dengan yang lain akan diperoleh cara penyelesaian yang paling tepat seseuai dengan tujuan dari proses penyelesaian soal atau masalah
tersebut.
4 PMRI merupakan pembelajaran yang mengutamakan proses. Untuk
mempelajari matematika siswa harus menjalani proses itu dan berusaha untuk menemukan sendiri konsep-konsep matematika dengan bantuan
guru. Tanpa kemauan untuk menjalani sendiri proses itu pembelajaran yang bermakna tidak akan terjadi.
Sedangkan beberapa kelemahan PMRI yang merupakan tantangan yang harus dihadapi guru dalam pelaksanaan PMRI antara lain :
1 Upaya mengimplementasikan PMRI membutuhkan banyak perubahan
paradigma bagi guru, siswa, peranan sosial, peranan konteks, dan peranan alat peraga.
2 Pencarian soal atau masalah kontekstual yang memenuhi syarat-syarat
yang dituntut dalam pembelajaran matematika realistik tidak mudah untuk setiap topik matematika yang perlu dipelajari siswa, terlebih
karena soal-soal tersebut harus bisa diselesaikan dengan bermacam- macam cara.
3 Upaya mendorong siswa agar bisa menemukan berbagai cara untuk
menyelesaikan soal merupakan hal yang tidak mudah dilakukan oleh guru.
4 Proses pembangunan kemampuan berpikir siswa, melalui soal-soal
kontekstual, proses matematisasi horizontal dan matematisasi vertikal juga bukan merupakan sesuatu yang sederhana, karena proses dan
mekanisme berpikir siswa harus diikuti dengan cermat, agar guru bisa membantu siswa dalam melakukan penemuan kembali konsep-konsep
matematika tertentu.
B. Hasil Penelitian yang Relevan
Beberapa penelitian yang relevan antara lain: 1.
Suci Hartati 2008 melakukan penelitian tindakan kelas terhadap siswa kelas IV A SD Muhammadiyah Karangwaru. Dari hasil penelitiannya
membuktikan bahwa Pembelajaran Matematika Realistik PMR dapat
mengoptimalkan hasil belajar, aktivitas siswa dan respon siswa terhadap pembelajaran.
25
2. Muhammad Amin Fauzi 2008 melakukan penelitian eksperimen semu
Quasi Eksperimen terhadapt siswa kelas Iva dan kelas IVb SDN 060857 Medan. Dari hasil penelitiannya membuktikan bahwa Pembelajaran
Matematika Realistik PMR lebih efektif dibandingkan dengan pemelajaran konvensional dilihat dari peningkatan hasil belajar siswa.
26
3. Ana Rohmawati 2010 melakukan penelitian tindakan kelas terhadap
siswa kelas VII SMP Negeri 10 Malang. Dari hasil penelitiannya dapat disimpulkan bahwa model Pembelajaran Matematika Realistik PMR
dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi bangun datar.
27
C. Kerangka Konseptual Intervensi Tindakan
Dalam proses pembelajaran matematika di SDN Perumnas Bumi Kelapadua Kab. Tangerang selama ini didominasi oleh guru, artinya kegiatan
pembelajaran masih berpusat pada guru, sedangkan siswa masih kurang terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran. Guru hanya menyampaikan
informasi suatu konsep, memberikan contoh soal, kemudian siswa diberikan banyak soal latihan untuk mengaplikasikan konsep yang diberikan. Hal
tersebut menyebabkan kondisi siswa SDN Perumnas Bumi Kelapadua Kab. Tangerang, khususnya siswa kelas VA cendenrung pasif dan cepat merasa
25
Suci Hartati, Optimalisasi Pembelajaran Matematika Dengan Pendekatan Matematika Realistik Pada Siswa Kelas IV SD Muhammadiyah Karangwaru
”, Skripsi pada Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, Yogyakarta, 2008, tidak dipublikasikan.
26
Muha ad A i Fauzi, Efektivitas Pembelajaran Matematika Realistik Berbasis Kompetensi
dan dan Berkonteks Lokal Topik Pembagian di SDN 060857 , Skripsi pada Universitas Negeri
Medan, Medan, 2008, tidak diterbitkan.
27
A a Roh awati, Penerapan Pendekatan Realistik untuk Meningkatkan Hasil Belajar Materi Bangun Ruang Sisi Datar Pada Siswa Kelas VII C SMP Negeri 10 Malang
, Skripsi pada Universitas Negeri Malang, Malang, 2010, tidak dipublikasikan.
jenuh karena hanya mendengarkan penjelasan yang diberikan guru. Kegiatan pembelajaran matematika di kelas jarang dikaitkan dengan pengalaman
kehidupan sehari-hari siswa, sehingga siswa masih sering meangalami kesulitan ketika dihadapkan pada permasalahan matematika yang berkaitan
kehidupan sehari-hari. Salah satu konsep pembelajaran matematika yang berorientasi pada kehidupan siswa sehari-hari adalah pembelajaran dengan
model pendidikan matematika realistik Indonesia PMRI. Pendidikan matematika realistik Indonesia PMRI merupakan model
pembelajaran matematika yang memanfaatkan pengetahuan awal siswa sebagai jembatan untuk memahami konsep-konsep matematika dengan
memanfaatkan sumber belajar yang ada disekitar siswa. Siswa tidak belajar konsep matematika secara langsung dari guru, tetapi siswa membangun
sendiri pemahaman konsep matematika melalui sesuatu yang diketahui dan dilakukan langsung oleh siswa. PMRI memberi kesempatan siswa
mengkonstruksi sendiri
konsep-konsep matematika
melalui suatu
permasalahan yang bersifat kontekstual dalam kehidupan sehari-hari siswa. Diharapkan dengan penerapan model PMRI dalam proses pembelajaran
matematika di kelas VA SDN Perumnas Bumi Kelapadua Kab.Tangerang dapat meningkatkan hasil belajar, khususnya pada mata pelajaran matematika.
D. Hipotesis Tindakan