Hubungan Menulis Dengan Aspek Keterampilan Berbahasa Lain
                                                                                2 Puisi lirik, dalam puisi lirik penyair mengungkapkan aku lirik
atau  gagasan  pribadinya.  Ia  tidak  bercerita.  Jenis  puisi  ini misalnya ode, elegi, dan serenade.
3 Puisi deskriptif, pada jenis syair ini penyair bertindak sebagai
pemberi  kesan  terhadap  peristiwa,  benda,  atau  suasana  yang dianggap menarik perhatian. Jenis puisi ini adalah satire, kritik
sosial, dan puisi-puisi impresionik. 4
Puisi  kamar  atau  puisi  auditorium.  Puisi  kamar  adalah  puisi yang  cocok  dibaca  sendirian  atau  satu  dua  orang  pendengar
saja  di  kamar.  Puisi  auditorium  adalah  puisi  yang  cocok dibacakan di auditorium, di mimbar dengan jumlah pendengar
ratusan orang. 5
Puisi fisikal, platonik dan metafisikal. Puisi fisikal adalah puisi yang  bersifat  realistis  artinya  menggambarkan  kenyataan
bukan  gagasan  hal-hal  yang  dilihat,  didengar  atau  dirasakan. Puisi platonik adalah puisi yang berisikan hal-hal spiritual dan
kejiwaan,  contoh  puisi  ini  misalnya  puisi  religius,  dan  puisi cita-cita.  Puisi  metafisikal  adalah  puisi  yang  bersifat  filosofis
dan  mengajak  pembaca  merenungkan  kehidupan  dan  tuhan, puisi religius juga bisa termasuk puisi ini.
6 Puisi subjektif dan objektif. Puisi subjektif sering disebut juga
puisi  personal  yaitu  puisi  yang  mengungkapkan  gagasan, pikiran,  perasaan,  dan  suasana  diri  dalam  penyair.  Puisi
objektif merupakan puisi yang mengungkapkan hal-hal di luar diri penyair itu sendiri. Puisi ini juga disebut puisi impersonal,
meskipun ada beberapa yang subjektif. 7
Puisi  konkret,  puisi  yang  bersifat  visual,  yang  dapat  dihayati keindahan bentuk dari sudut penglihatan.
8 Puisi diafan dan puisi prismatis. Puisi diafan adalah puisi yang
kata-katanya  sangat  terbuka  tidak  mengandung  lambang- lambang atau kiasan, dalam puisi diafan penyair menggunakan
kata-kata  yang  mudah  dipahami  dan  cenderung  merupakan bahasa  sehari-hari.  Puisi  prismatis  adalah  jenis  puisi  yang
menggunakan  kata-kata  lambang  atau  kiasan,  dalam  puisi  ini pengarang memilih kata-kata yang sulit dipahami.
9 Puisi  pernasian  dan  puisi  inspiratif.  Puisi  pernasian  adalah
puisi  yang mengandung  nilai  keilmuan. Puisi inspiratif adalah puisi yang berasal dari mood atau passion.
10 Puisi demonstrasi dan puisi pamflet. Puisi demonstrasi adalah
puisi  endapan  dari  pengalaman  fisik,  mental,  dan  emosional selama penyair terlibat dalam suatu peristiwa. Puisi ini banyak
pada  karya  angkatan  66.  Puisi  pamflet  adalah  puisi  yang mengungkapkan  protes  sosial  dengan  menggunakan  bahasa
pamflet secara spontan tanpa perenungan yang mendalam. 11
Alegori, dikenal juga dengan parabel yang sering juga disebut dongeng  perumpamaan  yang  maknanya  dapat  kita  cari  balik
yang tersurat.
35
Dapat  disimpulkan  jenis  puisi  ada  11  jenis  yaitu  puisi  naratif, lirik,  deskriptif,  puisi  kamar  dan  auditorium,  puisi  fisikal,  paltonik,
metafisikal.  Puisi  subjektif  dan  objektif,  puisi  konkret,  puisi  diafan dan  prismatis,  puisi  pernasian  dan  inspiratif,  puisi  demonstrasi  dan
pamflet, serta alegori. b.
Segi bentuk Dari segi bentuk, secara garis besar dapat disebutkan adanya sajak-
sajak  yang  bentuknya  terikat,  seperti  soneta,  kwatrin,  dan  pantun. Soneta  biasanya  terdiri  atas  empat  belas  larik  dengan  pola  rima
tertentu,  sedangkan  kwatrin  adalah  sebait  sajak  yang  terdiri  atas empat  larik  dengan  rima  tertentu.  Pantun  adalah  sebuah  bentuk
puisi khas Melayu yang terdiri atas empat baris. c.
Segi isi
35
Aswinarko dan Ahmad Bahtiar, Kajian Puisi Teori dan Praktik, Jakarta: Unindra Press:
                