80
a. Bekerja Sama
Bekerja sama dalam kelompok dapat membantu orang menjadi lebih sadar atas kekuatannya sendiri. Sekalipun kemampuan orang untuk mengubah
keadaannya terbatas, baik itu terbatas karena kemiskinan ataupun kesehatannya, maka masih banyak jalan untuk memanfaatkan kemampuan dan pengalaman
pribadinya. Sebuah kelompok mempunyai pengaruh yang lebih besar daripada bekerja sendiri.
Menurut Suzana Murni pendiri Spiritia, 1999 : bagi banyak Odha di berbagai daerah di dunia, kelompok dukungan adalah tempat satu-satunya di
mana mereka merasa nyaman, dapat keluar dari isolasi , terjaga kerahasiaannya, aman dan terdukung. Terutama di negara berkembang, di mana layanan untuk
odha masih lemah atau bahkan tidak ada sama sekali, kelompok dukungan memiliki peranan besar dalam upaya penanggulangan HIVAIDS secara
keseluruhan. Kelompok dukungan menjadi wadah untuk menyediakan dukungan dan perawatan. Kelompok dukungan menjadi tempat di mana pendidikan dan
penyebarluasan informasi mengenai HIVAIDS terjadi.
Gambar 12. Mereka saling bekerja sama dan berbagi Sumber : Dokumentasi pribadi tahun 2015
Universitas Sumatera Utara
81 Dari gambar diatas terlihat bahwa para anggota Pita Merah saling bekerja
sama dalam hal apapu seperti dalam berbagi ilmuinformasi, menyiapkan makanan, makan bersama, dan setelah itu membersihkan piring kotor bersama.
b. Merencanakan Tindakan
Keberhasilan suatu kegiatan, sangat tergantung pada perencanaan yang sistematis. Artinya segala sesuatu harus dirancang terlebih dahulu sebelum
memulai kegiatan, memikirkan tindakan kedepannya terus-menerus, dan menilai seberapa efektif kegiatan tersebut.
Jadi, kelompok Odha yang bernama Pita Merah tersebut, sebelum terbentuk menjadi kelompok, pastinya sudah memiliki rancangan tindakan yang
akan diambil serta tindakan tersebut harus di evaluasi setiap sebulan sekali dan bila ada yang perlu dirubah, maka dilakukan perubahan yang lebih baik lagi.
Perencanaan program ada beberapa tahap
16
, yaitu: -
Mengenali masalah Dalam hal tersebut, harus diketahui terlebih dahulu masalah apa yang
dihadapi oleh masing-masing anggota terkait penyakit HIV, misalnya tidak tahu tempat layanan kesehatan untuk HIV, cara memakai kondom, masalah
hubungan dengan keluarga atau dengan kerabat tetangga kurang baik, dan lain sebagainya.
- Menilai kelebihan kita
Cari tahu kelebihan yang ada di dalam diri masing-masing anggota. Dari situ timbul semangat untuk berjuang melawan kekurangan, sebab Tuhan
16
Rajawali, Andre, dkk. Pemberdayaan Positif: Mendirikan kelompok dukungan dan beradvokasi untuk perubahan
. Yogyakarta: Yayasan Surviva Paski. 2004
Universitas Sumatera Utara
82 Yang Maha Kuasa menciptakan makhluknya memiliki kelebihan dan
kekurangan. -
Tetapkan apa yang ingin dicapai Masing-masing diminta jawabannya atas harapan yang ingin dicapainya
dalam kelompok tersebut. -
Putuskan tindakan yang akan dilakukan Kemudian pembina mengambil keputusan dalam bertindak yang telah
disepakati oleh anggotanya -
Siapkan rencana kerja dan anggaran Khusus untuk para pembina harus memikirkan rencana kerja berikutnya
dan memikirkan anggarannya. -
Rencanakan pemantauan dan evaluasi Siapa saja bisa memantau, baik itu pembina, peer education bisa memantau
teman-teman yang lagi masa perawatan di rumah singgah maupun yang rawat jalan.
- Melakukan program
Programnya yaitu berupa diberi pengetahuan dasar tentang HIV, melakukan konseling, sharing dan diskusi.
Universitas Sumatera Utara
83 Gambar 13. Brosur-brosur yang digunakan dalam kegiatan
Sumber : Dokumentasi pribadi tahun 2015
- Evaluasi
Mengadakan evaluasi terhadap program-program yang sudah dijalankan, sejauh mana program-program tersebut berjalan. Bila ada yang gagal, perlu
dilakukan revisi agar berubah menjadi lebih baik lagi.
c. Pendanaan