8
yang kelihatan visible yang memanfaatkan sejumlah otot dan jaringan otot tubuh manusia demi maksud dan tujuan gagasan-gagasan atau ide yang dikombinasikan.
Berbicara merupakan instrumen yang mengungkapkan kepada penyimak hampir secara langsung apakah sang pembicara memahami atau tidak baik bahan
pembicaraannya maupun para penyimaknya; apakah bersikap tenang serta dapat menyesuaikan diri atau tidak. Pada saat dia mengkomunikasikan gagasan-
gagasannya; dan apakah dia antusias atau tidak. Menurut Mulgrave dalam Taringan.
4
Keterampilan berbicara adalah kemampuan mengungkapkan pendapat atau pikiran dan perasaan kepada seseorang atau kelompok secara lisan, baik secara
berhadapan ataupun dengan jarak jauh. Moris dalam Novia 2002 menyatakan bahwa berbicara merupakan alat komunikasi yang alami antara anggota
masyarakat untuk mengungkapkan pikiran dan sebagai sebuah bentuk tingkah laku sosial. Sedangkan, Wilkin dalam Maulida 2001 menyatakan bahwa tujuan
pengajaran bahasa Inggris dewasa ini adalah untuk berbicara. Lebih jauh lagi Wilkin dalam Oktarina 2002 menyatakan bahwa keterampilan berbicara adalah
kemampuan menyusun kalimat-kalimat karena komunikasi terjadi melalui kalimat-kalimat untuk menampilkan perbedaan tingkah laku yang bervariasi dari
masyarakat yang berbeda.
5
2. Pengertian Berbicara
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, tertulis bahwa berbicara adalah berkata; bercakap; berbahasa atau melahirkan pendapat dengan perkataan,
tulisan, dsb. atau berunding.
6
Selain batasan di atas, tarigan degan titik berat kemampuan pembicara memberikan batasan bahwa Berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-
bunyi artikulasi atas kata-kata untuk mengekspresikan, menyatakan, serta
4
Tarigan, Henry Guntur. Berbicara Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa Bandung: Angkasa, 1954, hlm. 3
—4
5
...Pengertian Keterampilan Berbicara [online]. Tersedia: http:google.com. [Juli 2010].
6
Departemen Pendidikan Nasional. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka, 2005, hlm. 144.
9
menyampikan pikiran, gagasan dan perasaan. Sedangkan sebagai wujudnya berbicara disebut sebagai suatu alat untuk mengkomunikasikan gagasan-gagasan
yang disusun serta dikembangkan sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan sang pendengar atau penyimak.
Sejalan dengan pendapat Tarigan, pendapat Mulgrave dalam Tarigan yang mengacu pada kamus dan berbunyi:
Berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi bahasa atau kata- kata untuk mengekspresikan pikiran. Keterangan lebih lanjut dari batasan ini
adalah, berbicara merupakan sistem tanda yang dapat didengar dan dilihat yang memanfaatkan otot-otot dan jaringan otot manusia untuk mengkomunikasikan
ide-ide. Selanjutnya, berbicara merupakan bentuk prilaku manusia yang memanfaatkan faktor fisik, psikisneorologis, semantik, dan linguistik secara
ekstensif sehingga dapat dianggap sebagai alat yang sangat penting untuk melakukan kontrol sosial .
7
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa pada hakikatnya, berbicara merupakan ungkapan pikiran dan perasaan seseorang dalam bentuk
bunyi-bunyi artikulasi atau mengucapkan kata-kata untuk mengekspresikan, menyatakan, menyampaiakan pikiran, gagasan, dan perasaan. Pendengar
menerima informasi melalui rangkaian nada, tekanan, dan penempatan persendian. Jika komunikasi berlangsung secara tatap muka, berbicara ini dapat
dibantu dengan mimik dan pantomimik pembicara. Beberapa prinsip umum yang mendasari kegiatan berbicara, antara lain:
a. Membutuhkan paling sedikit dua orang; b. Mempergunakan suatau sandi linguistik yang dipahami bersama;
c. Menerima atau mengakui suatu daerah referensi umum; d. Merupakan suatu pertukaran antara partisipan;
e. Menghubungkan setiap pembicara dengan yang lainnya dan kepada lingkungannya dengan segera;
f. Berhubungan atau berkaitan dengan masa kini;
7
Tarigan, Henry Guntur. Berbicara Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa Bandung: Angkasa, 2008, hlm. 16.
10
g. Hanya melibatkan aparat atau perlengkapan yang berhubungan dengan suara atau bunyi bahasa dan pendengaran;
h. Secara tidak pandang bulu menghadapi serta memerlakukan apa yang nyata dan apa yang diterima sebagai dalil. Brooks dalam Tarigan
8
3. Jenis-jenis Berbicara