjau kembali pokok bahasan 2. Memberikan kesempatan bertanya 3. Mengucapkan salam √ √ √ Cukup Baik Baik Ket: Kategori Penilaian 4 = Sangat baik 3 = Baik 2 = Cukup 1 = Kurang Persentase Aktivitas Guru = Perolehan Skor = 69 = B Baik Kategori Penilaian: 80 = Sangat baik A 60 - 79,99 = Baik B 40 - 59,99 = Cukup C 20 - 39,99 = Kurang D 00 -19,99 = Sangat kurang E Berdasarkan hasil observasi, kegiatan guru dalam pembelajaran pada pertemuan I berada dalam kategori Baik.

b. Aktivitas Siswa selama Pembelajaran

Hasil Pengolahan Data aktivitas siswa pada pertemuan I, dapat dilihat pada tabel di bawah ini. 56 Tabel 4.4 HASIL OBSERVASI AKTIVITAS SISWA SELAMA PROSES PEMBELAJARAN PERTEMUAN I No. Aspek yang diamati Jumlah Rata-rata Ketera ngan 1. Aktivitas siswa selama mengikuti PBM a. Siswa memperhatikan penjelasan dari guru 30 71,42 Cukup b. Siswa serius mengerjakan tugas yang diberikan guru 22 52,38 Cukup c. Siswa mampu mengungkapkan ide- idenya dengan berani 19 45,23 Cukup d. Siswa mampu melaporkan informasi dengan baik 20 47.61 Kurang

2. Perlaku siswa yang tidak sesuai

dengan PBM: 3 7,14 Sangat baik a. Malamun 10 23,80 Baik b. Mengobrol dengan temannya 12 28,57 Baik c. Melakukan pekerjaan lain 2 4,76 Sangat baik d. Membuat corat-coret di kertas 3 7,14 Sangat baik Kategori Penilaian: Aktivitas Siswa yang Sesuai dengan PBM 80 = Sangat baik 60- 79,99 = Baik 40 - 59,99 = Cukup 20 - 39,99 = Kurang 00 - 19,99 = Sangat kurang Kategori Penilaian: Aktivitas Siswa yang Tidak Sesuai dengan PBM 57 80 = Sangat kurang 60 - 79,99 = Kurang 40 - 59,99 = Cukup 20 - 39,99 = Baik 00 - 19,99 = Sangat Baik Pada pertemuan I, analisis nilai aktivitas siswa yang sesuai dengan pelajaran adalah 54,16 dengan kategori Cukup Sedangkan analisis aktivitas siswa yang tidak sesuai dengan pembelajaran adalah 16,06 termasuk kategori Baik.

c. Hasil Belajar Siswa Pada Tindakan Pembelajaran Pertemuan I

Berdasarkan tindakan dan observasi yang telah dilakukan pada pertemuan1 diperoleh hasil sebagai berikut. Tabel 4.5 SKOR KEMAMPUAN BERBICARA DISKUSI DENGAN MODEL RECIPROCAL TEACHING No. Nama Siswa Skor Aspek yang Dinilai Jumlah 1 2 3 4 5 1. Adam Maulana 3 3 3 3 3 15 2. Aditria Nuimita Dewi 3 3 3 3 3 15 3. Anastasha Azizah M 1 3 1 2 2 9 4. Anggia Fitri M 3 1 1 3 2 10 5. Ardeliana Rizkita P 2 2 2 1 1 8 6. Atari Rizki Naulia 2 2 2 1 2 9 7. Dheya Shafira A. 2 1 1 2 2 8 8. Dinda Sukmadewi 2 2 2 2 2 10 9. Fahmi Bagus Pratama 2 2 1 2 - 2 9 10. Fannisa Salma Shafira 3 3 3 3 3 15 11. Fathya Nabila Gifani 3 3 3 3 3 15 12. Fatma Saviera 2 3 1 2 2 10 58 No. Nama Siswa Skor Aspek yang Dinilai Jumlah 1 2 3 4 5 13. China Bani Azifah 1 3 3 2 3 11 14. Gina Ariela 2 2 3 2 1 10 15. Giyana Priliya 3 1 1 2 2 9 16. Hinda 1 1 3 3 2 10 17. Ilham Dwi Putranto 2 2 3 2 2 11 18. Karma Agnia I 3 3 3 3 15 19. Ki Agus Hafizh Kidayat 2 3 1 2 2 11 20. M Rifan Fauzan 3 2 3 2 1 11 21. Mahfidarwan Akbar M 3 3 3 3 3 15 22. Moch. Birama Agustian 3 1 1 2 3 10 23. Mohamad Bayu Nugraha 3 3 3 1 3 15 24. Miih Giffary MH 3 1 3 2 2 11 25. Muhamad Yaser A 2 2 2 2 1 9 26. Nadya Arystia 3 1 2 2 3 11 27. Nanda Fadhil Azman 3 1 2 2 2 10 28. Pranesha Wahyu S A 1 2 1 2 2 8 29. R. Nadila Andiani K 2 2 3 2 2 11 30. Rahmadewi Budiningtyas 1 2 2 1 1 8 31. Rayka Wildan AiidhiK 2 2 2 2 1 9 32. Rd. Alvin Kurnia Putra 3 3 3 3 3 15 33. Regina Emanuella Gusti P 3 3 3 3 3 15 34. Roufisma Abdi Pratama 2 1 3 2 2 10 35. Shah Dehan L 1 3 2 2 3 10 36. Shita Rai Putri 2 2 3 2 2 11 37. Sitti Nabillah Putri 1 2 2 1 1 8 38. Tiara Fariza 2 1 3 2 3 11 39. Trifitri Muhammadita 2 2 3 2 2 11 40 Utin Alvina Nunuliawati 2 3 1 2 3 11 59 No. Nama Siswa Skor Aspek yang Dinilai Jumlah 1 2 3 4 5 41. Yoan Martha Azlia 2 3 2 2 1 10 42. Yuvi Aniasa Yushalovi 2 3 2 2 2 11 Keterangan: aspek yang dinilai 1 = Kejelasan mengemukakan pendapat 2 = Kaitan pendapat dan gagasan dengan tema yang sedang dibahas 3 = Menguasai masalah yang didiskusikan 4 = Ketepatan menyimpulkan hasil diskusi 5 = Keberanian mengemukakan pendapat Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa siswa yang mencapai skor maksimal yaitu 15 yaitu sebanyak sembilan orang. Adapun hasil presentase kemampuan berbicara mengenai materi diskusi dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 4.6 KEMAMPUAN BERBICARAPROSES DISKUSI MENGGUNAKAN MODEL RECIPROCALTEACHING PADA PERTEMUAN I No. ASPEK DESKRIPSI KRITERIA PERSENTASE KATEGORI 1. Kejelasan mengemukakan Pendapat a. Jelas b. Agak jelas c. Tidak jelas 38,09 45,23 16,66 Kurang Cukup Sangat kurang 2. Kaitan pendapat dan gagasan dengan tema yang sedang dibahas a. Berkaitan b. Agak berkaitan c. Tidak berkaitan 40,47 35,71 23,80 Cukup Kurang Kurang 3. Menguasai masalah yang didiskusikan a. Menguasai b. Agak menguasai c. Tidak menguasai 47,61 28,57 23,80 Cukup Kurang Kurang 60 No. ASPEK DESKRIPSI KRITERIA PERSENTASE KATEGORI 4. Ketepatan menyimpulkan hasil diskusi a. Tepat b. Agak tepat c. Tidak tepat 26,19 64,28 9,52 Kurang Baik Sangat Kurang 5. Keberanian mengungkapkan pendapat a. Berani b. Agak berani c. Tidak berani 35,71 45,23 19,04 Kurang Cukup Sangat kurang Keterangan kategori penilaian 80 = Sangat Baik 60 - 79,99 = Baik 40 - 59,99 = Cukup 20 - 39,99 = Kurang 00 -19,99 = Sangat kurang Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa dari kelima aspek yang digunakan untuk menilai kemampuan berbicara khususnya berdiskusi yang tergolong ke dalam kategori kurang, tetapi untuk menyimpulkan hasil diskusi sudah lumayan baik, sedangkan aspek yang lainnya masih berada dalam kategori kurang dan sangat kurang.

4. Refleksi Tindakan Pembelajaran Pertemuan I

Berdasarkan hasil data di atas diperoleh data berikut ini. a. Berdasarkan hasil pengamatan aktivitas guru selama pembelajaran berlangsung bahwa secara keseluruhan guru telah melaksanakan hampir semua tahapan yang telah ditetapkan dalam rencana pembelajaran, sehingga dalam Pertemuan I aktivitas guru tergolong ke dalam kategori Baik. Akan tetapi, walaupun demikian masih ada beberapa hambatan yang guru alami saat proses pembelajaran berlangsung yaitu masih sulitnya guru mengendalikan kelas. Hal itu terbukti dengan masih adanya beberapa siswa yang melakukan aktivitas lain saat pembelajaran berlangsung misalnya mengobrol, melamun, 61 dan memainkan HP. Kendala guru kesulitan mengkondisikan kelas pun terjadi saat pembagian kelompok untuk diskusi, pada saat pembagian kelompok siswa sangat tidak kondusif dan sulit dikendalikan. Hambatan lain yang dialami guru adalah pada saat diskusi berlangsung. Proses diskusi tidak berjalan aktif bahkan cenderung monoton karena hanya beberapa siswa saja yang berani mengemukakan pendapat dan gagasannya. bahkan saat guru menunjuk untuk mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas siswa hanya saling tunjuk dan tidak mau maju sebagai yang pertama dengan alasan malu. b. Secara umum aktivitas siswa selama menerapkan pembelajaran keterampilan berbicara melalui model Reciprocal Teaching pada Pertemuan I berdasarkan analisis nilai aktivitas siswa yang sesuai dengan pelajaran adalah 54,16 tergolong kategori Cukup. Hal tersebut disebabkan karena pada saat diskusi berlangsung hanya beberapa siswa saja yang terlihat mendominasi diskusi sedangkan kebanyakan dari siswa lainnya hanya diam saja. Adapun analisis aktivitas siswa yang tidak sesuai dengan pembelajaran adalah 16,06 yang tergolong kategori Baik. Hal itu terjadi karena pada saat diskusi berlangsung masih ada beberapa siswa yang melakukan aktivitas lain. Akan tetapi persentasenya kecil sehingga tidak begitu mempengaruhi walaupun demikian harus dilakukan adanya perbaikan terhadap aspek tersebut. c. Berdasarkan deskripsi hasil pembelajaran Keterampilan berbicara siswa dengan model Reciprocal Teaching, diperoleh hanya 35,71 siswa yang berani mengungkapkan pendapat saat diskusi berlangsung. Bagi peneliti, hal ini merupakan bahan refleksi yang akan dijadikan dasar acuan dalam penyusunan tindakan pembelajaran pada pertemuan II, sehingga diharapkan akan mengalami peningkatan untuk semua aspek. Secara lengkap akan diuraikan berikut ini: 1 Jelasnya kemampuan siswa dalam mengemukakan pendapat ketika berdiskusi tergolong dalam kategori kurang dengan persentase 38,09. Hal ini disebabkan oleh banyaknya siswa yang kurang jelas dalam mengemukakan pendapat ketika berdiskusi, yaitu denganpersentase 45,23 dan siswa yang tidak jelas mengemukakan pendapatnya ketika 62 berdiskusi yaitu dengan persentase 16,66. 2 Kemampuan siswa mengaitkan antara pendapat dan gagasan dengan tema yang sedang dibahas tergolong dalam kategori cukup dengan persentase 40,47. Akan tetapi, masih terdapat siswa yang agak mengaitkan antara pendapat dan gagasan dengan yang sedang dibahas yaitu dengan persentase 35,71. Bahkan ada siswa yang tidak mengaitkan pendapat dengan tema yang dibahas yaitu dengan persentase 23,80. 3 Kemampuan siswa dalam menguasai masalah yang didiskusikan tergolong cukup yaitu dengan persentase 47,61. Hal itu disebabkan oleh adanya siswa yang agak menguasai masalah yang didiskusikan yaitu persentase 28, 57 dengan kategori kurang. Dan siswa yang tidak menguasai masalah yang didiskusikan yaitu persentase 23,80 dengan kategori kurang. 4 Kemampuan siswa menyimpulkan diskusi secara tepat tergolong kurang yaitu dengan persentase 47,61. Hal itu disebabkan karena masih banyaknya siswa yang agak tepat menyimpulkan hasil diskusi yaitu sebanyak 64,28 yang tergolong ke dalam kategori baik. Dan siswa yang tidak tepat menyimpulkan hasil diskusi tergolong kategori sangat kurang dengan persentase 9,52. Keberanian siswa mengemukakan pendapat saat diskusi secara berani tergolong kurang dengan persentase 35,71. Hal itu disebabkan masih ada siswa yang agak berani mengemukakan pendapat saat diskusi yaitu persentase 45,23 yang tergolong kategori cukup, dan yang tidak berani mengemukakan pendapat tergolong kategori sangat kurang yaitu persentase 19.04. Berdasarkan hasil data yang diperoleh di atas, peneliti merasa perlu untuk melakukan perbaikan-perbaikan dalam tindakan pembelajaran Pertemuan II, sehingga diperoleh hasil yang lebih baik dari sebelumnya dan mengalami peningkatan untuk semua aspek. Maka dari itu, peneliti bersama guru mitra melakukan diskusi untuk memperbaiki kekurangan dan kelemahan yang timbul 63 pada Pertemuan I agar bisa mendapatkan hasil yang lebih baik. Langkah-langkah yang diambil diantaranya guru harus lebih tegas kepada siswa yang tidak memperhatikan. Untuk pembagian kelompok supaya kondusif, seharusnya guru membagi kelompok sebelum kegiatan pertemuan I sehingga saat pelajaran dimulai, guru langsung pada proses belajar. Guru harus mencari tema yang lebih menarik untuk bahan diskusi karena dengan tema yang menarik merupakan faktor untuk memancing keaktifan berbicara siswa pada saat diskusi.

C. Pelaksanaan pertemuan II

Sebelum melaksanakan tindakan pada pertemuan II, penulis terlebih dahulu membuat suatu perencanaan pelaksanaan pertemuan II yang lebih jelasnya akan dipaparkan di bawah ini.

1. Perencanaan Pelaksanaan Tindakan pertemuan II

Berdasarkan hasil analisis dan refleksi pada tindakan pertemuan I bahwa perlu diadakan perbaikan terhadap kekurangan dan kelemahan yang terdapat pada Pertemuan I, maka dari itu peneliti bersama guru kembali merencanakan tindakan pembelajaran pada pertemuan II, yaitu akan dijabarkan pada tabel berikut ini: Tabel 4.7 RENCANA TINDAKAN Pertemuan II Pertemuan Tindakan Manfaat Materi Pokok II Memberikan pengetahuan awal mengenai materi diskusi kelompok dan memotivasi siswa untuk mengemukakan pendapat saat diskusi. Membantu siswa dalam rnengungkapkan pengetahuan awalnya secara aktif dan meningkatkan kekatifan siswa dalam diskusi kelompok Model diskusi, mekanisme diskusi, dan etika menyampaikan persetujuan, penolakkan, dan sanggahan. Siswa menyimak peragaan tentang cara merangkum, membuat pertanyaan, Merangsang siswa untuk dapat berbicara dalam diskusi

Dokumen yang terkait

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Terbalik (Reciprocal Teaching) Pada Mata Pelajaran Ips

0 7 107

Peningkatan keterampilan menulis narasi dengan media teks wacana dialog: penelitian tindakan pada siswa kelas VII MTs Negeri 38 Jkaarta tahun pelajaran 2011-2012

4 39 107

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IV SDN SRIWEDARI SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010 2011

0 4 91

EFEKTIVITAS CTL ( CONTEXTUAL TEACHING LEARNING ) PADA PELAJARAN MATEMATIKA POKOK BAHASAN LUAS PERSEGI PANJANG SISWA KELAS III SDN 01 ALASTUWO KEC. KEBAKKRAMAT KAB. KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2009/2010.

0 1 9

UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF Upaya Peningkatkan Keterampilan Berbicara Melalui Penerapan Metode Pembelajaran Kooperatif Di Kelompok A TK ABA I Gedung Sierad Klaten Tahun Ajaran 2011/2012.

0 1 18

PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN DISKUSI DALAM UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA Pembelajaran Bahasa Indonesia Dengan Diskusi Dalam Upaya Peningkatan Keterampilan Berbicara Siswa Kelas VIII B SMP N 2 Doplang Tahun Ajaran 2010/2011.

0 1 13

PENDAHULUAN Pembelajaran Bahasa Indonesia Dengan Diskusi Dalam Upaya Peningkatan Keterampilan Berbicara Siswa Kelas VIII B SMP N 2 Doplang Tahun Ajaran 2010/2011.

0 5 8

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA FORUM DISKUSI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL RECIPROCAL TEACHING : Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas XI IPA SMA Kartika Siliwangi 3 Bandung Tahun Ajaran 2011/2012 SIND FEJ p-2012.

0 2 52

Peningkatan Aktivitas Pembelajaran Dengan Penerapan Model Pembelajaran Quantum Teaching Dalam Pelajaran Sejarah Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Sukorejo, Kabupaten Kendal Tahun Ajaran 2010/2011.

0 0 2

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN REKA CERITA GAMBAR (Penelitian Tindakan Kelas pada siswa kelas III SD Negeri 03 Tunggulrejo Kecamatan Jumantono kabupaten Karanganyar Tahun Pelajaran 2010/2011).

0 0 15