2. Uji Kualitas Data
Uji kualitas data atas data primer yang diperoleh dalam penelitian ini dilakukan dengan melakukan uji validitas dan uji reliabilitas, yaitu sebagai
berikut:
a. Uji Validitas
Uji validitas menurut Imam Ghozali 2005:45 digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner, suatu kuesioner
dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut,
dan pengujian validitas dihitung dengan membandingkan nilai r hitung dengan r tabel untuk degree of freedom df = n-2, dalam hal ini n
adalah jumlah sampel, dan r hitung untuk tiap butir dapat dilihat pada kolom corrected item-total correlation. Dasar dalam pengambilan
keputusan valid atau tidak valid adalah: 1
Jika r hitung positif, serta r hitung r tabel, maka butir atau pertanyaan atau indikator tersebut valid.
2 Jika r hitung positif, serta r hitung r tabel, maka butir atau
pertanyaan atau indikator tersebut tidak valid.
b. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas menurut Imam Ghozali 2005:42 adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari
variabel atau konstruk, suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konstan atau stabil
dari waktu ke waktu. Hasil uji reliabilitas dengan bantuan SPSS akan menghasilkan cronbach’s alpha. Menurut Nunnally 1967 dalam
Imam Ghozali 2005:42 suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai cronbach’s alpha 0.60. Dasar pengambilan
keputusannya adalah: 1
Jika nilai cronbach’s alpha 0.60 maka butir atau variabel tersebut reliabel.
2 Jika nilai cronbach’s alpha 0.60 maka butir atau variabel
tersebut tidak reliabel.
3. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik atas data primer yang diperoleh dalam penelitian ini dilakukan dengan melakukan uji multikolonieritas dan uji
heteroskedastisitas dan uji normalitas, yaitu sebagai berikut:
a. Uji Multikolonieritas
Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas
independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Multikolonieritas dapat dilihat
dari nilai tollerance dan lawannya dan nilai variance inflation factor VIF. Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya
multikolonieritas adalah nilai tollerance kurang dari 0.10 atau sama dengan nilai variance inflation factor VIF lebih dari 10. Selain itu
untuk mendeteksi adanya multikolonieritas bisa dengan menganalisis
matrik korelasi variabel-variabel independen. Jika antar variabel independen ada korelasi yang cukup tinggi umumnya diatas 0.90,
maka hal ini merupakan indikasi adanya multikolonieritas Imam Ghozali, 2005:91.
b. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas menurut Singgih Santoso 2000:208-210 bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi terjadi
ketidaksamaan varians dari residual dari suatu pengamatan ke pengamatan lain. Jika varians dari residual dari satu pengamatan ke
pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas. Jika varians
berbeda, disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. Untuk mendeteksi adanya
heterokedasitas adalah menggunakan scatterplot, dengan dasar pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:
1 Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik point-point yang ada
membentuk suatu pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar
kemudian menyempit
maka telah
terjadi heteroskedastisitas.
2 Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan
dibawah angka pada 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
c. Uji Normalitas