Pengertian Musculoskeletal Disorders Jenis – jenis MSDs

digunakan untuk mengerjakan hal-hal yang tidak biasa penggunaan berlebih atau postur janggal pada tangan, pergelangan dan bahu Suriatmini, 2011. g. Trigger Finger merupakan keadaan kaku dan gemetar pada jari karena gerakan berulang dan penggunaan yang berlebih dari jari, ibu jari atau pergelangan tangan Bridger, 2003. h. Ganglion Cyst yaitu benjolan dibawah kulit yang disebabkan karena akumulasi cairan pada lapisan tendon yang biasa terjadi pada tangan dan pergelagan tangan Humantech, 1995 dalam Kurniawati, 2009. i. Tension Neck Syndrome adalah ketegangan pada otot leher yang disebabkan oleh posisi leher menengadah ke atas dalam waktu yang lama sehingga timbul gejala kekakuan pada otot leher, kejang otot dan rasa sakit yang menyebar ke bagian leher Suriyatmini, 2011 j. Thoracic Outlet Syndrome, adalah tekanan pada sistem saraf atau saluran pembuluh darah antara tulang iga pertama, tulang leher, otot-otot thorax dan bahu Suriyatmini, 2011. k. Hand-Arm Vibration Sydrome HVAS, adalah cidera akibat penggunaan tangan, pergelangan tangan dan lengan pada peralatan kerja yang memiliki getaran secara terus menerus sehingga timbul gejala seperti jari- jari pucat, mati rasa Suriyatmini, 2011.

2.2.3 Gejala-gejala MSDs

Berikut ini beberapa gejala umum yang menandai terjadinya MSDs sebagai berikut Macloed,1999 ; Brennan,1999 dalam penelitian Karuniasih, 2009: a. Rasa sakit pada sendi. b. Rasa sakit pada tangan, bahu, lengan bawah, lutut, kaki. c. Rasa sakit, ngilu, dan kebas pada tangan atau kaki. d. Jari tangan atau kaki memucat. e. Punggung atau leher sakit. f. Terjadi pembengkakan atau radang. g. Terjadi kekakuan. h. Rasa panas atau seperti terbakar. i. Rasa lemas atau kehilangan daya koordinasi tangan. j. Rasa sakit yang membuat terjaga ditengah malam dan rasa untuk memijat leher, bahu, lengan, pergelangan tangan dan punggung.

2.2.4 Faktor Penyebab Musculoskeletal Disorders

Peter Vi 2000 menjelaskan bahwa, terdapat beberapa faktor yang dapat menyebabkan terjadinya keluhan Musculoskeletal antara lain, sebagai berikut: a. Peregangan Otot yang berlebihan Peregangan otot yang berlebihan pada umumnya sering dikeluhkan oleh pekerja dimana aktivitas kerjanya menuntut pengerahan tenaga yang besar seperti aktivitas mengangkat, mendorong, menarik dan menahan beban yang berat. Peregangan otot yang berlebihan ini terjadi karena pengerahan tenaga yang diperlukan melampaui kekuatan optimum otot. Apabila hal serupa sering dilakukan, maka dapat mempertinggi resiko terjadinya keluhan otot, bahkan dapat menyebabkan terjadinya cedera otot skeletal Peter IV, 2000 dalam penelitian Tarwaka, 2010. b. Aktivitas Berulang Aktivitas berulang adalah pekerjaan yang dilakukan secara terus menerus seperti pekerjaan mencangkul, membelah kayu besar, dsb. Keluhan otot terjadi karena otot menerima tekanan akibat beban kerja secara terus menerus tanpa memperoleh kesempatan untuk relaksasi. Peter Vi, 2000 dalam Tarwaka et al, 2010. c. Sikap Kerja Tidak Alamiah Sikap kerja tidak alamiah adalah sikap kerja yang menyebabkan posisi bagian-bagian tubuh bergerak menjauhi posisi alamiah, misalnya pergerakan tangan terangkat, punggung terlalu membungkuk, kepala terangkat. Semakin jauh posisi bagian tubuh dari pusat grafitasi tubuh, maka semakin tinggi pula resiko terjadinya keluhan system Musculoskeletal. Sikap kerja tidak alamiah ini pada umumnya karena karateristik tuntutan tugas, alat kerja dan stasiun kerja tidak sesuai dengan kemampuan dan keterbatasan pekerja Tarwaka, 2010.

2.3 Faktor Risiko MSDs

2.3.1 Faktor Pekerjaan

a. Posisi Tubuh Posisi tubuh adalah posisi relatif bagian tubuh tertentu pada saat bekerja yang ditentukan oleh ukuran tubuh, desain area kerja dan task requirements serta ukuran peralatanbenda lainnya yang digunakan pada saat bekerja Pulat,1992 dalam Suriyatmini,2011. Posisi manusia dalam keadaan melakukan kerjanya ditentukan oleh dimensi tubuh dan dimensi deasain kerjanya, jika tidak terdapat keselarasan dalam kedua dimensi tersebut maka akan timbul dampak jangka panjang dan dampak jangka pendek terhadap tubuh manusia Pheasant, 1991. Faktor-faktor yang mempengaruhi posisi tubuh dalam bekerja yaitu Bridger, 2003 : 1. Kebutuhan pekerjaan Task Requirement misalnya usia, antropometri, berat badan, kebugaran, banyaknya persendian, masalah musculoskeletal,cideraoperasi awal,penglihatan, dan handedness. 2. Desain tempat kerja misalnya masa waktu, periode istirahat, kecepatan dalam bekerja. 3. Faktor personal pekerja misalnya dimensi tempat dudukpermukaan kerja, ruang kerja, desain tempat duduk. Task requirements Working Posisie Workspace design Personal Faktors Gambar 2.1 Faktor-faktor yang mempengaruhi posisi tubuh Menurut ILO 1998 dalam penelitian Maijunidah 2010 mengkategorikan posisi tubuh sebagai posisi janggal adalah berdiri, duduk tanpa dukungan lumbar, duduk tanpa dukungan punggung, duduk tanpa footrest tumpuan kaki yang baik dengan ketinggian yang sesuai, duduk dengan mengistirahatkan bahu pada permukaan alat kerja yang terlalu tinggi, tangan bagian atas terangkat tanpa dukungan dari alas vertical, tangan meraih suatu yang sulit terjangkau jauhtinggi, kepala

Dokumen yang terkait

Keluhan Musculoskeletal Disorders (MSDs) pada Sales Promotion Girl (SPG) Pengguna Sepatu Hak Tinggi di Suzuya Medan Plaza pada Tahun 2015

33 205 129

Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Pemberian Susu Formula pada Bayi Usia 0-6 Bulan di Kelurahan Helvetia Timur

18 117 99

Faktor-faktor yang berhubungan dengan kapasitas vital paru pada pekerja bengkel las di Pisangan Ciputat tahun 2010

3 15 93

Faktor-faktor yang berhubungan dengan parsifasi ibu balita ke posyandu di kelurahan Rempoa Kecamatan Ciputat Timur tangerang selatan tahun 2010

9 93 201

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Terjadinya Kelelahan Pada Ibu Menusui ≤ 6 Bulan di Kelurahan Pisangan Ciputat Timur Tahun 2013

1 9 183

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Keluhan Musculoskeletal Disorders pada Pekerja di Bagian Polishing PT. Surya Toto Indonesia. Tbk Tangerang Tahun 2011

0 15 205

Hubungan antara Faktor Lingkungan dan Faktor Sosial Ekonomi dengan Kejadian Diare pada Balita di Kelurahan Pisangan Ciputat Timur Bulan Agustus 2010

2 21 84

Pengaruh Penggunaan Kursi Ergonomis terhadap Kenyamanan Posisi Duduk pada Ibu Menyusui Bayi Usia sampai Enam Bulan di Kelurahan Pisangan Kecamatan Ciputat Timur Kota Tangerang Selatan Tahun 2013

0 25 177

Faktor-Faktor Yang Berhubungan dengan Keluhan Musculoskeletal Disorders (MSDs) pada Pengrajin Sepatu di Perkampungan Industri Kecil (PIK) Penggilingan Kecamatan Cakung Tahun 2013

2 28 147

Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Terjadinya Musculoskeletal Disorders (MSDs) Pada Pekerja Pembuatan Dodol di Tanjung Pura Kabupaten Langkat Tahun 2016

0 0 60