2  fungsi  sosio-kultural, yakni  media pembelajaran dapat  mengatasi
hambatan sosio-kultural antar peserta komunikasi pembelajaran.
14
Jadi,  fungsi  media  pembelajaran  sebagai  sumber  belajar  untuk memahami  makna,  mengatasi  ruang  dan  waktu,  memusatkan
perhatian, dan membangkitkan imaji serta minat belajar pada siswa.
Dalam kaitannya dengan fungsi media pembelajaran, dapat ditekankan beberapa hal berikut:
1. Penggunaan  media  pembelajaran  bukan  merupakan  fungsi
tambahan, tetapi memiliki fungsi tersendiri sebagai sarana bantu untuk mewujudkan situasi pembelajaran yang lebih efektif.
2. Media  pembelajaran  merupakan  bagian  integral  dari
keseruluhan  proses  pembelajaran  sebagai  salah  satu  komponen yang  tidak  berdiri  sendiri  tetapi  saling  berhubungan  dengan
komponen  lainnya  dalam  rangka  menciptakan  situasi  belajar yang diharapkan.
3. Media pembelajaran dalam penggunaanya harus relevan dengan
kompetensi  yang  ingin  diciptakan  dan  isi  pembelajaran  itu sendiri.  fungsi  ini  mengandung  makna  bahwa  penggunaan
media pembelajaran harus selalu melihat kepada kompetensi dan bahan ajar.
4. Media  pembelajaran  bukan  berfungsi  sebagai  alat  hiburan,
dengan  demikian  tidak  diperkenankan  menggunakannya  hanya sekedar  untuk  permainan  atau  memancing  perhatian  siswa
semata.
5. Media  pembelajaran  bisa  berfungsi  untuk  mempercepat  proses
belajar.  Fungsi  ini  mengandung  arti  bahwadengan  media pembelajaran  siswa  dapat  menangkap  tujuan  dan  bahan  ajar
lebih mudah dan lebih cepat.
6. Media  pembelajaran  berfungsi  untuk  meningkatkan  kualitas
proses  belajar-mengajar.  Pada  umumnya  hasil  belajar  siswa dengan  menggunakan  media  pembelajaran  akan  lebih  lama
mengendap sehingga kualitas pembelajaran akan memiliki nilai yang lebih tinggi.
7. Media pembelajaran meletakan dasar-dasar yang kongkrit untuk
berpikir,  oleh  karena  itu  dapat  mengurangi  terjadinya  penyakit varbalisme.
15
Berdasarkan  paparan  di  atas  dapat  disimpulkan  bahwa  media pembelajaran sangat penting bagi siswa., Dengan menggunakan media
14
Yudhi Munadi, Media Pembelajaran, Jakarta: Gaung Persada, 2012, h. 36.
15
Rudi Susilana, dkk.,  Media Pembelajaran, Bandung: CV.Wancana Prima, h.10.
pembelajaran  pengalaman  siswa  dapat  menjadi  lebih  konkret  dan pesan  yang  ingin  disampaikan  oleh  guru  dapat  disampaikan  dengan
benar  dan  sesuai  tujuan  yang  ingin  dicapai.  Dengan  adanya  media pembelajaran  juga  dapat  menambah  kualitas  pembelajaran  menjadi
lebih baik. Melalui media pembelajaran hal  yang bersifat abstrak bisa menjadi konkret.
5. Kriteria Pemilihan Media Pembelajaran
Di  antara  faktor  yang  perlu  diperhatikan  di  antaranya  :  tujuan pembelajaran,  karakteristik  siswa,  modalitas  belajar  siswa  ada
beberapa  auditif,  visual  dan  kinestetik,  lingkungan,  ketersediaan fasilitas  pendukung,  dan  lain-lain.  Ada  beberapa  kriteria  umum  yang
perlu  diperhatikan  dalam  memilih  media.  Namun  demikian  secara teoretik  bahwa  setiap  media  memiliki  kelebihan  dan  kelemahan  yang
akan  memberikan  pengaruh  kepada  afaktifitas  program  pembelajaran. Sejalan  dengan  hal  ini,  pendekatan  yang  ditempuh  dalam  mengkaji
media  sebagai  integral  dalam  proses  pendidikan  yang  kajiannya  akan sangat dipengaruhi beberapa kriteria umum sebagai berikut:
a. Sesuai dengan tujuan instructional goals
Dikaji  tujuan  pembelajaran  apa  yang  ingin  dicapai  dalam  suatu kegiatan  pembelajaran  dari  kajian  Tujuan  Instruksional  Umum
TUI  atau  Tujuan  Instruksional  Khusus  TIK    ini  bisa  dianalisis media  apa  yang  cocok  guna  mencapai  tujuan  tersebut.  Selain  itu
analisis  dapat  diarahkan  pada  taksonomi  tujuan  dari  Bloom,  dkk apakah tujuan itu bersifat kognitif, afejtif dan psikomotorik.
b. Kesesuaian  dengan  Materi  Pembelajaran  instructional
content
Bahan atau kajian apa yang akan diajarkan. Dengan demikian kita bisa  mempertimbangkan  media  apa  yang  yang  sesuai  untuk
penyampaian bahan tersebut.
c. Kesesuaian dengan Karakteristik Pelajaran atau Siswa
Dalam  hal  ini  media  haruslah  familiar  dengan  karakteristik siswaguru.  Yaitu  mengkaji  sifat-sifat  dan  ciri  media  yang  akan
digunakan.  Hal  lainnya  karakteristik  siswa,  baik  secara  kuantitatif jumlah  ataupun  kualitatif  kualitas,  ciri,  dan  kebiasaan  lain  dari
siswa  terhadap  media  yang  cocok  digunakan.  Ada  media  yang cocok  untuk  sekelompok  siswa  ada  juga  media  yang  tidak  cocok
untuk sekelompok siswa.
d. Sesuai dengan Teori
Pemilihan  media  harus  didasarkan  atas  kesesuaian  dengan  teori. Media  yang  dipilih  bukan  karena  fanatisme  guru  terhadap  suatu
media  yang  dianggap  paling  disukai  dan  paling  bagus,  namun didasarkan  atas  teori  yang  diangkat  dari  penelitian  dan  riset
sehingga  telah  diuji  validitasnya.  Pemilihan  media  bukan  pula alasan  selingan  atau  hiburan  semata.  Melainkan  media  harus
merupakan  bagian  integral  dari  keseluruhan  proses  pembelajaran, yang  fungsinya  untuk  meningkatkan  efisiensi  dan  efektivitas
pembelajaran.
e. Kesesuaian dengan Gaya Belajar Siswa
Kriteria ini didasarkan atas kondisi psikologis siswa, bahwa siswa dipengaruhi  pula  oleh  gaya  belajar  siswa.  Harus  disesuaikan
dengan  gaya  belajar  siswa,  yaitu  :  tipe  visual,  auditorial  dan kinestetik.
f. Sesuai  dengan  Kondisi  lingkungan,  fasilitas,  pendukung,  dan
waktu yang tersedia
Bagaimanapun  bagusnya  sebuah  media,  apabila  tidak  didukung dengan fasilitas dan waktu yang tersedia, maka kurang efektif.
Jadi,  kriteria  pemilihan  media  pembelajaran  yaitu  1  harus sesuai dengan tujuan 2 kesesuaian dengan materi pembelajaran 3
kesesuaian  dengan  karakteristik  siswa  4  sesuai  dengan  teori  5
sesuai  dengan  gaya  belajar  siswa  6  sesuai  dengan  kondisi lingkungan, fasilitas, pendukung dan waktu.
16
6. Klasifikasi Media Pembelajaran
Pengelompokkan  media  pembelajaran  menjadi  empat  kelompok besar, antara lain:
a. Media Audio
Media  audio  adalah  media  yang  hanya  melibatkan  indera pendengaran  hanya  mampu  memanipulasi  kemampuan  suara
semata.  Media  audio  dapat  menerima  pesan  verba  dan  nonverba. Jenis-jenis media audio adalah program radio dan program media
rekam software,  yang disalurkan melalui hardware seperti radio dan alat-alat perekam.
b. Media Visual
Media  yang  hanya  melibatkan  indera  penglihatan.  Jenis-jenis media ini adalah media cetak-verba, media cetak-grafis, dan media
yang memuat pesan-pesan verba. Kedua, media visual-nonverbal- grafis  adalah  media  visual  atau  unsur-unsur  grafis.  Ketiga,  media
visual  nonverbal-tiga  dimensi  adalah  media  visual  yang  memiliki tiga dimensi.
c. Media Audio Visual
Media  audio  visual  adalah  media  yang  melibatkan  indera pendengaran dan penglihatan sekaligus dalam satu proses.
d. Multimedia
Multimedia  adalah  media  yang  melibatkan  seluruh  indera  dalam proses  pembelajaran.  Yang  termasuk  dalam  media  ini  adalah
segala sesuatu yang memberikan pengalaman secara langsung bisa melalui  secara  komputer  dan  internet,  bisa  juga  melalui
pengalaman berbuat dan terlibat.
17
16
Ibid, h.53-55.
17
Ibid.
Bretz  mengidentifikasi  ciri  utama  dari  media  menjadi  tiga unsur  pokok,  yaitu  suara,  visual  dan  gerak.  Visual  dibedakan
menjadi  tiga  yaitu  gambar,  garis  line  graphic    dan  simbol  yang merupakan  kontinum  dari  bentuk  yang  dapat  ditangkap  dengan
indera penglihatan. Di samping itu, Bretz juga membedakan antara media  siar  telecommunication  dan  media  rekam  recording
sehingga terdapat 8 klasifikasi media: 1 media audio visual gerak, 2 media audio visual diam, 3 media audio visual semi-gerak, 4
media visual gerak, 5 media visual diam, 6 media semi-gerak, 7 media audio 8 media cetak.
18
Jadi klasifikasi media yaitu, media audio hanya melibatkan indera  pendengaran,  media  visual  yaitu  hanya  melibatkan  indera
penglihatan,  media  audio  visual  yaitu  melibatkan  indera pendengaran dan penglihatan dalam  satu  proses,  dan multimedia
memberikan secara langsung.
7. Audio Visual terhadap Media Pembelajaran
a. Perkembangan video
Video  adalah  teknologi  memproses  sinyal  elektronik  meliputi gambar  gerak  dan  suara.  Piranti  yang  berkaitan  dengan  video
adalah  play  back,  storage  media  seperti  pita  magnetic  dan  disc, dan  monitor.  Pembahasan  tentang  play  back  dan  strorage  media
terintegrasi  pada  subbab  ini.  Pada  1951,  Alexander  M.  poniatoff 1892-1980,  pendiri  Ampex  Corporation  yang  berkantor  di
California,  mulai  berusaha  untuk  mengembangkan  mesin  praktis untuk  perekam  pita  video  dengan  Charles  Ginsberg,  Charles
Anderson, dan seorang mahasiswa muda bernama Ray Dolby lahir
1933,  yang  ditahun  1967  menemukan  sistem  Dolby  untuk
mengurangi kebisingan dalam perekam magnetik.  Setelah melalui berbagi  perbaikan  dan  perkembangan,  akhirnya  perusahaan  video
18
Arief S.Sadiman, dkk, Media Pendidikan, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2007, h.20.