Populasi dan Sampel METODOLOGI PENELITIAN
46
digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara dan aturan-aturan yang sudah ditentukan. Tes ini berupa tes akhir post test,
berbentuk uraian essay sebanyak 10 butir soal pada pokok bahasan Sistem Persamaan Linear Dua Variabel. Tes berupa soal-soal pemecahan masalah yang
berguna untuk mengukur kemampuan pemecahan masalah matematika siswa. Tes uraian disusun berdasarkan konsep tes pemecahan masalah yang
memenuhi tahapan-tahapan polya, yaitu kemampuan: a memahami masalah, b membuat rencana pemecahan masalah, c melakukan perhitungan, d memeriksa
kembali jawaban. Untuk mengukur kemampuan siswa dalam menyelesaikan masalah
digunakan aturan penskoran model Schoen dan Oehmka yang dikemukakan oleh Utari-Sumarmo seperti pada tabel di bawah ini:
Tabel 3.3 Pedoman Penskoran Kemampuan Pemecahan Masalah
Skor Memahami
Masalah Membuat
Rencana Pemecahan
Melakukan Perhitungan
Memeriksa Kembali Hasil
Salah menginterpretasikan
salah sama sekali Tidak ada
rencana, membuat
rencana yang tidak relevan
Tidak melakukan perhitungan
Tidak ada pemeriksaan atau
tidak ada keterampilan lain
1 Salah menafsirkan
masalah, mengabaikan
kondisi soal Membuat
rencana pemecahan soal
yang tidak dapat dilaksanakan
Melaksanakan prosedur yang
benar, mungkin menghasilkan
jawaban yang benar, tetapi salah
perhitungan Ada pemeriksaan
tetapi tidak tuntas
2 Memahami masalah
soal selengkapnya Membuat
rencana yang benar, tetapi
salah dalam hasiltidak ada
hasil Melakukan
proseadur yang benar dan
mendapatkan hasil yang benar
Pemeriksaan dilaksanakan
untuk melihat kebenaran proses
3 -
Membuat rencana yang
benar, tetapi belum lengkap
- -
47
4 -
Membuat rencana sesuai
dengan prosedur dan memperoleh
jawaban yang benar
- -
Skor maksimal 2 Skor maksimal 4
Skor maksimal 2 Skor maksimal 2
Untuk mengetahui persyaratan tes yang baik, sebelum digunakan instrumen penelitian tersebut perlu diujicobakan terlebih dahulu agar ketetapan
alat penilaian terhadap konsep yang dinilai sesuai, sehingga betul-betul menilai apa yang seharusnya dinilai.
Sebuah tes yang dapat dikatakan baik sebagai alat pengukur harus memenuhi persyaratan tes. Maka sebelum soal tersebut diberikan kepada siswa,
soal itu harus dianalisis validitas, reliabilitasnya dan daya pembeda serta indeks kesukaran soal. Sebuah tes dikatakan valid apabila tes tersebut mengukur apa
yang hendak diukur. Reliabilitas berkaitan dengan masalah kepercayaan. Suatu tes dapat dikatakan mempunyai taraf kepercayaan tinggi jika tes tersebut dapat
memberikan hasil yang tetap. Sehingga kedua hal tersebut sangat penting diuji terlebih dahulu, agar hasil yang didapatkan dapat memenuhi standar penilaian.