auditee , banyaknya jumlah staff, lamanya waktu audit, serta ukuran
besarnya KAP.
6. Kepuasan Klien Kantor Akuntan Publik
Kepuasan berasal dari bahasa latin “satis” artinya cukup baik, memadai dan “facio” melakukan atau membuat. Kepuasan dapat
diartikan sebagai upaya pemenuhan sesuatu atau membuat sesuatu memadai Fandy Tjiptono, 2007:349. Kepuasan adalah perasaan senang
atau kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan antara kinerja hasil produk yang dipikirkan terhadap kinerja hasil yang
diharapkan. Jika kinerja memenuhi harapan, pelanggan puas. Jika kinerja melebihi harapan, pelanggan amat puas dan senang Kotler, 2008.
Howard dan
Sbeth dalam
Fandy Tjiptono
2007:349 mengungkapkan bahwa kepuasan pelanggan adalah situasi kognitif
pembeli berkenaan dengan kesepadanan atau ketidaksepadanan antara hasil yang didapatkan dibandingkan dengan pengorbanan yang dilakukan.
Sedangkan Day menyatakan bahwa, kepuasan dan ketidakpuasan pelanggan adalah respon pelanggan terhadap ketidaksesuaian yang
dirasakan antara harapan sebelumnya atau norma kinerja lainnya, dengan kinerja aktual produk yang dirasakan setelah pemakaiannya Nasution,
2004:104. Definisi klien sendiri menurut Ikatan Akuntan Indonesia IAI
adalah pemberi kerja orang atau badan yang memperkerjakan atau
menugaskan seseorang atau lebih anggota IAI atau KAP tempat anggota bekerja untuk melaksanakan jasa profesional, sedangkan definisi kantor
akuntan publik KAP adalah suatu bentuk organisasi akuntan publik yang memperoleh izin sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berusaha di bidang pemberian jasa profesional dalam praktik Akuntan Publik IAI, 2006. Jadi kepuasan klien KAP merupakan tingkat perasaan
klien atau pemberi kerja setelah membandingkan antara harapan yang diinginkan dengan jasa profesional yang diberikan oleh KAP atau jasa
yang diterima klien. Menurut Sofyan Safri Harahap 2007:374, profesi akuntansi lahir
karena anggapan bahwa penyaji laporan keuangan, yaitu manajemen dianggap tidak akan dapat berlaku adil dan objektif dalam melaporkan
hasil prestasinya. Karena adanya pemisahan antara kepemilikan dan manajemen, suatu konflik potensial dapat timbul antara manajemen dan
pemegang saham berkenaan dengan laporan keuangan. Oleh karena itu, diperlukan pihak penyaksi independen yang menilai seberapa jauh laporan
yang disusun manajemen sesuai dengan standar keuangan yang ada. Kantor Akuntan Publik adalah sebagai perwakilan dari masyarakat
umum, kreditor, pemegang saham, konsumen, pegawai, dan pihak lainnya dalam sebuah proses pelaporan keuangan. Peranan dari independen
auditor membuktikan untuk menjamin bahwa informasi itu adalah wajar untuk semua bagian dan tidak bias untuk menguntungkan satu kelompok
dengan mengorbankan pihak lainnya Whittington dan Pany, 2004:61.
Kontribusi dari independen auditor lainnya adalah untuk menyediakan kredibilitas informasi, kredibilitas berarti bahwa informasi dapat dipercaya
oleh pihak-pihak luar, seperti pemegang saham, kreditor, pemerintah sebagai regulator, pelanggan, dan pihak ketiga lain yang berkepentingan
Whittington dan Pany, 2004:5. Oleh karena pihak-pihak luar ini mengandalkan pendapat yang diberikan oleh auditor yang kompeten yang
dicirikan oleh independensi dan integritas moral, maka pihak-pihak tersebut harus diberikan kepuasan dengan kejelasan laporan keuangan,
kualitas audit yang diberikan, serta jasa profesional yang diberikan. Menurut Abdul Halim 2001:79, setiap pelaku dalam suatu bisnis
atau usaha selalu berkompetisi dengan pelaku bisnis lainnya. Hal ini juga dihadapi dalam bisnis jasa Akuntan Publik. Setiap KAP selalu bersaing
dengan KAP lainnya. Mereka harus dapat menghimpun sebanyak mungkin klien untuk mempertahankan eksistensinya. Ada beberapa
penyebab klien berganti KAP, salah satunya bisa dikarenakan ketidakpuasan terhadap KAP yang lama.
B. Keterkaitan Antar Variabel 1.