yang  disesuaikan  dengan  keadaan  sasaran  pembaca  dan pendengar.
Karena  banyaknya  kesamaan  antara  menulis  dan  berbicara, maka  ketika  kita  belajar  tentang  bagaimana  merencanakan  sebuah
tulisan,  maka  pada  dasarnya  kita  juga  belajar  tentang  cara menyiapkan  sebuah  pembicaraan.  Menyiapkan  menulis  tak  jauh
berbeda  dengan  berbicara.oleh  karena  itu  pula  orang  yang tulisannya  tertata,  biasanya  pembicaraannya  juga  tertata.  Namun
demikian, di samping berbagai kesamaan tertadapat pula perbedaan mendasar antara menulis dan berbicara.
30
C. Hakikat Puisi
1. Pengertian Puisi
Menganalisis sastra atau mengkritik karya sastra puisi itu adalah usaha menangkap makna dan memberi makna kepada teks karya sastra
puisi.  Karya  sastra  itu  merupakan  struktur  yang  bermakna.
31
Rene Wellek,  dkk  dalam  bukunya  memaparkan:  puisi  sebagai  bagian  dari
karya  sastra,  tentunya  banyak  mengandung  nilai  dan  keindahan  khas yang akan terungkap jika kita mampu memahaminya dengan baik dan
benar. Puisi merupakan salah satu bentuk karya sastra. “Definisi sastra dapat dibatasi pada “mahakarya” great books, yaitu buku-buku yang
dianggap  menonjol  karena  bentuk  dan  ekspresi  sastranya.  Dalam  hal ini,  kriteria  yang  dipakai  adalah  segi  estetis,  atau  nilai  estetis  yang
dikombinasikan dengan nilai ilmiah”
32
Jadi  puisi  merupakan  karya  sastra  yang  mengandung  nilai  dan keindahan  yang  khas  apabila  kita  mampu  memahaminya  dengan  baik
dan benar.
30
Ibid.
31
Rachmat Djoko Pradopo, Beberapa Teori Sastra, Metode Kritik, dan Penerapannyanya, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2007, h. 141.
32
Rene Wellek dan Austin Warren,  Teori Kesusastraan, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 1993, h. 12.
Selain  itu  juga  Waluyo  ,menyatakan,  puisi  adalah  teks-teks monolog  yang  isinya  bukan  pertama-tama  merupakan  sebuah  alur.
Maksud  dari  pendapat  tersebut  ialah  isi  dari  puisi  bukan  semata-mata merupakan  sebuah  cerita,  tetapi  merupakan  ungkapan  perasaan.  Puisi
adalah bentuk karya sastra yang mengungkapkan pikiran dan perasaan penyair dan imajinatif dan disusun dengan mengonsentrasikan struktur
fisik dan struktur batin.
33
Jadi,  menurut  Waluyo  puisi  merupakan  teks-teks  yang  isinya bukan  semata-mata  sebuah  cerita,  tetapi  ungkapan  perasaan  atau
pemikiran penulis dengan mengonsentrasikan fisik dan struktur batin. Booth  berpendapat,  Poems,  perhaps  even  more  than  other  texts,
can sharpen your reading skills because they tend to be so compact, so fully dependent on concise expressions of feeling. Maksudnyaa adalah:
puisi  bukan  hanya  sekedar  kegiatan  membaca  biasa,  skil  membaca, karena mereka tersusun dari satu kesatuan yang padat atau rapih maka
sangat tergantung pada ungkapan perasaan.
34
Jadi,  dari  beberapa  pendapat  diatas  dapat  disimpulkan  bahwa pengertian  puisi  adalah  karya  sastra  yang  berupa  teks-teks  monolog
yang  tersusun  dari  satu  kesatuan  yang  padat  yang  terbentuk  dari pemikiran dan perasaan penulis.
2. Jenis-jenis Puisi
Puisi  terbagi  menjadi  beberapa  jenis.  Pembagian  jenis  puisi  tersebut ialah sebagai berikut.
a. Segi ungkapan
1 Puisi  naratif,  adalah  puisi  yang  mengungkapkan  cerita  atau
penjelasan penyair. Ada puisi naratif yang sederhana, sugestif, dan  komplek.  Puisi  naratif  contohnya  balada,  epik,  syair  dan
romansa.
33
Wahyudi Siswanto, Pengantar Teori Sastra, Jakarta: PT. Grasindo, 2008, h. 107-108.
34
Alison Booth,dkk, Litetature, New York, London: W.W.Norton  Company,2006,h.399.
2 Puisi lirik, dalam puisi lirik penyair mengungkapkan aku lirik
atau  gagasan  pribadinya.  Ia  tidak  bercerita.  Jenis  puisi  ini misalnya ode, elegi, dan serenade.
3 Puisi deskriptif, pada jenis syair ini penyair bertindak sebagai
pemberi  kesan  terhadap  peristiwa,  benda,  atau  suasana  yang dianggap menarik perhatian. Jenis puisi ini adalah satire, kritik
sosial, dan puisi-puisi impresionik. 4
Puisi  kamar  atau  puisi  auditorium.  Puisi  kamar  adalah  puisi yang  cocok  dibaca  sendirian  atau  satu  dua  orang  pendengar
saja  di  kamar.  Puisi  auditorium  adalah  puisi  yang  cocok dibacakan di auditorium, di mimbar dengan jumlah pendengar
ratusan orang. 5
Puisi fisikal, platonik dan metafisikal. Puisi fisikal adalah puisi yang  bersifat  realistis  artinya  menggambarkan  kenyataan
bukan  gagasan  hal-hal  yang  dilihat,  didengar  atau  dirasakan. Puisi platonik adalah puisi yang berisikan hal-hal spiritual dan
kejiwaan,  contoh  puisi  ini  misalnya  puisi  religius,  dan  puisi cita-cita.  Puisi  metafisikal  adalah  puisi  yang  bersifat  filosofis
dan  mengajak  pembaca  merenungkan  kehidupan  dan  tuhan, puisi religius juga bisa termasuk puisi ini.
6 Puisi subjektif dan objektif. Puisi subjektif sering disebut juga
puisi  personal  yaitu  puisi  yang  mengungkapkan  gagasan, pikiran,  perasaan,  dan  suasana  diri  dalam  penyair.  Puisi
objektif merupakan puisi yang mengungkapkan hal-hal di luar diri penyair itu sendiri. Puisi ini juga disebut puisi impersonal,
meskipun ada beberapa yang subjektif. 7
Puisi  konkret,  puisi  yang  bersifat  visual,  yang  dapat  dihayati keindahan bentuk dari sudut penglihatan.
8 Puisi diafan dan puisi prismatis. Puisi diafan adalah puisi yang
kata-katanya  sangat  terbuka  tidak  mengandung  lambang- lambang atau kiasan, dalam puisi diafan penyair menggunakan