Teknik Pengumpulan Data Metode Penelitian .1 Pendekatan dan Jenis Penelitian

32

1.6.2 Teknik Pengumpulan Data

 Data Primer Data primer adalah salah satu data yang di peroleh secara langsung berkaitan dengan permasalahan yang dihadapi. Pengumpulan data yang digunakan adalah : a. Observasi Pengamatan yang dilakukan dengan cara melihat dan mengamati secara langsung untuk mendapatkan gambaran mengenai kondisi penderita HIV terhadap lingkungan sosialnya yang dipengaruhi oleh budaya nilai-nilai yang ada dalam lingkungan sekitar. b. Wawancara Mendalam Peneliti akan menggunakan teknik wawancara mendalam indepth interview untuk mendapatkan data dari informan. Interview guide digunakan penulis untuk menjadi alat bantu di dalam melakukan wawancara dengan penderita HIV dan orang yang memiliki pengetahuan tentang HIV. Dalam penelitian kualitatif, dikenal istilah informan awal, informan key dan informan biasa, yakni:  Informan Awal adalah orang yang pertama memberi informasi yang memadai ketika peneliti mengawali penelitian. Informan awalnya adalah : dr.T.Yenni  Informan Key Kunci adalah orang yang bisa dikategorikan paling banyak mengetahui, menguasai informasi dan permasalahan penelitian Hamidi, 2005. Informan kuncinya adalah : Kak Myur nama disamarkan Universitas Sumatera Utara 33  Informan Biasa adalah informan bebas yang dapat diwawancarai dan bisa memberikan informasi yang mendukung penelitian. Informan biasanya adalah: Bang Enn, Bu Fent, Bu Len : nama disamarkan, dan lain-lain. Pengalaman Penelitian Berikut sedikit pengalaman saya pra lapangan, awalnya peneliti belum memiliki judul dan tujuan untuk pembuatan skripsi. Ide-ide muncul ketika magang di Lembaga Swadaya Masyarakat Gerakan Sehat Masyarakat LSM- GSM disana peneliti banyak berkonsultasi dengan ketua GSM yakni dr.T.Yenni dan juga karyawan-karyawan disana, Kak Myur juga karyawan di GSM yang tugasnya sebagai koordinator lapangan. Di GSM saya sering bertemu dan berbincang-bincang dengan Kak Myur saat magang. Singkat cerita, masa magang telah berakhir selama 2 bulan, saat itu saya berkonsultasi lagi kepada dr.Yenni dimana tempat yang cocok untuk penelitian skripsi, yang pada saat itu temanya sudah saya temukan yaitu Odha dan Lingkungan Sosialnya. Lalu dr.Yenni memberi saran tempat penelitian di rumah singgah Odha milik Kak Myur dan memberi nomor telepon beliau. Beberapa hari kemudian, saya menelepon Kak Myur menanyakan alamat lengkap rumahnya, ia pun memberi tahu alamat rumahnya dan mengizinkan saya untuk survey lapangan dan melakukan penelitian disana. Keesokan harinya saya datang bersama dengan seorang teman saya, sesampai di depan gang kecil menuju rumahnya, disana kami disambut oleh gong-gongan anjing peliharaan Suaminya kak Myur, luar biasa takutnya peneliti pada saat itu, di gong-gongin oleh dua anjing yang lumayan besar. Tidak berapa lama setelah anjing-anjing tersebut Universitas Sumatera Utara 34 menggong-gong, kak Myur dan suaminya keluar melihat saya , lalu kami bersalaman dan mereka menyuruh saya dan teman saya untuk masuk ke dalam rumah, disana ternyata ada seorang pasien HIV ibu rumah tangga bersama anaknya. Saya bertanya-tanya kondisi kesehatan mereka dan juga kondisi lingkungan di daerah tersebut sekaligus minta bantuan kepada kak Myur dan bang Enn dalam mengerjakan tugas akhir kuliah yaitu skripsi. Setelah itu peneliti izin pulang dan beberapa hari kemudian mulai meneliti di daerah tersebut. Di lapangan, peneliti ditemani Bang Enn suami baru kak Myur untuk menjumpai beberapa penderita HIV sebagai informan saya ke rumah mereka masing-masing. Sebab mereka bersifat tertutup dengan orang yang bukan HIV, apalagi baru pertama kali berjumpa. Pada saat itu peneliti dikenalkan oleh bang Enn sebagai sepupunya yang ingin bertanya-tanya kepada Odha untuk tugas kuliah. Dengan demikian mereka bersedia untuk ditanya-tanyai mengenai kondisi sebagai penderita HIV dan keadaan lingkungan sosial terhadap dirinya. Beberapa orang ada yang dengan senang hati dan terbuka menceritakan sejak awal dirinya terinfeksi, dan ada juga yang masih tertutup karena mereka takut diliput beritanya di media kemudian ketauan banyak orang termasuk orang-orang yang berada disekitarnya dan mereka akan kehilangan pekerjaan, pendidikan, serta tempat tinggal. Oleh sebab itu, sebagian dari mereka yang saya wawancarai hanya menjawab sekedarnya saja dan secara singkat seperti “ya”, “tidak”, “begitulah”, dan lain sebagainya. Universitas Sumatera Utara 35 c. Pengembangan Raport Dalam melakukan observasi maupun wawancara, sangat diperlukan adanya rapport hubungan baik dengan para informan. Peneliti akan berusaha menyesuaikan diri dengan kebiasaan-kebiasaan dan aturan yang berlaku di tempat penelitian dan bersosialisasi dengan orang-orang yang berkaitan dengan penelitian. d. Life History Agar penulisan ini dapat dipahami lebih mendalam, penulis akan membuat lampiran tentang kisah hidup Kak Myur dan penderita HIV lainnya dalam lingkungan sosial budayanya.  Data Sekunder Merupakan data yang berhubungan dengan aspek yang di teliti bersumber dari buku, majalah, jurnal, artikel baik media massa maupun elektronik yang dianggap sinkron dan relevan dengan pembahasan dalam penelitian tersebut. Selama proses pengumpulan data, peneliti akan menggunakan alat bantu untuk merekam dan memotret serta catatan lapangan fieldnote , untuk membantu mendokumentasikan hal-hal yang diteliti untuk memperkecil kemungkinan ada bagian dari pengumpulan data yang terlewat.

1.6.3 Teknik Analisa Data