idekonsepdefinisi matematika. pada tahap ini juga siswa diarahkan untul menggunakan model-model, gambar, simbol, skema, atau
diagram yang dikembangkan sendiri oleh siswa sesuai dengan pengetahuan
yang dimiliknya
untuk memudahkan
mereka menyelesaikan masalah. Pada tahap ini terjadi proses matematisasi
horizontal. 5
Membandingkan dan mendiskusikan penyelesaian masalah. Guru memberikan
waktu dan
kesempatan kepada
siswa untuk
membandingkan dan mendiskusikan jawaban soal secara berkelompok, selanjutnya dibandingkan dan didiskusikan di depan kelas. Guru
sebagai fasilitator dan moderator mengarahkan siswa berdiskusi dan membimbing siswa sehingga diperoleh jawaban yang benar. Pada tahap
ini akan tampak penggunaan ide atau kontribusi siswa sebagai upaya untuk mengaktifkan siswa melalui optimalisasi interaksi antara siswa
dengan siswa, siswa dengan guru , dan siswa dengan sarana prasarana. Pada tahap ini terjadi proses matematisasi vertikal.
6 Bernegosiasi. Berdasarkan hasil diskusi kelompok atau diskusi kelas
yang telah dilakukan, guru mengarahkan siswa untuk menarik kesimpulan tentang suatu konsepteoremaprinsip matematika yang
terkait dengan masalah kontekstual yang baru diselesaikan. Pada tahap ini terjadi proses matematisasi vertikal.
f. Kelebihan dan Kelemahan Pendidikan Matematika Realistik
Indonesia PMRI
Terdapat beberapa kelebihan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia PMRI antara lain:
24
1 PMRI merupakan pembelajaran yang mengaitkan antara matematika
dengan kehidupan sehari-hari dan kegunaan matematika pada umumnya bagi siswa.
2 PMRI merupakan pembelajaran yang mengajarkan siswa bahwa
matematika adalah sustu bidang kajian ilmu yang dikonstruksi dan dikembangakan sendiri oleh siswa.
3 PMRI merupakan pembelajaran yang menekankan pada cara
penyelesaian suatu soal atau masalah tidak harus tunggal dan tidak harus sama antara siswa yang satu dengan siswa lainnya. Setiap orang
bisa menemukan
atau menggunakan
caranya sendiri-sendiri.
Selanjutnya dengan membandingkan cara penyelesaian yang satu
24
Ibid., h. 8.
dengan yang lain akan diperoleh cara penyelesaian yang paling tepat seseuai dengan tujuan dari proses penyelesaian soal atau masalah
tersebut.
4 PMRI merupakan pembelajaran yang mengutamakan proses. Untuk
mempelajari matematika siswa harus menjalani proses itu dan berusaha untuk menemukan sendiri konsep-konsep matematika dengan bantuan
guru. Tanpa kemauan untuk menjalani sendiri proses itu pembelajaran yang bermakna tidak akan terjadi.
Sedangkan beberapa kelemahan PMRI yang merupakan tantangan yang harus dihadapi guru dalam pelaksanaan PMRI antara lain :
1 Upaya mengimplementasikan PMRI membutuhkan banyak perubahan
paradigma bagi guru, siswa, peranan sosial, peranan konteks, dan peranan alat peraga.
2 Pencarian soal atau masalah kontekstual yang memenuhi syarat-syarat
yang dituntut dalam pembelajaran matematika realistik tidak mudah untuk setiap topik matematika yang perlu dipelajari siswa, terlebih
karena soal-soal tersebut harus bisa diselesaikan dengan bermacam- macam cara.
3 Upaya mendorong siswa agar bisa menemukan berbagai cara untuk
menyelesaikan soal merupakan hal yang tidak mudah dilakukan oleh guru.
4 Proses pembangunan kemampuan berpikir siswa, melalui soal-soal
kontekstual, proses matematisasi horizontal dan matematisasi vertikal juga bukan merupakan sesuatu yang sederhana, karena proses dan
mekanisme berpikir siswa harus diikuti dengan cermat, agar guru bisa membantu siswa dalam melakukan penemuan kembali konsep-konsep
matematika tertentu.
B. Hasil Penelitian yang Relevan
Beberapa penelitian yang relevan antara lain: 1.
Suci Hartati 2008 melakukan penelitian tindakan kelas terhadap siswa kelas IV A SD Muhammadiyah Karangwaru. Dari hasil penelitiannya
membuktikan bahwa Pembelajaran Matematika Realistik PMR dapat