4. Hubungan Menulis Dengan Aspek Keterampilan Berbahasa Lain
1. Hubungan Menulis dengan Membaca
Menulis dan membaca merupakan ragam bahasa tulis. Pesan yang disampaikan penulis dan diterima oleh pembaca dijembatani
melalui lambang bahasa yang ditulis.
28
2. Hubungan Menulis Dengan Menyimak
Dalam menulis seseorang memerlukan informasi, ide, atau informasi untuk tulisannya. Itu semua dapat di peroleh dari
berbagai sumber. Sumber itu tidak hanya bahan tercetak seperti buku, majalah, surat kabar, laporan penelitian, jurnal, atau artikel.
Tetapi juga dari bahan tak tercetak seperti radio, televisi, ceramah, diskusi, wawancara, dan obrolan. Jika informasi dari sumber
tercetak diperoleh melalui kegiatan membaca, maka informasi tak tercetak diperoleh melalui menyimak.
Melalui menyimak, penulis tidak hanya mendapatkan ide atau informasi yang diperlukannya. Pada saat yang bersamaan, ia juga
menginspirasi cara memilih kata, penataran struktur sajian, serta pengorganisasian dan perangkaian gagasan yang menarik dan
berguna dalam kegiatan menulis.
29
3. Hubungan menulis dengan berbicara
Menulis dan berbicara memilki banyak persamaan. Kedua sama-sama sebagai ragam keterampilan berbahasa aktif-produktif.
Maksudnya, menulis dan berbicara adalah dua kegiatan yang bersifat membangun dan menyampaikan pesan isi tulisan atau isi
pembicaraan pada pihak lain, dalam hal ini pembaca dan pendengar. Sebagai penyampai pesan, kegiatan berbahasa itu
menghadapkan pelakunya pada sejumlah keputusan yang harus di ambil. Keputusan itu berkenaan dengan topik, tujuan, isi informasi
yang akan disampaikan, corak wacana, serta cara penyampaian
28
Suparno, dkk., Keterampilan Dasar Menulis, Jakarta: Universitas Terbuka, 2006, h.1.8.
29
M.Yunus,dkk., Menulis 1 Jakarta:Universitas Terbuka, 2011, h.1.13-14.
yang disesuaikan dengan keadaan sasaran pembaca dan pendengar.
Karena banyaknya kesamaan antara menulis dan berbicara, maka ketika kita belajar tentang bagaimana merencanakan sebuah
tulisan, maka pada dasarnya kita juga belajar tentang cara menyiapkan sebuah pembicaraan. Menyiapkan menulis tak jauh
berbeda dengan berbicara.oleh karena itu pula orang yang tulisannya tertata, biasanya pembicaraannya juga tertata. Namun
demikian, di samping berbagai kesamaan tertadapat pula perbedaan mendasar antara menulis dan berbicara.
30
C. Hakikat Puisi
1. Pengertian Puisi
Menganalisis sastra atau mengkritik karya sastra puisi itu adalah usaha menangkap makna dan memberi makna kepada teks karya sastra
puisi. Karya sastra itu merupakan struktur yang bermakna.
31
Rene Wellek, dkk dalam bukunya memaparkan: puisi sebagai bagian dari
karya sastra, tentunya banyak mengandung nilai dan keindahan khas yang akan terungkap jika kita mampu memahaminya dengan baik dan
benar. Puisi merupakan salah satu bentuk karya sastra. “Definisi sastra dapat dibatasi pada “mahakarya” great books, yaitu buku-buku yang
dianggap menonjol karena bentuk dan ekspresi sastranya. Dalam hal ini, kriteria yang dipakai adalah segi estetis, atau nilai estetis yang
dikombinasikan dengan nilai ilmiah”
32
Jadi puisi merupakan karya sastra yang mengandung nilai dan keindahan yang khas apabila kita mampu memahaminya dengan baik
dan benar.
30
Ibid.
31
Rachmat Djoko Pradopo, Beberapa Teori Sastra, Metode Kritik, dan Penerapannyanya, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2007, h. 141.
32
Rene Wellek dan Austin Warren, Teori Kesusastraan, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 1993, h. 12.