Penelitian Tindakan Kelas PTK

26 menggaris bawahi hal-hal yang penting dari bacaan menurut siswa untuk memudahkan siswa dahm kegiatan merangkum. c. Pada tahap awal model pembelajaran, guru memperagakan bagaimana merangkum, membuat pertanyan, memprediksi jawaban dan menjelaskan kembali hasil pekerjaan kelompok di depan kelas. Pada tahap ini guru yang bersangkutan sebagai model. d. Setelah selesai membaca, siswa ditugaskan untuk merangkum bagian- bagian penting dari bacaan, menyusun pertanyaan dan memprediksi jawaban dengan cara menyelesaikan pertanyaan masalah yang telah dibuatnya atau pertanyaan masalah yang telah ada dalam LKS yang telah diberikan menurut hipotesisnya sendiri dari hasil membaca. e. Setelah selesai membaca, siswa ditugaskan untuk merangkum bagian- bagian penting dari bacaan, menyusun pertanyaan dan memprediksi jawaban dengan cara menyelesaikan pertanyaan yang telah dibuatnya atau pertanyaan yang telah ada dalam LKS yang telah diberikan. f. Siswa dilatih berperan sebagai seorang guru melalui kegiatan-kegiatan menjelaskan hasil pekerjaan yang sudah tertuang dalam LKS hasil kerja kelompok, siswa lain diminta untuk berpartisipasi dalam dialog dan selalu diingatkan, bahwa pada segmen ini siswa berperan sebagai guru. Guru berperan menuntun dialog untuk meyakinkan siswa dengan banyak memberi umpan balik dan pujian untuk partisipasinya. g. Pada hari-hari berikutnya dicoba lebih banyak dialog, sehingga pada saat siswa berperan sebagai guru, siswa sudah mulai berinisiatif kegiatan mereka sendiri.

E. Penelitian Tindakan Kelas PTK

Penelitian Tindakan Kelas PTK dapat didefinisikan sebagai penelitian yang mengkombinasikan prosedur penelitian dengan tindakan substantife, suatu tindakan yang dilakukan dalam disiplin inkuiri, atau suatu usaha seseorang untuk memahami apa yang sedang terjadi, sambil terlibat dalam sebuah proses 27 perbaikan dan perubahan. 19 Berdasarkan definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa PTK merupakan studi sistematis terhadap praktek pembelajaran di kelas dengan tujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar siswa dengan melakukan tindakan tertentu. Penelitian tindakan kelas merupakan terjemahan dari classroom action research, yaitu penelitian tindakan action research yang dilakukan di kelas. Arikunto menjelaskan PTK melalui paparan gabungan defmisi dari tiga kata, Penelitian, Tindakan dan Kelas sebagai berikut: 1. Penelitian adalah kegiatan mencermati suatu objek, menggunakan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat untuk meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti. 2. Tindakan adalah sesuatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu, yang dalam penelitian berbentuk rangkaian siklus kegiatan. 3. Kelas adalah sckelompok siswa yang dalam waktu yang sama menerima pelajaran yang sama dari seorang guru. Dengan menggabungkan batasan pengertian dari tiga kata inti, yaitu 1 penelitian, 2 tindakan, dan 3 kelas, dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. Tindakan tersebut diberikan oleh guru atau dengan arahan dari gum yang dilakukan oleh siswa. 20 Penelitian Tindakan Kelas PTK mempunyai beberapa tujuan, yakni: 1 memperbaiki atau meningkatkan praktik pembelajaran secara berkesinambungan yang pada dasarnya melekat pada terlaksananya misi profesionalitas pendidikan yang diemban guru, 2 menumbuhkan budaya meneliti dikalangan pendidik dengan memberikan kesempatan kepada gurudosen untuk melakukan pengkajian terhadap kegiatan pembelajaran yang dilakukannya, 3 meningkatkan kolaborasi antara guru dan guru, guru dan dosen dalam memecahkan masalah pembelajaran. 19 Rochiati, Hopkins 2008, hlm. 11 20 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan Jakarta : PT Bumi Aksara, 2008, hlm. 58. 28 Untuk mencapai tujuan tersebut, pembelajarannya harus mengikuti sistem dengan proses pengkajian berdaur cyclical, yang setiap langkahnya terdiri dari empat tahap, yaitu 1 perencanaan planning, 2 tindakan action, 3 observasi observation, dan refleksi reflection. Sebagaimana tergambar secara jelas pada bagan berikut. Proses Penelitian Tindakan Kelas Gambar 2.3 Model visual Bagan PTK adaptasi dari Hopkins, 1993 dalam Arikunto, 2008: 105 RENCANA REFLEKSI TINDAKAN OBSERVASI PERBAIKAN RENCANA PERBAIKAN RENCANA DAN SETERUSNYA REFLEKSI TINDAKAN OBSERVASI REFLEKSI TINDAKAN OBSERVASI 30

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Penelitian mengenai pembelajaran diskusi dengan menggunakan model pembelajaran Reciprocal Teaching dilakukan menggunakan metode penelitian tindakan kelas classroom action research. Penelitian ini berusaha mengkaji dan merefleksi suatu pendekatan pembelajaran dengan tujuan meningkatkan proses dan produk pengajaran di kelas. Proses pembelajaran ini tidak terlepas dari adanya interaksi antara guru dengan siswa, siswa dengan guru, siswa dengan siswa, materi, dan sumber belajar yang digunakan sehingga dalam penelitian ini yang diteliti adalah proses dan hasil belajar siswa.

1. Komposisi dan Karakteristik Subjek Penelitian

a. Komposisi Siswa

Pertemuan pertama dalam penelitian ini dilakukan sebelum UAS, sehingga diperkirakan semua siswa dapat mengikuti penelitian ini. Jika dalam kelas tersebut ada siswa yang tidak mengikuti kegiatan pertemuan 1 atau tindakan 1, ia tidak menjadi tolak ukur keberhasilan metode ini. Siswa yang mengikuti ketiga pertemuan atau tiga tindakan inilah yang akan dijadikan tolak ukur keberhasilan model Reciprocal Teaching. Namun, perlu diingat bahwa penerapan metode ini tidak diajukan untuk mengukur keefektifan sebuah metode, namun metode ini diterapkan untuk meningkatkan kualitas siswa setelah menerima tindakan. Dalam penelitian ini, sekolah yang dipilih untuk pelaksanaan PTK adalah

Dokumen yang terkait

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Terbalik (Reciprocal Teaching) Pada Mata Pelajaran Ips

0 7 107

Peningkatan keterampilan menulis narasi dengan media teks wacana dialog: penelitian tindakan pada siswa kelas VII MTs Negeri 38 Jkaarta tahun pelajaran 2011-2012

4 39 107

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IV SDN SRIWEDARI SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010 2011

0 4 91

EFEKTIVITAS CTL ( CONTEXTUAL TEACHING LEARNING ) PADA PELAJARAN MATEMATIKA POKOK BAHASAN LUAS PERSEGI PANJANG SISWA KELAS III SDN 01 ALASTUWO KEC. KEBAKKRAMAT KAB. KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2009/2010.

0 1 9

UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF Upaya Peningkatkan Keterampilan Berbicara Melalui Penerapan Metode Pembelajaran Kooperatif Di Kelompok A TK ABA I Gedung Sierad Klaten Tahun Ajaran 2011/2012.

0 1 18

PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN DISKUSI DALAM UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA Pembelajaran Bahasa Indonesia Dengan Diskusi Dalam Upaya Peningkatan Keterampilan Berbicara Siswa Kelas VIII B SMP N 2 Doplang Tahun Ajaran 2010/2011.

0 1 13

PENDAHULUAN Pembelajaran Bahasa Indonesia Dengan Diskusi Dalam Upaya Peningkatan Keterampilan Berbicara Siswa Kelas VIII B SMP N 2 Doplang Tahun Ajaran 2010/2011.

0 5 8

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA FORUM DISKUSI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL RECIPROCAL TEACHING : Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas XI IPA SMA Kartika Siliwangi 3 Bandung Tahun Ajaran 2011/2012 SIND FEJ p-2012.

0 2 52

Peningkatan Aktivitas Pembelajaran Dengan Penerapan Model Pembelajaran Quantum Teaching Dalam Pelajaran Sejarah Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Sukorejo, Kabupaten Kendal Tahun Ajaran 2010/2011.

0 0 2

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN REKA CERITA GAMBAR (Penelitian Tindakan Kelas pada siswa kelas III SD Negeri 03 Tunggulrejo Kecamatan Jumantono kabupaten Karanganyar Tahun Pelajaran 2010/2011).

0 0 15