29
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan pada kelas V A SDN Perumnas Bumi Kelapadua Kab. Tangerang. Pelaksanaan penelitian dilaksanakan pada
semester ganjil tahun ajaran 20132014. Tempat penelitian ini diambil karena jarak yang dekat dengan lokasi peneliti, dan kepala sekolah serta dewan guru
memberi apresiasi yang baik terhadap penelitian ini.
B. Metodologi Penelitian dan Rancangan Siklus Penelitian
1. Metodologi Penelitian
Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas PTK. PTK adalah suatu pencermatan terhadap kegiatan
belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama.
1
Menurut Suhardjono Penelitian Tindakan Kelas PTK adalah penelitian tindakan action research yang dilakukan dengan
tujuan memperbaiki mutu praktik pembelajaran dikelasnya.
2
Kegiatan PTK berfokus pada proses belajar mengajar yang terjadi di kelas, penelitian ini
dirancang dan dilakukan sendiri oleh peneliti yang berkolaboratif bersama guru di dalam kelas, dengan tujuan untuk memperbaiki kinerja dalam
pembelajaran sehingga kualitas proses dan hasil belajar siswa meningkat.
Penelitian ini bermula dari permasalahan praktis yang terjadi di dalam kelas dimana peneliti sebagai pengelola pembelajaran, kemudian hasil
penelitian tersebut direfleksikan dan dianalisis berdasarkan teori-teori yang
1
Suharsismi Arikunto, dkk, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Bumi Aksara, 2008, h. 3.
2
Ibid., h. 58.
menunjang. Dalam melakukan PTK, terdapat beberapa prinsip yang perlu diperhatikan, yaitu:
3
a. Inkuiri reflektif. PTK berawal dari permasalahan pembelajaran yang
real terjadi di kelas. Masalah yang menjadi fokus adalah permasalah yang
spesifik dan
kontekstual sehingga
tidak merisaukan
kerepresentatifan sampel dan generalisasi. b.
Kolaboratif. Upaya perbaikan proses dan hasil pembelajaran tidak dapat dilakukan sendiri oleh peneliti, tetapi harus berkolaborasi dengan guru
dalam keseluruhan proses perencanaan, pelaksanaan PTK, sampai penyusunan laporan hasil penelitian.
c. Reflektif. Penelitian tindakan kelas menekankan pada proses refleksi
terhadap proses dan hasil penelitian. PTK secara terus menerus bertujuan
untuk mendapatkan
penjelasan tentang
kemajuan, peningkatan, kemunduran, kekurangefektifan, dan sebagainya dari
pelaksanaan sebuah tindakan untuk dimanfaatkan dalam memperbaiki proses tindakan pada siklus kegiatan lainnya.
2. Rancangan Siklus Penelitian
Rancangan Penelitian adalah terjemahan dari research design, artinya rencana atau prosedur yang akan dilalui dalam mengumpulkan informasi
untuk menajawab permasalahan penelitian.
4
Dalam penelitian ini, peneliti menyusun rancangan penelitian dengan sistem siklus yang terdiri dari 4 - 5
pertemuan setiap satu siklus. Siklus akan selalu berlanjut sampai mendapatkan hasil penelitian yang diinginkan. Siklus pada PTK merupakan
siklus yang berulang sesuai dengan kebutuhan, tidak terbatas harus satu atau dua kali. Siklus akan selalu berulang jika permasalahan yang dihadapi belum
terselesaikan, namun siklus akan berhenti jika permasalahan kelas yang dikaji telah terselesaikan.
3
Ibid., h. 110.
4
Hadeli, Metode Penelitian Kependidikan, Ciputat: Quantum Teaching, 2006, h.59
Suharsimi Arikunto mengemukakan empat tahapan yang lazim dilalui dalam penelitian tindakan kelas, yaitu: a Perencanaan, b Tindakan, c
Pengamatan, d Refleksi.
5
a. Perencanaan Planning
Kegiatan yang dilakukan dalam tahap perencanaan ini meliputi: 1
Membuat skenario pelaksanaan tindakan atau rencana pelaksanaan pembelajaran RPP yang disesuaikan dengan karakteristik model
PMRI. 2
Membuat lembar observasi: untuk melihat bagaimana aktivitas belajar siswa dan aktivitas mengajar guru di kelas ketika model
PMRI dilaksanakan pada mata pelajaran matematika. 3
Membuat media pembelajaran yang diperlukan dalam rangka membantu siswa memahami konsep-konsep matematika dengan
baik. 4
Mendesain alat evaluasi untuk melihat apakah materi yang disampaikan telah dikuasai oleh siswa.
b. Tindakan Acting
Pada tahapan tindakan acting merupakan implementasi dan pelaksanaan
isi rancangan
sekenario pembelajaran
yang telah
direncanakan, yaitu kegiatan pembelajaran matematika menggunakan tindakan di kelas dengan menerapkan model PMRI.
5
Ibid., h. 16.
c. Pengamatan Observation
Observasi dilaksanakan dengan menggunakan lembar observasi yang telah dibuat. Proses observasi dilakukan dalam kelas selama melaksanakan
tindakan dalam proses pembelajaran matematika dengan menggunakan model PMRI. Pengamatan dilakukan terhadap perilaku dan aktivitas siswa
selama proses pembelajaran berlangsung dan dampak yang ditimbulkan dari perilaku guru terhadap siswa selama proses pembelajaran.
d. Refleksi Reflecting
Pada tahap ini, hasil yang diperoleh pada tahap observasi dan evaluasi dianalisis. Kelemahan-kelemahan atau kekurangan-kekurangan yang
terjadi pada setiap siklus akan diperbaiki dan dijadikan pedoman dalam merencanakan siklus berikutnya.
Gambar 3.1 Siklus Penelitian Tindakan Kelas
Perencanaan
SIKLUS II
P
elaksanaan Refleksi
Pe
ngamatan Pengamatan
P
erencanaan Pelaksanaan
Refleksi SIKLUS I
SIKLUS SELANJUTNY
A
C.
Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VA SDN Perumnas Bumi Kelapadua Kab. Tangerang, dengan jumlah siswa sebanyak 37 orang yang
terdiri dari 21 siswa laki-laki dan 16 siswa perempuan. Subjek penelitian yang dipilih adalah keseluruhan populasi siswa pada kelas tersebut.
D. Posisi dan Peran Peneliti dalam Penelitian
Kehadiran peneliti di lokasi penelitian berperan sebagai pengumpul data, penganalisis data, dan pelapor hasil penelitian, peneliti juga berperan sebagai
pemberi tindakan. Peneliti berperan sebagai pengajar yang membuat rancangan kegiatan pembelajaran sekaligus melakukan kegiatan pembelajaran
selama kegiatan penelitian. Sedangkan kehadiran kolaborator adalah untuk membantu peneliti membuat rancangan kegiatan pembelajaran, melakukan
refleksi dan menentukan tindakan yang akan dilakukan pada siklus selanjutnya, selain itu kolaborator juga berperan sebagai observer yang
melakukan pengamatan dan penilaian terhadap peneliti dalam melakukan proses pembelajaran matematika dengan model PMRI dan mengamati
aktivitas siswa selama proses pembelajaran di kelas.
E. Tahapan Intervensi Tindakan
Dalam pelakasnaan penelitian tindakan kelas, peneliti terlebih dahulu menyusun tahapan-tahapan dalam melakukan intervensi tindakan di kelas.
Tahap I
: Peneliti bersama guru kelas berkolaborasi dalam menyiapkan semua rancangan pembelajaran, menetapkan materi pokok dan
materi pendukung lainnya untuk menyusun alat evaluasi, menentukan media sebagai penunjang proses pembelajaran.
Tahap II :
Peneliti bersama
guru kelas
berkolaborasi dalam
melaksanakan pembelajaran yang telah direncanakan sekaligus melakukan pengamatan baik pada aktivitas belajar siswa
maupun aktivitas mengajar guru. Semua kejadian yang terjadi dalam proses pembelajaran dicatat dalam format catatan
lapangan.
Tahap III : Peneliti bersama guru kelas berkolaborasi dalam mencatat
semua kejadian yang terjadi selama proses pembelajaran untuk digunakan sebagai sumber dan pengolahan data.
Tahap IV
: Peneliti bersama guru kelas menggunakan data yang telah terkumpul untuk mendapatkan gambaran tentang hasil
tindakan yang telah dilakukan kemudian data tersebut dipadukan dan dianalisis. Disetiap akhir siklus dilakukan
penilaian akhir siklus, selanjutnya peneliti dan kolaborator melakukan diskusi untuk mengevaluasi proses pembelajaran
yang telah dilakukan serta untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan pada setiap pembelajaran sehingga bisa diperbaiki
pada siklus selanjutnya.
F. Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan