95
BAB VI PEMBAHASAN
6.1 Keterbatasan Penelitian
Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah dari data primer dan data sekunder. Data primer didapatkan dari kuesioner, pengukuran langsung, observasi.
Adapun dalam penelitian ini mempunyai keterbatasan-keterbatasan antara lain : 1.
Hasil penelitian dari variabel keluhan Musculoskeletal disorders hanya bersifat subjektif yang berdasarkan kejujuran ibu-ibu dalam menjawab pertanyaan.
2. Keluhan Musculoskeletal disorders yang dirasakan ibu – ibu tidak menggunakan
ahli medis tetapi dengan keluhan yang dirasakan oleh ibu menyusui. 3.
Pengambilan foto dan video dilakukan oleh pengumpul pada. Ketika pengambilan foto dan video berlangsung, seringkali responden tidak berada pada
posisi duduk alami saat menyusui.
6.2 Analisis Faktor-faktor yang berhubungan dengan keluhan Musculoskeletal
disorders 6.2.1
Gambaran Keluhan Musculoskeletal disorders pada Ibu Menyusui Di Kelurahan Pisangan Ciputat Timur Jakarta Tahun 2013
Keluhan musculoskeletal disorders adalah keluhan pada bagian- bagian otot rangka yang dirasakan oleh seseorang mulai dari keluhan sangat
ringan sampai sangat sakit, dapat menyebabkan keluhan berupa kerusakan pada sendi, ligament dan tendon Tarwaka, 2010.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilkukan terhadap 38 responden menunjukan bahwa sebanyak 33 responden 86,8 mengalami keluhan
musculoskeletal disorders. Keluhan yang dirasakan oleh ibu menyusui yaitu pegal-pegal, dan kesemutan.
National Safety Council melaporkan bahwa sakit akibat yang frekuensi kejadiannya paling tinggi adalah sakit punggung yaitu 22 dari
1.700.000 kasus Waters, 1996 dalam Tarwaka, 2010. Penelitian yang dilakukan oleh Sari, 2009 kepada 23 ibu yang menyusui di RS PKU
Muhammadiyah Surakarta, keluhan yang dialami berupa pegal-pegal pada pinggang sebesar 78,26, pada tangan sebesar 73,91, pada punggung
sebesar 30,43, pada leher sebesar 30,43, dan pada kaki sebesar 4,35. Menurut Fahma 2010 mengatakan ibu yang sedang menyusui di RS XYZ
mengalami keluhan pegal-pegal. RS XYZ memiliki ruang khusus menyusui yang disebut ruang laktasi. Penelitian ini dilakukan di ruang laktasi rumah
sakit XYZ terdapat 23 ibu menyusui yang mengalami keluhan diantaranya keluhan tersebut berupa pegal-pegal pada pinggang sebesar 78,26, pada
tangan sebesar 73,91 , pada punggung sebesar 30,43, pada leher sebesar 30,43, dan pada kaki sebesar 4,35.
Berdasarkan dari hasil penelitin, ibu-ibu mengalami keluhan musculoskeletal disorders pada bagian tubuh punggung, leher, bahu kiri,
bahu kanan dan pinggang. Menurut Sari 2009 Keluhan pegal-pegal banyak dirasakan di punggung, bahu, tangan, leher, tepatnya bagian-bagian tubuh
yang harus stand by atau menopang bayi. Selain itu, aktivitas ibu dengan
melihat bayinya ketika menyusui berlangsung menyebabkan ibu sering sekali menundukkan kepalanya dan menekuk lehernya dalam waktu yang
lama. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, keluhan pada leher sebesar 15,8. Menurut NIOSH 1997 dalam Zulfiqor 2010 keluhan
musculoskeletal disorders yang terjadi pada leher dapat muncul akibat postur kerja yang tidak ergonomis seperti melakukan kegiatan yang menunduk,
memiringkan atau memutar leher yang terlalu lama. Menurut Soetjiningsih 1997, menyatakan bahwa ibu menyusui
bayinya dengan posisi duduk minimal 15-20 menit untuk masing-masing payudara. Menurut Panero dan Zelnik, 2003 dalam Sari, 2009, setelah
duduk selama 15-20 menit, otot-otot punggung biasanya mulai letih dan merasakan nyeri pinggang bawah. Posisi kerja duduk terus-menerus dalam
waktu yang lama menyebabkan keluhan berupa pegal-pegal dan nyeri di daerah leher, bahu, tulang belakang, pantat dan perut Subagya, 2010. Posisi
duduk dalam jangka waktu yang lama tanpa mengubah posisinya, dapat menyebabkan kurangnya aliran darah ischemia, gangguan pada sirkulasi
darah, menyebabkan nyeri, sakit dan rasa kebal mati rasa Priyono, 2007. Nyeri pinggang dan punggung sangat berkaitan dengan seringnya
mengangkat, membawa, menarik dan mendorong barang berat, sering atau lamanya membengkokkan badan, membungkuk, duduk dan berdiri lama atau
postur batang badan lainnya yang tidak normal Grandjean, 1987 dalam Abuzar, 2012. Aktifitas ibu menyusui sering kali ibu membungkukan
punggung dan duduk terlalu lama sehingga pinggang mengalami keluhan.
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh keluhan musculoskeletal disorders pada ibu menyusui pada bagian punggung sebesar 36,8 dan keluhan pada
bagian tubuh pinggang sebesar 18,4. Untuk mengurangi timbulnya keluhan musculoskeletal disorders pada
ibu menyusui yaitu dengan memilih posisi yang nyaman untuk ibu menyusui, memposisikan bayi dengan benar, memberikan penyangga alat bantu
seperti bantal untuk menopang bayi, dan menggunakan kursi yang ergonomis yaitu dengan kursi khusus ibu menyusui. Seperti menurut Nurmianto 2008
dalam Subagya 2010 sikap duduk yang benar pada saat menyusui adalah duduk dengan menggunakan kursi, punggung lurus dan bahu serta pantat
menyentuh belakang kursi. Seluruh lengkung tulang belakang harus bersandar selama duduk. Lutut tetap setinggi atau sedikit lebih tinggi panggul
gunakan penyangga kaki dan sebaiknya kedua tungkai tidak saling menyilang dan jaga agar kedua kaki tidak menggantung.
6.2.2 Gambaran dan Hubungan Faktor Pekerjaan dengan Keluhan
Musculoskeletal disorders pada Ibu Menyusui Di Kelurahan Pisangan Ciputat Timur Jakarta Tahun 2013
a. Posisi Tubuh Menyusui
Posisi tubuh merupakan posisi relatif bagian tubuh tertentu pada saat bekerja yang ditentukan oleh ukuran tubuh, desain area kerja dan
task requirements serta ukuran peralatanbenda lainnya yang digunakan pada saat bekerja Pulat, 1992 dalam Suriatmini, 2011. Menurut
Grandjean 1993, keluhan musculoskeletal disorders terjadi karena sikap kerja tidak alamiah yang menyebabkan bagian tubuh bergerak menjauhi