Tujuan Berbicara Rambu-Rambu dalam Berbicara

12

4. Tujuan Berbicara

Tujuan utama berbicara adalah untuk berkomunikasi agar dapat menyampaikan pikiran secara efektif, seyoginyalah sang pembicara memahami makna segala sesuatu yang ingin dikomunikasikan. Dia harus mampu mengevaluasi efek komunikasinya terhadap para pendengarnya dan harus mengetahui prinsip-prinsip yang mendasari segala situasi pembicaraan, baik secara umum maupun perorangan. Menurut tarigan tujuan umum berbicara dapat diklasifikasikan menjadi lima golongan, yaitu: a. Menginformasikan Kegiatan berbicara ini dilaksanakan bila seseorang ingin: a. menjelaskan suatu proses, b. menguraikan, menafsirkan, atau menginterrestasikan suatu hal, c. member, menyebarkan, atau menanamkan pengetahuan, d. menjelaskan kaitan. b. Menghibur Kegiatan berbicara ini bertujuan untuk menimbulkan suasana gembira pada pendengarnya yang dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti humor, spontanitas, menggairahkan, kisah-kisah jenaka, petualangan, dan sebagainya. c. Menggerakkan Dalam kegiatan berbicara ini diperlukan pembicara yyang berwibawa, panutan atau tokoh idola masyarakat. Melalui kepintarannya dalam berbicara, kecakapan memanfaatkan situasi, ditambah penguasaannya terhadap ilmu jiwa massa, pembicara dapat menggerakkan pendengarnya. d. Menstimulasi Kegiatan berbicara ini pembicara harus pintar merayu, mempengaruhi, atau meyakinkan pendengarnya. e. Meyakinkan 13 Kegiatan berbicara ini bertujuan untuk meyakinkan pendengar akan sesuatu melalui pembicaraan yang meyakinkan, disertai dengan pendapat, fakta atau bukti sehingga diharapkan sikap pendengar bisa diubah. 10

5. Rambu-Rambu dalam Berbicara

Hal-hal yang perlu diperhatikan agar sebuah pembicaraan suksess disampaikan kepada pendengar adalah dengan menaati rambu-rambu bberbicara berikut ini: a. Menguasai masalah yang disampaikan. Penguasaan masalah akan menumbuhkan keyakinan kepada pembicara. Sehingga akan tumbuh keberanian karena keberanian adalah modal pokok bagi pembicara. b. Mulai berbicara kalau situasi sudah mengizinkan. Sebelum memulai pembicaraan, hendaknya pembicara memperhatikan situasi seluruhnya, terutama pendengar. Sikap pembicara yang tenang, wajar, serta berpenampilan yang rapi akan banyak membantu. c. Pengarahan yang tepat akan dapat memancing perhatian pendengar. Penginformasian tujuan setelah mengucapkan salam, dan menjelaskan pentingnya pokok pembicaraanitu akan menarik perhatian pendengar. d. Berbicara harus jelas dan tidak terlalu cepat. Bunyi-bunyi bahasa harus diucapkan secara tepat dan jelas. Kalimat harus efektif dan pilihan kata harus tepat. e. Pandangan mata dan gerak-gerik yang membantu. Hendaknya terjadi kontak batin antara pembicara dan pendengar. Pandangan mata yang menyeluruh akan menyebabkan pendengar merasa diperhatikan. f. Pembicara sopan, hormat, dan memperlihatkan rasa persaudaraan. g. Dalam komunikasi dua arah mulailah berbicara kalau sudah dipersilahkan. Berbicara langsung pada sasarannya. h. Kenyaringan suara. Volume suara jangan terlalu lemah dan jangan terlalu kerasberteriak 10 Henry Guntur Tarigan. Berbicara Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa Bandung: Angkasa, 1990, hlm. 147 14 i. Pendengar akan lebih terkesan kalau ia dapat menyaksikan pembicara sepenuhnya. Usahakan berdiri atau duduk pada posisi yang dapat dilihat oleh seluruh pendengar.

6. Hambatan-hambatan Berbicara

Dokumen yang terkait

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Terbalik (Reciprocal Teaching) Pada Mata Pelajaran Ips

0 7 107

Peningkatan keterampilan menulis narasi dengan media teks wacana dialog: penelitian tindakan pada siswa kelas VII MTs Negeri 38 Jkaarta tahun pelajaran 2011-2012

4 39 107

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IV SDN SRIWEDARI SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010 2011

0 4 91

EFEKTIVITAS CTL ( CONTEXTUAL TEACHING LEARNING ) PADA PELAJARAN MATEMATIKA POKOK BAHASAN LUAS PERSEGI PANJANG SISWA KELAS III SDN 01 ALASTUWO KEC. KEBAKKRAMAT KAB. KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2009/2010.

0 1 9

UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF Upaya Peningkatkan Keterampilan Berbicara Melalui Penerapan Metode Pembelajaran Kooperatif Di Kelompok A TK ABA I Gedung Sierad Klaten Tahun Ajaran 2011/2012.

0 1 18

PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN DISKUSI DALAM UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA Pembelajaran Bahasa Indonesia Dengan Diskusi Dalam Upaya Peningkatan Keterampilan Berbicara Siswa Kelas VIII B SMP N 2 Doplang Tahun Ajaran 2010/2011.

0 1 13

PENDAHULUAN Pembelajaran Bahasa Indonesia Dengan Diskusi Dalam Upaya Peningkatan Keterampilan Berbicara Siswa Kelas VIII B SMP N 2 Doplang Tahun Ajaran 2010/2011.

0 5 8

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA FORUM DISKUSI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL RECIPROCAL TEACHING : Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas XI IPA SMA Kartika Siliwangi 3 Bandung Tahun Ajaran 2011/2012 SIND FEJ p-2012.

0 2 52

Peningkatan Aktivitas Pembelajaran Dengan Penerapan Model Pembelajaran Quantum Teaching Dalam Pelajaran Sejarah Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Sukorejo, Kabupaten Kendal Tahun Ajaran 2010/2011.

0 0 2

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN REKA CERITA GAMBAR (Penelitian Tindakan Kelas pada siswa kelas III SD Negeri 03 Tunggulrejo Kecamatan Jumantono kabupaten Karanganyar Tahun Pelajaran 2010/2011).

0 0 15