pentingnya  materi  ketimbang  proses  pengembangan  materi tersebut.  Dilihat  dari  ketersediaannya,  masih  sedikit  video
dipasarkan yang sesuai tujuan pembelajaran di sekolah. Di sisi lain, produksi video sendiri membutuhkan waktu dan biaya yang cukup
banyak. 2.
Langkah-langkah pemanfaatan video Pemanfaatan  video  dalam  proses  pembelajaran  hendaknya
memperhatikan hal-hal tersebut: a.
Program  video  harus  dipilih  agar  sesuai  dengan  tujuan pembelajaran.  Hubungan  program  video  dengan  tujuan
pembelajaran. b.
Pemakaian  video  untuk  tujuan  kognitif  dapat  digunakan untuk  kognitif  dapat  digunakan  untuk  hal-hal  yang
menyangkut  kemampuan  memberikan  rangsangan  berupa gerak  yang  serasi.  Umpamanya,  pengamatan  terhadap
kecepatan  relatif  suatu  objek  atau  benda  dan  benda. Mengajarkan  pengenalan  makna  sebuah  konsep,  seperti
konsep  jujur,  sabar,  demokrasi,  dan  lain-lain.  Di  samping itu  untuk  mengajarkan  aturan  dan  prinsip,  seperti  atauran
dan prinsip zakat, waris, dan lain-lain. c.
Pemakaian video untuk tujuan psikomotor dapat digunakan untuk  memperlihatkan  contoh  keterampilan  gerak,  seperti
gerakan  shalat,  adab  makna  bersama,  cara  pengurusan mayat,  dan  lain-lain.  Melalui  media  ini,  siswa  dapat
langsung  mendapat  umpan  balik  secara  visual  terhadap kemampuan
mereka mencoba
keterampilan yang
menyangkut gerakan tadi.
d. Dengan  menggunakan  berbagai  teknik  dan  efek,  video
dapat  menjadi  media  yang  sangat  ampuh  untuk mempengaruhi sikap emosi.
22
Jadi, langkah-langkah pemanfaatan video yaitu 1 video harus dipilih dahulu sesuai dengan tujuan pembelajaran, 2
video haruslah memberikan rangsangan berupa gerak yang serasi  3  dapat  memperlihatkan  contoh  ketrampilan  gerak
yang  dapat  memberikan  umpan  balik  terhadap  peserta didik,  4  media  haruslah  ampuh  untuk  mempengaruhi
sikap emosi.
B. Hakikat Keterampilan Menulis
1. Pengertian Keterampilan Menulis
Menulis merupakan salah satu dari empat keterampilan berbahasa, yaitu  menyimak,  berbicara,  membaca  dan  menulis  itu  sendiri.  Setiap
keterampilan  mempunyai  hubungan  erat  dengan  keterampilan  yang lainnya.  Oleh  karena  itu,  keterampilan  menulis  sudah  tentu
berhubungan dengan menyimak, berbicara dan membaca. Menulis yaitu suatu aktivitas menuangkan fikiran secara sistematis
di  dalam  bentuk  tertulis.  Atau,  kegiatan  memikirkan,  menggali,  dan mengembangkan suatu ide sambil menuliskannya.
23
Selain  itu  juga,  menulis  merupakan  suatu  kegiatan  untuk menciptakan  suatu  catatan  atau  informasi  pada  suatu  media  dengan
menggunakan askara.
24
Dalman  berpendapat:  menulis  merupakan  suatu  kegiatan penyampaian  pesan  komunikasi  dengan  menggunakan  bahasa
tulis  sebagai  alat  atau  medianya,  selain  itu  menulis  ialah menurunkan  atau  melukiskan  lambang-lambang  grafis  yang
menghasilkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang sehingga
22
Yudhi Munadi, Media Pembelajaran, Jakarta: Gaung Persada, 2012, h.127-128.
23
M.Yunus,dkk, menulis 1 Jakarta:Universitas Terbuka,2011, h.1.3.
24
Elaka,dkk, Buku Bahasa untuk Perguruan Tinggi Jakarta: Khariama Putra Utama,2010, h.106.
orang  lain  dapat  membaca  lambang-lambang  grafis  tersebut  dan dapat memahami bahasa dan grafis itu.
Menulis  adalah  mengungkapkan  ide  tau  gagasannya  dalam bentuk  karangan  secara  leluasa.  Dalam  hal  ini,  menulis  itu
membutuhkan  skemata  yang  luas  sehingga  sipenulis  mampu menuangkan ide, gagasan, pendapatnya dengan mudah dan lancar.
Skemata  itu  sendiri  adalah  pengetahuan  dan  pengalaman  yang dimiliki. Jadi, semakin luas skemata seseorang, semakin mudahlah
ia menulis.
25
Jadi,  dapat  disimpulkan  dari  beberapa  definisi  yang  telah dipaparkan  oleh  para  ahli  bahwa  menulis  merupakan  penyampaian
pikiran,  perasaan  dalam  bentuk  lambang  atau  tulisan  yang  disusun menjadi sebuah pesan yang dapat tersampaikan atau dibaca oleh orang
lain.
2. Manfaat dan Tujuan Menulis
a. Manfaat menulis
Manfaat  menulis  yaitu:  1  meningkatkan  kecerdasan,  2 mengembangkan  daya  inisiatif  dan  kreatifitas,  3  penumbuhan
keberanian 4
pendorong kemauan
dan kemampuan
mengumpulkan informasi. b.
Tujuan Menulis Adapun tujuan menulis yaitu:
1. Melatih kreativitas
Dengan terbiasa menulis, seseorang akan dapat terampil dalam menulis.
2. Mencari informasi pokok
Merangkum  suatu  tulisan  atau  pembicaraan  akan  dapat menemukan informasi pokok dengan lebih cepat dan juga akan
timbul kemauan mengumpulkan informasi pada diri seseorang. 3.
Mengurai kata-kata atau kalimat yang tidak diperlukan
25
Dalman, Ketrampilan Menulis, Jakarta: PT.RajaGrafindo Persada, 2014, h.4.
Merangkum  dapat  mengurai  atau  membuang  kata-kata  atau kalimat  yang  tidak  diperlukan  oleh  penulis  untuk  mencari
informasi yang dibutuhkan. 4.
Untuk meningkatkan kecerdasan Dengan  menulis  rangkuman  akan  meningkatkan  daya  pikir
seseorang,  seseorang  akan  berpikir  mana  saja  yang  akan  ia rangkung untuk rangkumannya.
5. Penumbuhan keberanian
Terkadang  banyak  orang  takut  untuk  menulis,  seorang  guru memberikan tugas menulis rangkuman terhadap  para siswanya
sehingga  dengan  tugas  menulis  rangkuman  seseorang  akan tumbuh keberaniannya untuk menulis.
26
Jadi  manfaat  dan  tujuan  menulis  yaitu  untuk  melatih kreativitas,  mencari  informasi  pokok,  mengurai  kata-kata  atau
kalimat yang tidak diperlukan, untuk meningkatkan kecerdasan serta penumbuhan keberanian dari dalam diri.
3. Ciri-ciri Tulisan yang Baik
Agar  maksud  dan  tujuan  penulis  dapat  tercapai,  yaitu  agar  pembaca memberikan respons yang diinginkan oleh penulis terhadap tulisannya,
mau  tidak  mau  dia  harus  menyajikan  tulisan  yang  baik,  dan  adapun ciri-ciri tulisan yang baik itu, antara lain:
a Tulisan  yang  baik  mencerminkan  kemampuan  penulis
mempergunakan nada yang sesuai. b
Tulisan  yang  baik  mencerminkan  kemampuan  menulis  menyusun bahan-bahan yang menjadi suatu kesatuan yang utuh.
c Tulisan  yang  baik  mencerminkan  kemampuan  penulis  untuk
menulis  dengan  jelas  dan  tidak  samar-samar:  memanfaatkan struktur  kalimat,  bahasa,  dan  contoh-contoh  sehingga  maknanya
sesuai  yang  diinginkan  oleh  penulis.  Dengan  demikian,  para
26
Ibid. h.  206-207.
pembaca  tidak  usah  payah-payah  bergumul  memahami  makna yang tersurat dan tersirat.
d Tulisan  yang  baik  mencerminkan  kemampuan  penulis  untuk
menulis secara meyakinkan: menarik minat para pembaca terhadap pokok  pembicaraan  serta  mendemonstrasikan  suatu  pengertian
yang masuk akal dan cermat-teliti mengenai hal itu. Dalam hal ini seharusnya mengurangi kata-kata dan pengulangan frase-frase yang
tidak  perlu.  Setiap  kata  harusnya  menunjang  pengertian  yang serasi, sesuai dengan yang diinginkan oleh penulis.
e Tulisan  yang  baik  memberikan  dorongan  kepada  penulis  untuk
mengkritik dan merevisi naskah yang ditulisnnya. f
Tulisan  yang  baik  mencerminkan  kebanggaan  penulis  dalam naskah  ataupun  manuskrip:  kesudian  mempergunakan  ejaan  dan
tanda-baca  secara  seksama,  memeriksa  makna  kata  dan  hubungan ketatabahasaan  dalam  kalimat-kalimat  sebelum  menyajikannya
kepada  para  pembaca.  Penulis  yang  baik  menyadari  benar  bahaya hal-hal seperti itu dapat memberi akibat yang kurang baik terhadap
karnya.
27
Jadi  tulisan  yang  baik  mencerminkan  kemampuan  penulis mempergunakan  nada  yang  sesuai,  menyusun  bahan-bahan  yang
menjadi satu kesatuan, menulis tidak samar-samar, mengurai kata- kata  dan  pengurangan  frase-frase  yang  tidak  perlu,  merevisi  atau
memeriksa    tulisan,  dan  mempergunakan  ejaan  dan  tanda  baca yang benar.
27
Henry Guntur Tarigan, Menulis, Bandung: Angkasa, 2008, h.6-7.