identitas dari klien atau oleh konsekuensi dari nasihat yang diberikan bagi diri mereka atau pegawai klien mereka. Konflik kepentingan
antara klien adalah masalah utama untuk praktisi akuntan publik. Dalam beberapa kasus, konflik bisa terjadi diantara kepentingan klien
dan kepentingan dari akuntan itu sendiri. Ketika ada suatu konflik diantara klien, seorang akuntan seharusnya tidak menasehati kedua-
duanya Scott Henderson et.al, 2008:1035.
f. Bersikap Hati-Hati Due Care
Auditor seharusnya merencanakan audit untuk mendeteksi tindakan ilegal yang material pada laporan keuangan dan
mengimplementasikan rencananya dengan due professional care. Sikap due care yaitu auditor didalam melaksanakan responsibilitas
profesionalnya dilakukan dengan kompetensi dan ketekunan. Kompetensi adalah produk dari pendidikan dan pengalaman,
sedangkan ketekunan meliputi upaya terus menerus, sungguh- sungguh, dan pelaksanaan dengan giat dan berusaha dalam
melaksanakan jasa profesional Boynton dan Johnson, 2005:109. Sedangkan menurut Amin Widjaja Tunggal 2008:30, due care
berarti auditor harus mengamati standar-standar teknis dan etika profesi, berusaha secara kontinu memperbaiki kompetensi dari mutu
jasa-jasa yang diberikan, dan melaksanakan tanggung jawab profesional dengan kemampuan yang terbaik.
Due care adalah tingkat ketelitian atau ketekunan atau seksama
seorang profesi secara berhati-hati dan kompetensi bekerja dalam lingkungan tertentu. Due care dapat dilakukan pada berbagai aspek
Sanyoto Gondodiyoto, 2007:247. Kehati-hatian mengharuskan anggota untuk memenuhi tanggung jawab profesionalnya dengan
kompetensi dan ketekunan. Hal ini mengandung arti bahwa anggota mempunyai kewajiban untuk melaksanakan jasa profesional dengan
sebaik-baiknya sesuai dengan kemampuannya, demi kepentingan pengguna jasa dan konsisten dengan tanggung jawab profesi kepada
publik. Kehati-hatian profesional mengharuskan anggota untuk merencanakan dan mengawasi secara seksama setiap kegiatan
profesional yang menjadi tanggung jawabnya Sukrisno Agoes, 2004:289.
Konsep kehati-hatian dalam pemeriksaan, didasarkan pada issue pokok tingkat kehati-hatian yang diharapkan pada auditor yang
bertanggung jawab. Dalam auditing disebut sebagai prudent auditor. Tanggung jawab yang dimaksud adalah tanggung jawab seorang
profesional dalam melaksanakan tugasnya. Konsep ini lebih dikenal dengan konsep konservatif. Sebagai manusia, seorang auditor tidak
akan lepas dari kemungkinan berbuat kesalahan. Namun demikian, sebagai seorang profesional auditor dituntut melakukan pekerjaannya
dengan tingkat kehati-hatian yang tinggi Abdul Halim, 2001:33.
Kompetensi profesional dan due care mewajibkan pada anggota auditor untuk memelihara pengetahuan dan kemampuan profesional
pada level yang disyaratkan untuk menjamin bahwa klien atau pegawai menerima kompetensi jasa profesional. Akuntan tidak bisa
berusaha melindungi kepentingan klien dan pegawai mereka, jika pengetahuan mereka out of date, dan mereka tidak mengetahui
teknologi terkini, maka bagi profesional dipersyaratkan untuk pengembangan pengetahuan anggotanya Scott Henderson et.al,
2008:1036. Menurut SNA 2002 dalam penelitian Muhammad Aria Umar
2007, disebutkan bahwa seorang auditor yang memiliki sikap hati- hati akan bekerja dengan cermat dan teliti, sehingga dapat
menghasilkan hasil pemeriksaan audit yang baik, dapat mendeteksi dan
melaporkan kekeliruan
serta ketidakberesan,
terutama mengungkapkan fraud. Due professional care mensyaratkan untuk
menanyakan semua asersi material yang dibuat oleh manajemen dalam bentuk lisan maupun tulisan. Sikap ini harus seimbang dengan pikiran
terbuka tentang integritas dari manajemen Louwers et.al, 2005:14. Seorang auditor profesional harus menampilkan dirinya sebagai
seorang ahli. Auditor harus menerapkan keahlian seorang profesional yang kompeten secara hati-hati dan setingkat dengan yang diharapkan
dari profesional lainnya.
g. Komitmen yang Kuat Terhadap Kualitas Audit Quality