Klasifikasi Media Pembelajaran Hakikat Media Pembelajaran
Guru-guru mulai
merumuskan tujuan
pembelajaran berdasarkan
tingkah-laku siswa.
Untuk mencapai
tujuan pembelajaran tersebut, mulai dipakai berbagai format media. Dari
pengalaman mereka, guru mulai belajar bahwa cara belajar siswa berbeda-beda, sebagian ;ebih cepat belajar melalui media visual,
sebagian melalui media audio, sebagian lagi lebih senang memalui media cetak, yang lain memalui media audio visual.
21
c. Video
1. Karakteristik video
Karateristik video banyak kemiripannya dengan media film, diantaranya adalah:
a Mengatasi keterbatasan jarak dan waktu.
b Video dapat diulang bila perlu untuk menambah
kejelasan. c
Pesan yang disampaikan cepat dan mudah diingat. d
Mengembangkan pikiran dan pendapat para siswa. e
Memperjelas hal-hal yang abstrak dan memberikan gambaran yang lebih realistik.
f Sangat kuat mempengaruhi emosi seseorang.
g Sangat baik memperjelas suatu proses dan
keterampilan; mampu menunjukkan rangsangan yang sesuai dengan tujuan serta dengan tujuan respon dari
siswa. h
Semua peserta didik dapat belajar dari video, baik yang pandai mampun yang kurang pandai.
i Menumbuhkan minat dan motivasi belajar.
j Dengan video penampilan siswa dapat segera dilihat
kembali untuk dievaluasi. Namun selain kelebihan-kelebihan di atas, karakteristik video
tidak lepas dari kelemahannya, yakni media ini terlalu menekankan
21
Ibid, h.10.
pentingnya materi ketimbang proses pengembangan materi tersebut. Dilihat dari ketersediaannya, masih sedikit video
dipasarkan yang sesuai tujuan pembelajaran di sekolah. Di sisi lain, produksi video sendiri membutuhkan waktu dan biaya yang cukup
banyak. 2.
Langkah-langkah pemanfaatan video Pemanfaatan video dalam proses pembelajaran hendaknya
memperhatikan hal-hal tersebut: a.
Program video harus dipilih agar sesuai dengan tujuan pembelajaran. Hubungan program video dengan tujuan
pembelajaran. b.
Pemakaian video untuk tujuan kognitif dapat digunakan untuk kognitif dapat digunakan untuk hal-hal yang
menyangkut kemampuan memberikan rangsangan berupa gerak yang serasi. Umpamanya, pengamatan terhadap
kecepatan relatif suatu objek atau benda dan benda. Mengajarkan pengenalan makna sebuah konsep, seperti
konsep jujur, sabar, demokrasi, dan lain-lain. Di samping itu untuk mengajarkan aturan dan prinsip, seperti atauran
dan prinsip zakat, waris, dan lain-lain. c.
Pemakaian video untuk tujuan psikomotor dapat digunakan untuk memperlihatkan contoh keterampilan gerak, seperti
gerakan shalat, adab makna bersama, cara pengurusan mayat, dan lain-lain. Melalui media ini, siswa dapat
langsung mendapat umpan balik secara visual terhadap kemampuan
mereka mencoba
keterampilan yang
menyangkut gerakan tadi.