Mengetahui gambaran faktor pekerjaan posisi tubuh, lamanya

Pitaloka, 2008 dalam Siregar, 2011. Selain itu, proses menyusui yang benar, bayi akan mendapatkan perkembangan jasmani, emosi maupun spiritual yang baik dalam kehidupannya Saleha, 2009 dalam Agustina, 2012.

2.1.2 Posisi Menyusui

Soetjiningsih 1997 menyebutkan ada berbagai macam posisi menyusui yang biasa dilakukan yaitu posisi duduk, posisi berdiri atau berbaring dan posisi football position. Kristiyanasari 2009 dalam penelitian Agustina 2012 menyatakan posisi yang nyaman untuk menyusui sangat penting. Ada banyak cara untuk memposisikan diri dan bayi selama proses menyusui berlangsung. Dalam memegang bayi pastikan ibu melakukan 4 butir kunci sebagai berikut Agustina, 2012: a. Kepala bayi dan badan bayi harus dalam satu garis yaitu, bayi tidak dapat menete atau menghisap dengan mudah apabila kepalanya bergeser atau melengkung. b. Muka bayi menghadap payudara dengan hidung menghadap puting yaitu seluruh badan bayi menghadap badan ibu. Posisi ini adalah yang terbaik untuk bayi, untuk menghisap payudara, karena sebagian puting sedikit mengarah ke bawah. c. Ibu harus memegang bayi dekat pada ibu. d. Apabila bayi baru lahir, ia harus menopang bokong bukan hanya kepala dan bahu merupakan hal yang penting untuk bayi baru lahir. Ada beberapa posisi menyusui yaitu posisi berdiri, posisi rebahan, posisi duduk, posisi menggendong, posisi menggendong menyilang transisi, posisi mengepit, dan posisi berbaring miring. a. Posisi Berdiri Adapun cara menyusui dengan posisi berdiri : 1 Bayi digendong dengan kain atau alat penggendong bayi. 2 Saat menyusui sebaiknya tetap disangga dengan lengan ibu agar bayi merasa tenang dan tidak terputus saat menyusu. 3 Lekatkan badan bayi ke dada ibu dengan meletakkan tangan bayi di belakang atau samping ibu agar tubuh ibu tidak terganjal saat menyusu. b. Posisi Rebahan Posisi menyusui dengan rebahan dapat dilakukan dengan cara : 1 Ibu dapat duduk di atas tempat tidur dan punggung bersandar pada sandaran tempat tidur atau dapat diganjal dengan bantal. 2 Kedua kaki ibu berada lurus di atas tempat tidur. 3 Bayi diletakkan menghadap perut ibupayudara. 4 Ibu menyangga bayi secara merata dari kepala, bahu hingga pantatnya. 5 Posisikan paha ibu turut membantu menyangga tubuh bayi, namun kalau kurang dapat ditambah dengan bantal.

Dokumen yang terkait

Keluhan Musculoskeletal Disorders (MSDs) pada Sales Promotion Girl (SPG) Pengguna Sepatu Hak Tinggi di Suzuya Medan Plaza pada Tahun 2015

33 205 129

Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Pemberian Susu Formula pada Bayi Usia 0-6 Bulan di Kelurahan Helvetia Timur

18 117 99

Faktor-faktor yang berhubungan dengan kapasitas vital paru pada pekerja bengkel las di Pisangan Ciputat tahun 2010

3 15 93

Faktor-faktor yang berhubungan dengan parsifasi ibu balita ke posyandu di kelurahan Rempoa Kecamatan Ciputat Timur tangerang selatan tahun 2010

9 93 201

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Terjadinya Kelelahan Pada Ibu Menusui ≤ 6 Bulan di Kelurahan Pisangan Ciputat Timur Tahun 2013

1 9 183

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Keluhan Musculoskeletal Disorders pada Pekerja di Bagian Polishing PT. Surya Toto Indonesia. Tbk Tangerang Tahun 2011

0 15 205

Hubungan antara Faktor Lingkungan dan Faktor Sosial Ekonomi dengan Kejadian Diare pada Balita di Kelurahan Pisangan Ciputat Timur Bulan Agustus 2010

2 21 84

Pengaruh Penggunaan Kursi Ergonomis terhadap Kenyamanan Posisi Duduk pada Ibu Menyusui Bayi Usia sampai Enam Bulan di Kelurahan Pisangan Kecamatan Ciputat Timur Kota Tangerang Selatan Tahun 2013

0 25 177

Faktor-Faktor Yang Berhubungan dengan Keluhan Musculoskeletal Disorders (MSDs) pada Pengrajin Sepatu di Perkampungan Industri Kecil (PIK) Penggilingan Kecamatan Cakung Tahun 2013

2 28 147

Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Terjadinya Musculoskeletal Disorders (MSDs) Pada Pekerja Pembuatan Dodol di Tanjung Pura Kabupaten Langkat Tahun 2016

0 0 60