Kategorisasi Data dan Interpretasi Data Kriteria Penilaian Diskusi

40 diskusi dihitung berdasarkan kualitas penampilan ekspresi, ketepatan serta kreatifltas siswa dalam mer.uangkan ide-idenya. Klasifikasi aktivitas siswa dapat diklasifikasikan pada tabel 5. Tabel 5 KUASIFIKASI AKTIVITAS SISWA Persentase Rata-rata Kategori 80 atau lebih Sangat baik 60 - 79,99 Baik 40 - 59,99 Cuknp 20 -39,99 Kurang 0 - 19,99 Sangat kurang

c. Hasil Belajar

Pengolahan data untuk aspek kognitif siswa diolah secara kuantitatif langsung melalui penskoran dalam skala ordinal. Tingkat keberhasilan akan dibag menjadi lima kategori ordinal. Tingkat keberhasilan akan dibagi menjadi lima kategori skala ordinal, yaitu sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, dan sangat rendah, sedangkan pengolahan data untuk adpek afektif siswa diolah secara kualitatif, kemudian dikonversi ke dalam bentuk penskoran kuantitatif. Penskoran kuantitatif untuk aspek afektif siswa dibagi menjadi lima kategori skala ordinal, yaitu sangat baik, baik, cukup, kurang, dan sangat kurang.

5. Kategorisasi Data dan Interpretasi Data

Semua data yang diperoleh terlebih dahulu dikategorisasikan berdasarkan fokus penelitian. Kemudian peneliti menginterpretasikan data yang telah dikumpulkan, ada beberapa hal yang dilakukan peneliti, yaitu: a. Mendeskripsikan perencanaan pelaksanaan tindakan. b. Mendeskripsikan pelaksanaan tindakan setiap pertemuan. c. Menganalisis data berupa hasil belajar siswa dari setiap tindakan untuk mengetahui keberhasilan penelitian yang telah dilakukan. 41 d. Menganalisis hasil observasi aktivitas guru dan siswa dengan cara menghitung persentase tiap kategori uniuk setiap tindakan yang dilakukan oleh observer dan menghitung persentase dari pengamat. 100 x Aktivitas Seluruh Skor Perolehan Guru Aktivitas Persentase  100 x Siswa Jumlah rata Rata Siswa Aktivitas Persentase   e. Menganalisis jurnal kesan dengan mengelompokkan kesan pendapat siswa ke dalam kelompok komentar pcsitif, nsure i, biasa dan tidak berkomentar. Kemudian dihitung jumlah frekuensinya dan langkah selanjutnya dipersentasekan. 100 x Siswa Jumlah Komentar Jumlah Persentase 

6. Kriteria Penilaian Diskusi

Bagus tidaknya penampilan seseorang tentu dinilai berdasarkan nsure i tertentu. Begitu pula untuk mengukur kemampuan berbicara siswa diperlukan penilaian tersendiri. Alat penilaian yang akan dipergunakan untuk mengukur kemampuan berbicara siswa harus disiapkan sebelum pembelajaran berbicara dimulai. Sebelumnya telah diungkapkan dua aspek yang rnenjadi penunjang keefektifan berbicara menurut Arsjad dan Mukti, yaitu aspek kebahasaan dan non kebahasaan. Hal senada diungkapkan Nurgiyantoro 2001: 291 bahwa model penilaian yang dipergunakan untuk mengukur kemampuan berbicara seseorang harus sesuai dengan pendekatan nsure ic, mempertimbangkan nsure bahasa dan nsure di luar bahasa. Pada dasarnya penilaian keterampilan berbicara memiliki kesamaan nada setiap komponennya. Akan tetapi, jika dianggap ada aspek-aspek tertentu yang dianggap penting belum terungkap, kita dapat saja menyusun model sendiri, misalnya meliputi aspek-aspek: a. Kejelasan mengemukakan pendapat b. Kaitan pendapat dan gagasan dengan tema yang sedang dibahas 42 c. Menguasai masalah yang didiskusikan d. Ketepatan menyimpulkan hasil diskusi e. Keberanian mengemukakan pendapat Selanjutnya, penulis menggabungkan pendapat di atas sebagai acuan untuk dijadikan kriteria penilaian berbicara dengan menggunakan model Reciprocal Teaching, dengan beberapa aspek tambahan. Kriteria ini merupakan acuan peneliti dalam menganalisis kemampuan siswa dalam mengemukakan pendapat dalam proses diskusi sehingga siswa tersebut terukur atau terlihat kemajuannya. Adapun penilaian yang dilakukan berbentuk lisan. Kriteria yang dijadikan pedomannya adalah 1 Kejelasan mengemukakan pendapat jelas, tidak jelas, tidak jelas, 2 Kaitan pendapat dan gagasan dengan tema yang sedang dibahas berkaitan, agak berkaitan, tidak berkaitan, 3 Menguasai masalah yang didiskusikan menguasai, agak menguasai, tidak menguasai, 4 Ketepatan menyimpulkan hasil diskusi tepat, agak tepat, tidak tepat, 5 Keberanian mengemukakan pendapat berani, agak berani, tidak tepat. Adapun kriteria penilaian yang diberikan adalah sebagai berikut. Tabel 6 TABEL PEMBOBOTAN PENILAIAN DISKUSI No Aspek Deskripsi kriteria Bobot 1. Kejelasan mengemukakan Pendapat a. Jelas b. Agak jelas c. Tidak jelas 3 2 1 2. Kaiatan pendapat dan gagasan dengan tema yang sedang dibahas a. Berkaitan b. Agak berkaitan c. Tidak berkaitan 3 2 1 3. Menguasai masalah yang didiskusikan a. Menguasai b. Agak menguasai c. Tidak menguasai 3 2 1 4. Ketepatan menyimpulkan hasil diskusi a. Tepat b. Agak tepat c. Tidak tepat 3 2 1 5. Keberanian mengungkapkan pendapat a. Berani b. Agak berani c. Tidak berani 3 2 1 43

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Hasil Penelitian

Penelitian dilakukan mulai 1 Oktober 2010 yang meliputi observasi langsung terhadap pembelajaran di dalam kelas serta melakukan wawancara kepada guru bidang studi bahasa Indonesia dan mewawancarai beberapa orang siswa untuk dimintai komentarnya mengenai pembelajaran bahasa Indonesia khususnya keterampilan berbicara. Wawancara dengan guru bidang studi bahasa Indonesia dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kondisi pembelajaran di kelas, khususnya yang berkaitan dengan keaktifan siswa dalam berbicara. Adapun wawancara dengan beberapa orang siswa dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana guru merancang pembelajaran di dalam kelas khususnya yang berkaitan dengan keterampilan berbicara. Selain itu, penulis melakukan proses pengamatan terhadap pembelajaran yang berfokus pada kemampuan berbicara siswa masih rendah serta kurannya rancangan pembelajaran yang menunjukan keterampilan siswa secara aktif. Data pembelajaran keterampilan berbicara melalui model Reciprocal Teaching yang mencakup data proses dan data hasil keterampilam berbicara diperoleh berdasarkan hasil pengamatan dan pembelajaran berbicara di kelas. Data tersebut mencakup tiga tahap, yaitu perencanaan, tahap pelaksanaan, dan tahap refleksi sebagai bentuk pelaksanaan tindakan yang diperoleh melalui hasil observasi.

Dokumen yang terkait

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Terbalik (Reciprocal Teaching) Pada Mata Pelajaran Ips

0 7 107

Peningkatan keterampilan menulis narasi dengan media teks wacana dialog: penelitian tindakan pada siswa kelas VII MTs Negeri 38 Jkaarta tahun pelajaran 2011-2012

4 39 107

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IV SDN SRIWEDARI SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010 2011

0 4 91

EFEKTIVITAS CTL ( CONTEXTUAL TEACHING LEARNING ) PADA PELAJARAN MATEMATIKA POKOK BAHASAN LUAS PERSEGI PANJANG SISWA KELAS III SDN 01 ALASTUWO KEC. KEBAKKRAMAT KAB. KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2009/2010.

0 1 9

UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF Upaya Peningkatkan Keterampilan Berbicara Melalui Penerapan Metode Pembelajaran Kooperatif Di Kelompok A TK ABA I Gedung Sierad Klaten Tahun Ajaran 2011/2012.

0 1 18

PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN DISKUSI DALAM UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA Pembelajaran Bahasa Indonesia Dengan Diskusi Dalam Upaya Peningkatan Keterampilan Berbicara Siswa Kelas VIII B SMP N 2 Doplang Tahun Ajaran 2010/2011.

0 1 13

PENDAHULUAN Pembelajaran Bahasa Indonesia Dengan Diskusi Dalam Upaya Peningkatan Keterampilan Berbicara Siswa Kelas VIII B SMP N 2 Doplang Tahun Ajaran 2010/2011.

0 5 8

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA FORUM DISKUSI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL RECIPROCAL TEACHING : Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas XI IPA SMA Kartika Siliwangi 3 Bandung Tahun Ajaran 2011/2012 SIND FEJ p-2012.

0 2 52

Peningkatan Aktivitas Pembelajaran Dengan Penerapan Model Pembelajaran Quantum Teaching Dalam Pelajaran Sejarah Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Sukorejo, Kabupaten Kendal Tahun Ajaran 2010/2011.

0 0 2

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN REKA CERITA GAMBAR (Penelitian Tindakan Kelas pada siswa kelas III SD Negeri 03 Tunggulrejo Kecamatan Jumantono kabupaten Karanganyar Tahun Pelajaran 2010/2011).

0 0 15