4. Pergantian Auditor Auditor Change
Menurut SPAP dalam SA seksi 315, auditor change adalah keinginan untuk berpindah dari auditor satu ke auditor yang lain. Menurut
Ikatan Akuntan Indonesia IAI, auditor pengganti adalah auditor yang sedang mempertimbangkan untuk menerima perikatan untuk mengaudit
laporan keuangan, namun belum melakukan komunikasi dengan auditor pendahulu dan dengan auditor yang telah menerima perikatan IAI, 2006.
Berdasarkan Aturan Etika Kompartemen Akuntan Publik IAI, 20000.1- 20000.6 dijelaskan bahwa anggota wajib berkomunikasi tertulis dengan
akuntan publik terdahulu bila akan mengadakan perikatan engagement audit menggantikan akuntan publik pendahulu atau untuk tahun buku yang
sama ditunjuk akuntan publik lain dengan jenis dan periode serta tujuan yang berlainan Sukrisno Agoes, 2004:49.
Auditor independen yang menarik diri dari penugasannya karena menemukan pelanggaran terhadap Undang-Undang dan peraturan
pemerintah, harus memperhatikan aspek hukum atas status dan kewajibannya bila auditor penggantinya ingin mengetahui alasan
penarikan diri auditor independen tersebut. Auditor independen tersebut juga dapat menganjurkan pada auditor independen penggantinya untuk
meminta izin kepada pemberi tugas secara bebas antara auditor independen sebelumnya dengan penggantinya Sukrisno Agoes,
2004:308. Akuntan Publik terdahulu, jika diperlukan, harus bersedia memperlihatkan audit working papers tahun sebelumnya kepada akuntan
publik pengganti hanya jika hal ini diminta oleh klien yang bersangkutan Sukrisno Agoes, 2004:311.
Akhir-akhir ini perusahaan sering mengganti auditor, dan terhadap profesi akuntan publik, disana ada kompetisi antar KAP untuk
memperoleh klien. Menurut Holmes dan Burns 1996:205, keputusan untuk menerima penugasan dalam situasi pergantian auditor memerlukan
beberapa prosedur persiapan tertentu yang harus dilakukan oleh calon auditor yang baru. Prosedur-prosedur persiapan ini dimaksudkan untuk
membantu calon auditor baru agar bisa menentukan motif-motif apa yang menyebabkan pergantian auditor, yang mungkin bisa dijadikan dasar
untuk menolak
penugasan tersebut.
Contoh motif-motif
yang menyebabkan pergantian auditor adalah perbedaan pendapat antara
perusahaan yang diaudit dan auditor. Menurut Boynton dan Johnson 2005:272, faktor-faktor yang
mempengaruhi pergantian auditor adalah meliputi merger antara perusahaan dengan auditor independen yang berbeda, kebutuhan untuk
meluaskan jasa profesional, ketidakpuasan dengan KAP, keinginan untuk mengurangi audit fee, dan perhatian KAP terhadap klien audit. Abdul
Halim 2001:80, menyebutkan bahwa merger dari dua atau lebih KAP dapat berakibat berpindahnya klien yang mereka miliki sebelumnya, hal
ini bisa terjadi, karena merger KAP tersebut menjadi lebih besar dan klien tidak mengimbangi keinginan KAP yang merger tersebut, sehingga klien
berpindah ke KAP yang lain.
5. Fee audit Audit Fee