KESIMPULAN SARAN KESIMPULAN DAN SARAN

83 DAFTAR PUSTAKA Ahn, Cynthia, and Leavitt, Della. Implementation Strategies for Model-Eliciting Activites: A Teachers Guide. 2007 http:site.educ.indiana.eduPortals161PublicAhn2020Leavitt.pdf Aprilianti, Rosi. Upaya meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa Melalui Pendekatan Keterampilan Metakognitif. Skripsi. Tidak dipublikasikan. UPI. 2011 Arikunto, Suharsimi. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara, 2006 Bidang DIKBUD KBRI Tokyo. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional, Undang-Undang Republik Indonesia No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. www.inherent-dikti.netfilessisdiknas.pdf Chamberlin, Michelle. Design Principles for Teacher Investigations of Student Work. Mathematics Teachers Education and Development. Colorado: University of Northern Colorado. Vol. 6, 2004 Chamberlin dan Moon. How Does the Problem Based Learning Approach Compare to the Model-Eliciting Activities Approach in Mathematics?. 2012. www.cimt.plymouth.ac.ukjournalchamberlin.pdf Chamberlin, S. A., Moon, S. M. Model-Eliciting Activities as a Tool to Delevop and Identify Creatively Gifted Mathematicians. Journal of Secondary Gifted Education. Vol. XVII, No. I, 2005 Dhurori, Atmini dan Markaban. Pembelajaran Kemampuan Pemecahan Masalah dalam Kajian Aljabar di SMP. Yogyakarta: PPPPTK, 2010 Hamilton, Eric and Lesh, Richard et. al. Model-Eliciting Activities MEAs as a Bridge Between Engineering Education Research and Mathmatics Education Research. Los Angeles: Advance in Engineering Education, 2008 Isrok’atun. Konsep Pembelajaran pada Materi Peluang Guna Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah. 2006. file.upi.eduDirektoriJURNALPENDIDIKAN_DASARNomor_14Oktob er_2010KONSEP_PEMBELAJARAN_PADA_MATERI_PELUANG_G UNA_MENINGKATKAN_KEMAMPUAN_PEMECAHAN_MASALAH .pdf Kadir. Statistika : Untuk Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial. Jakarta : Rosemata Sampurna, 2010 84 Keedy, Mervin L., and Bittinger, Marvin L.. A Problem-Solving Aprroach To Intermediate Algebra. Canada: Addison-Wesley Publishing Company, 1986 Kurniawati, Lia. Pembelajaran dengan Pendekatan Pemecahan Masalah untuk Meningkatkan Kemampuan Pemahaman dan Penalaran Matematik Siswa SMP. ALGORITMA Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika. Jakarta: CeMED FITK UIN. Vol. 1 No. 1, 2006 Lesh, Richard, and Doerr, Helen M. Beyond Constructivism: Models and Modeling Perspectives on Mathematics Problem Solving, Learning, and Teaching. New Jersey: Lawrence Erlbaum Associates Publishers, 2003 Moore, Tamara J. Model Eliciting Activities: A Case-Based Approach for Getting Student Interest in Material Science and Engineering. Minneapolis: Departmen of Curriculum and Instruction, University of Minnesota. 2008 Permana, Yanto. Mengembangkan Kemampuan Pemahaman dan Disposisi Matematis Siswa SMA Melalui Model-Eliciting Activities. Pasundan Journal of Mathematics Educations. Tahun 1 Nomor 1, 2011 Rasyid, Harun, dan Mansur. Penilaian Hasil Belajar. Bandung: Wacana Prima, 2009 Ruseffendi. Pengantar Kepada Membantu Guru Mengembangkan Kompetensinya dalan Pengajaran Matematika untuk Meningkatkan CBSA. Bandung: Tarisito, 2006 Sanjaya, Wina. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana, Ed. 1 Cet. 8, 2011 Shadiq, Fajar. Pemecahan Masalah, Penalaran, dan Komunikasi. Yogyakarta: PPPG Matematika, 2004 Siregar, Evelin, dan Nara, Hartini. Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor: Ghalia Indonesia, Cet. II, 2010 Soni, Geetanjali. Model-Eliciting Activities and Reflection Tools for Problem Solving. http:litre.ncsu.edusltoolkitMEAMEA.htm Subana, H. M., dan Sudrajat Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah. Bandung: Pustaka Setia, 2005 Sudjana. Metode Statistika. Bandung: Tarsito, Cet. III, 2005 Suherman, Erman dkk. Common Text Book Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung: JICS UPI, 2003 Sumardyono. Pengertian Dasar Problem Solving, diakses melalui internet pada tanggal 8 oktober 2012. 85 http:p4tkmatematika.orgfileproblemsolvingPengertianDasarProblemSo lving_smd.pdf Sumarmo, Utari. Berpikir dan Disposisi Matematik: Apa, Mengapa, dan Bagaimana Dikembangkan pada Peserta Didik. Bandung: FMIPA-UPI, 2010 The National Council of Teachers of Mathematics. Principles and Standards for School Mathematics. USA: NCTM, 2000 Wawancara dengan Bapak Budi S.Pd. selaku guru bidang studi Matematika di SMP Bhinneka Tunggal Ika, Jakarta Pusat, pada tanggal 10 Agustus 2012 Wardhani, Sri. Analisis SI dan SKL Mata Pelajaran Matematika SMPMTs untuk Optimalisasi Tujuan Mata Pelajaran Matematika. Yogyakarta: PPPPTK Matematika, 2008 Wardhani, Sri. Instrumen Penilaian Hasil Belajar Matematika. Yogyakarta: PPPPTK Matematika, 2010 Wijayanti, Dyana. Analisis Soal Pemecahan Masalah Pada Buku Sekolah Elektronik Pelajaran Matematika SDMI. Penelitian Bidang Keilmuan- FKIP Unissula, Semarang, 2010 Wikipedia. http:id.wikipedia.orgwikiSekolah Yamin, Martinus. Strategi Pembelajaran Bebasis Kompetensi. Jakarta: Gaung Persada Press, 2004 86 LAMPIRAN 1 HASIL WAWANCARA GURU PRA PENELITIAN 1. Apakah pembagian kelas VIII berdasarkan tingkat kemampuan siswa? Jawab. Tidak, setiap kelas memiliki tingkat kemampuan yang beraga, ada yang pintar, kurang pintar, rajin, dan malas. 2. Apakah siswa aktif bertanya ketika mereka mengalami kesulitan pada saat pembelajaran matematika? Jawab. Hanya beberapa siswa yang aktif dan itu pun bisa dihitung dengan jari. 3. Pembelajaran yang bagaimana yang biasa Bapak lakukan? Jawab. Ceramah dan latihan soal. 4. Kendala apa saja yang Bapak hadapi selama proses KBM berlangsung pada saat pembelajaran matematika di kelas? Jawab. Materi pelajaran yang terlalu banyak dan jam pelajaran yang sedikit membuat setiap pertemuan tidak dapat secara maksimal dipaparkan sehingga hanya dapat menjelaskan secara umum. 5. Bagaimana tingkat kemampuan pemecahan masalah siswa kelas VIII secara umum terhadap pembelajaran matematika? Jawab. Beberapa siswa masih sering kurang fokus saat menerima pelajaran sehingga ketika pertemuan berikutnya sudah lupa dengan apa yang dipelajari sebelumnya. 6. Kendala apa saja yang biasanya dihadapi siswa saat memecahkan masalah matematika? Jawab. Pemahaman terhadap masalah perlu penjelasan ulang, ketika ada masalah masih tanya-tanya cara, cepat lupa dengan materi sebelumnya. 7. Menurut Bapak bagaimana peran pendekatan pembelajaran matematika pada proses KBM? Jawab. Sangat penting karena untuk melihat respon siswa terhadap pelajaran matematika dan membuat siswa sadar pentingnya memerhatikan pelajaran untuk meningkatkan hasil belajar matematika. 8. Bagaimana pendapat Bapak mengenai Pendekatan MEAs? Jawab. Saya belum pernah mencoba pendekatan ini, dilihat dari teorinya seperti pendekatan MEAs dapat menghidupkan suasana kelas lebih aktif dan membuat siswa tidak cepat bosan belajar matematika. 87 Pertanyaan-pertanyaan tersebut adalah benar telah diajukan kepada Bapak Raden Budi K. sebagai guru matematika kelas VIII-A, VIII-B, dan VIII-C di SMP Bhinneka Tunggal Ika Jakarta Barat pada hari Senin, 8 Oktober 2012 dan telah dijawab oleh guru yang bersangkutan sebagimana tertulis di atas. Guru Matematika SMP B.T. Ika Raden Budi J., S.Si LAMPIRAN 2 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RPP KELAS EKSPERIMEN

A. IDENTITAS MATA PELAJARAN

Nama Sekolah : SMP Bhinneka Tunggal Ika Mata Pelajaran : Matematika Kelas Semester : VIII-B Ganjil Jumlah Pertemuan : 8 pertemuan Alokasi Waktu : 16 jam pelajaran 45 menit Tahun Ajaran : 20122013

B. STANDAR KOMPETENSI

Memahami sistem persamaan linear dua variabel dan menggunakannya dalam pemecahan masalah.

C. KOMPETENSI DASAR

1. Menyelesaikan sistem persamaan linear dua variabel. 2. Membuat model matematika dari masalah yang berkaitan dengan sistem persamaan linear dua variabel. 3. Menyelesaikan model matematika dari masalah yang berkaitan dengan sistem persamaan linear dua variabel.

D. INDIKATOR

1. Membuat model matematika dari masalah sehari-hari yang melibatkan persamaan linear satu variabel dan menyelesaikan masalah persamaan linear satu variabel. 2. Membuat model matematika dari masalah sehari-hari yang melibatkan persamaan linear dua variabel dan menyelesaikan masalan persamaan linear dua variabel. 3. Membuat model matematika dan menyelesaikan masalah sehari-hari yang melibatkan sistem persamaan linear dua variabel. 4. Menerapkan metode grafik dalam menyelesaikan masalah sistem persamaan linear dua variabel. 5. Menerapkan metode substitusi dalam menyelesaikan masalah sistem persamaan linear dua variabel. 88 6. Menerapkan metode eliminasi dalam menyelesaikan masalah sistem persamaan linear dua variabel. 7. Menerapkan metode gabungan eliminasi dan substitusi dalam menyelesaikan masalah sistem persamaan linear dua variabel. 8. Membuat model matematika dan menyelesaikan masalah sistem persamaan linear dua variabel yang memuat pecahan. 9. Membuat model matematika dan menyelesaikan masalah sistem persamaan non linear dua variabel. 10. Menyelesaikan masalah sistem persamaan non linear dua variabel dengan metode yang ada pada SPLDV.

E. TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah pembelajaran diharapkan siswa dapat: 1. Membuat model matematika dari masalah sehari-hari yang melibatkan persamaan linear satu variabel dan menyelesaikan masalah persamaan linear satu variabel. 2. Membuat model matematika dari masalah sehari-hari yang melibatkan persamaan linear dua variabel dan menyelesaikan masalan persamaan linear dua variabel. 3. Membuat model matematika dan menyelesaikan masalah sehari-hari yang melibatkan sistem persamaan linear dua variabel. 4. Menerapkan metode grafik dalam menyelesaikan masalah sistem persamaan linear dua variabel. 5. Menerapkan metode substitusi dalam menyelesaikan masalah sistem persamaan linear dua variabel. 6. Menerapkan metode eliminasi dalam menyelesaikan masalah sistem persamaan linear dua variabel. 7. Menerapkan metode gabungan dalam menyelesaikan masalah sistem persamaan linear dua variabel. 8. Membuat model matematika dan menyelesaikan masalah sistem persamaan linear dua variabel yang memuat pecahan. 9. Membuat model matematika dan menyelesaikan masalah sistem persamaan non linear dua variabel.

F. KARAKTER YANG DIKEMBANGKAN

Karakter siswa yang diharapkan dalam pembelajaran ini adalah: Disiplin Pantang menyerah Optimis Percaya diri Bertangggung jawab Komunikatif

G. MATERI AJAR

Sistem Persamaan Linear Dua Variabel

H. METODE PEMBELAJARAN

Pendekatan : Model-eliciting activities MEAs Setting : Diskusi Kelompok Metode : Ceramah, Tanya jawab dan Penugasan.

I. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Pertemuan pertama Persamaan linear satu variabel Pendahuluan 15 menit  Orientasi - Guru menjelaskan secara singkat gambaran mengenai materi dan kompetensi yang akan dicapai setelah pembelajaran. - Guru menyampaikan indikator serta tujuan pembelajaran.  Apresepsi Siswa diingatkan lagi tentang materi pendukung sebelumnya yaitu mengenai aljabar.  Motivasi - Menghubungkan materi persamaan linear satu variabel dan kaitannya dalam kehidupan sehari-hari. - Menjelaskan manfaat setelah mempelajari materi persamaan linear satu variabel. Kegiatan Inti 65 menit  Eksplorasi - Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari 3-4 orang tiap kelompok. - Guru memberikan LKS tentang PLSV yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. - Siswa mendiskusikan masalah berdasarkan langkah-langkah yang terdapat pada LKS. - Guru mengawasi dan mengarahkan siswa untuk menyelesaikan masalah yang disajikan. - Siswa mempersentasikan hasil diskusi di dalam kelompok dan dievaluasi oleh guru. - Siswa beserta guru menyimpulkan bersama-sama materi tentang persamaan linear satu variabel.  Elaborasi - Siswa memperdalam materi dengan mengerjakan latihan yang ada pada LKS secara berkelompok.

Dokumen yang terkait

Pendekatan Pembelajaran Model Eliciting Activities (Meas) Terhadap Kemampuan Representasi Matematis Siswa (Studi Eksperimen Di Smp Negeri 178 Jakarta)

2 25 225

Pengaruh Pendekatan Model Eliciting Activities (MEA;) Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis dan Kreatif Matematis Siswa

10 55 273

PENGARUH PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL ELICITING ACTIVITIES (MEAS) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN ABSTRAKSI MATEMATIS SISWA SMP.

3 12 15

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMP MELALUI PENDEKATAN MODEL-ELICITING ACTIVITIES (MEAs) DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA: Penelitian Kuasi Eksperimen terhadap Siswa SMP Negeri 9 Cimahi Kelas VII.

0 1 49

PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN MODEL ELICITING ACTIVITIES (MEAS) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIK SISWA SMP : Suatu Penelitian Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas VII SMP Negeri 26 Bandung.

0 2 39

PENERAPAN PENDEKATAN MODEL-ELICITING ACTIVITIES (MEAs) DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMP.

1 1 50

PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN MODEL ELICITING ACTIVITIES (MEAS) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIK SISWA SMP : Suatu Penelitian Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas VII SMP Negeri 26 Bandung.

1 3 44

PENERAPAN PENDEKATAN MODEL ELICITING ACTIVITIES (MEAs) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS SISWA SMP.

3 9 38

MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN DAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK SISWA SMP MELALUI PENDEKATAN MODEL-ELICITING ACTIVITIES (MEAs) : Penelitian terhadap siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Pamarican Ciamis.

1 3 57

Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa Melalui Pendekatan Model-Eliciting Activities (MEAs)

0 1 9