87
20 40
60 80
100
Pertemuan I Pertemuan II
Pertemuan III
persentase pada spertemuan II adalah 73,21 Kemudian setelah dilakukan perbaikan tindakan pada pertemuan III, rata-rata aktivitas siswa meningkat
sebesar 17,86 dari pertemuan II, yaitu 91,07. Grafik di bawah ini akan lebih memperjelas bagaimanana kecenderungan peningkatan aktivitas siswa selama tiga
Pertemuan berjalan.
Garfik 1 PERSENTASE RATA-RATA AKTIVITAS SISWA PADA SETIAP
PERTEMUAN
2. Hasil Belajar
Keterampilan berbicara siswa dengan materi diskusi dengan model pembelajaran Reciprocal Teachhig pada pertemuan I mencapai 100 siswa yang
tampil diskusi di depan kelas. Namun skor hasil diskusi dengan nilai tinggi yaitu 15 yang berada dalam kategori baik mendekati sangat baik yaitu sebanyak 9
orang dengan persentase 35,71. Berdasarkan analisis dan refleksi pada pertemuan I, peneliti melakukan
perbaikan terhadap keterampilan berbicara dengan memperbaiki aspek-aspek yang dinilai dalam diskusi pada pertemuan II. Pada pertemuan II ini mengalami
peningkatan sebesar 23,81. Siswa yang melakukan diskusi masih sama seperti
88
dalam pertemuan I yaitu sebanyak 42 orang siswa. Namun skor hasil diskusi siswa yang tingkat nilainya paling tinggi 15 berada dalam kategori baik
mendekati sangat baik yaitu sebanyak 17 orang dengan persentase 59,52. Peningkatan ini dapat terjadi karena tema yang diberikan kepada siswa untuk
bahan diskusi lebih menarik yaitu tentang remaja sehingga siswa lebih antusias untuk berbicara.
Setelah melakukan perbaikan berdasarkan analisis dan refleksi pada pertemuan II, keterampilan berbicara siswa khususnya dalam proses diskusi
meningkat sebesar 28,57. Jumlah siswa yang berdiskusi masih 42 orang siswa. Namun skor hasil diskusi yang tertinggi 15 berada dalam kategori baik dan
mendekati sangat baik yaitu sebaryak 32 orang dengan persentase 88,09. Hal ini terjadi karena ada perbaikan tindakan guru, yaitu memberi masukan kepada siswa
yang skornya belum memenuhi standar dan memberikan motivasi serta mengatur waktu agar siswa bisa mengeluarkan pendapat dan diskusi berjalan aktif.
Peningkatan pada pertemuan III cukup tinggi karena sudah dalam kategori sangat tinggi. Hal tersebut terjadi disebabkan oieh keseriusan dan keantusiasan siswa
saat mengikuti pelajaran diskusi dengan model Reciprocal Teaching juga tidak lepas dari usaha guru untuk meningkatan keterampilan berbicara siswa agar
mencapai hasil yang diharapkan. Aspek keseriusan dan keantusiasan siswa selama proses pembelajaran
meningkat setiap Pertemuan. Dalam aspek siswa serius mengerjakan tugas yang diberikan guru, pada pertemuan II mengalami peningkatan sebesar 38,09
diperoleh 52,38 pada pertemuan I dan 90,47 pada pertemuan II. Hal tersebut berarti siswa yang serius ketika merangkum, menyusun pertanyaan, dan
memprediksi jawaban untuk diskusi pada pertemuan I berada pada kategori cukup dan pada pertemuan II menjadi tergolong ke dalam kategori baik.
Seluruh siswa merespon dengan mengemukakan gagasan dan pendapat pada saat diskusi berlangsung, yaitu persentase 100 yang tergolong kategori sangat
baik. Hal ini disebabkan karena adanya motivasi dari gum. Upaya untuk meningkatkan lagi aspek ini, maka dilakukan analisis dan refleksi pada pertemuan
89
0,00 20,00
40,00 60,00
80,00 100,00
pertemuan I pertemuan II
pertemuan III
III. Adapun persentase keseriusan siswa selama pembelajaran sebesar 100 .
Peningkatan ini menunjukan bahwa tindakan yang dilakukan pada pertemuan III sudah sesuai dengan apa yang diharapkan dalam upaya peningkatan aktivitas
siswa. Grafik di bawah ini akan memperjelas bagaimana peningkatan yang terjadi pada keterampilan berbicara siswa pada setiap pertemuan.
Grafik 4.2 PERSENTASE KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN
PEMBELAJARAN DISKUSI DENGAN MODEL RECIPROCAL
TEACHING
F. Analisis data Angket, Sikap Siswa, dan Jurnal Siswa