3.3 HIPOTESIS
1. Ada hubungan antara faktor pekerjaan posisi tubuh menyusui, lama menyusui,
berat badan bayi dengan keluhan musculoskeletal disorders pada ibu menyusui di Kelurahan Pisangan Ciputat Timur 2012.
2. Ada hubungan antara faktor individu usia, kesegaran jasmani, kebiasaan
merokok, status gizi, dan masa menyusui dengan keluhan musculoskeletal disorders pada ibu menyusui di Kelurahan Pisangan Ciputat Timur 2012.
63
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN
4.1 Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain studi cross sectional atau potong lintang, dimana pengumpulan data pada variabel dependen
yaitu variabel keluhan musculoskeletal disorders dan variabel independen yaitu variabel faktor pekerjaan posisi tubuh menyusui, lama menyusui, dan berat badan
bayi dan variabel faktor individu usia, kebiasaan olahraga, kebiasaan merokok, status gizi dan masa menyusui yang akan diamati pada waktu periode yang
bersamaan.
4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2012 sampai dengan Maret 2013 di Kelurahan Pisangan Ciputat Timur. Pengukuran langsung terhadap responden dan
bayinya ketika penelitian berlangsung yaitu pada bulan Februari 2013.
4.3 Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi adalah keseluruhan unit analisis yang karateristiknya akan di duga Sabri Hastono, 2006. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu menyusui 0
sampai 6 bulan di Kelurahan Pisangan Ciputat Timur sebanyak 43 orang. Sampel adalah sebagian populasi yang ciri-cirinya diselidiki atau di ukur Sabri Hastono,
2006. Sampel dalam penelitian ini adalah ibu yang menyusui 0 sampai 6 bulan dengan posisi tubuh menyusui duduk diwilayah posyandu Kelurahan Pisangan
Ciputat Timur. Pengambilan Sampel dilakukan secara uji beda dua proporsi dengan rumus sebagai berikut :
n = Z1- 2 2P 1-P + Z1- β P11-P1 + P21-P2
2
P1-P2
2
Keterangan : N
: Jumlah sampel minimal yang diperlukan P1
: Proporsi usia pekerja ≥ 35 tahun terhadap keluhan musculoskeletal
disorders P2
: Proporsi usia pekerja ≤ 35 tahun terhadap keluhan musculoskeletal
disorders P
: Rata-rata proporsi P1+P22 Z1- 2 : derajat kemaknaan pada dua sisi two tail yaitu sebesar 5 =1,96
Z1- β : Kekuatan uji 1-β yaitu sebesar 95
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan tingkat kepercayaan 95 dengan memakai derajat kemaknaan 5 dan kekuatan uji 95. Perhitungan sampel akan
dilakukan berdasarkan variabel yang diteliti yang telah dilakukan oleh penelitian sebelumnya. Adapun spefikasinya:
1. Faktor Pekerjaan
Berdasarkan peneilitian Maijunidah 2010, proporsi pada populasi yang mengalami keluhan musculoskeletal disorder dengan faktor pekerjaan
dengan kategori sedang P1 sebesar 75,7 sedangkan pada pekerjaan yang kategorik rendah P2 17,1
2. Usia
Berdasarkan penelitian dari Nurhikmah 2010, proporsi pada populasi yang mengalami keluhan musculoskeletal disorder pada pekerja yang beru
sia ≥ 35 tahun P1 sebesar 81.8
dan pekerja yang berusia ≤ 35 tahun sebesar 45.8.
3. Kesegaran Jasmani
Berdasarkan penelitian dari Muchsin 2012, proporsi pada populasi yang mengalami keluhan Musculoskeletal disorders dengan kurangnya melakukan
kesegaran jasmani P1 sebesar 40,0 sedangkan populasi yang mengalami keluhan musculoskeletal disorder dengan cukup melakukan kesegaran
jasmani sebesar 37,5 . 4.
Kebiasaan Merokok Berdasarkan penelitian Nurhikmah 2010, proporsi populasi yang
mengalami keluhan Musculoskeletal disorders dengan pekerja merokok P1 sebesar 93,8 sedangkan populasi yang mengalami keluhan
musculoskeletal disorder dengan pekerja yang tidak merokok P2 sebesar 75,0.
5. Status Gizi
Berdasarkan penelitian Karuniasih 2009, proporsi populasi yang mengalami keluhan musculoskeletal disorder terhadap status gizi yang tidak berlebihan
sebesar 34,6 sedangkan status gizi yang berlebihan sebesar 55,7.