67
2. Uji Homogenitas
Uji homogenitas varians digunakan untuk mengetahui apakah kedua kelompok sampel berasal dari populasi yang sama homogen atau berbeda
heterogen. Dalam penelitian ini, uji homogenitas yang digunakan adalah uji F. kriteria pengujian yang digunakan yaitu kedua kelompok dikatakan homogen
apabila diukur pada taraf signifikansi tertentu.
Hasil perhitungan untuk kelompok eksperimen diperoleh varians = 305,89 dan untuk kelompok kontrol diperoleh varians = 353,89, sehingga diperoleh nilai
= 1,156 . dari tabel distribusi F dengan taraf signifikansi α = 5 dan dk
pembilang = dk penyebut = 29, diperoleh . karena
1,156 ≤ 1,9, maka Ho diterima atau dengan kata lain varians kedua populasi
homogen. Untuk lebih jelasnya, hasil perhitungan uji homogenitas dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4. 6 Hasil Perhitungan Uji Homogenitas
Kelas N
Kesimpulan
Eksperimen 30
1,156 1,9
Varians kedua kelompok homogen
Kontrol 30
C. Pengujian Hipotesis
Dari hasil perhitungan uji prasyarat menunjukan bahwa data kemampuan pemecahan masalah matematika siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol
berdistribusi normal dan homogen. Untuk menguji perbedaan dua rata-rata antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol digunakan uji t.
Setelah melakukan perhitungan dengan menggunakan uji t maka diperoleh
t
hitung
= 3,049 menggunakan tabel distribusi t pada taraf signifikansi 5 dan derajat kebebasan db = 58, diperoleh harga
t
tabel α=0.05
= 1,99. Hasil perhitungan uji hipotesis disajikan pada tabel berikut ini:
68
Tabel 4. 7 Hasil Uji Hipotesis
Kelas t
hitung
t
tabel α=0.05
Kesimpulan
Eksperimen 3,049
1,99 Tolak Ho
Kontrol
Dari tabel di atas terlihat bahwa t
hitung
t
tabel
3,049 1,99 maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan H
1
diterima, dengan taraf signifikansi 5, berikut sketsa kurvanya:
Gambar 4. 3 Kurva Uji Perbedaan Dua Rata-Rata Kelompok Eksperimen dan Kelompok
Kontrol
Berdasarkan gambar di atas, dapat terlihat bahwa nilai t
hitung
yaitu 3,049 lebih besar dari t
tabel
yaitu 1,99 artinya jelas bahwa t
hitung
jatuh pada daerah penolakan Ho daerah kritis. Hal ini berarti bahwa pembelajaran matematika
dengan pendekatan Model-Eliciting Activities MEAs berpengaruh baik terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika siswa. Data secara rinci dapat dilihat
pada lampiran. Setelah uji hipotesis dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
ditolak, sedangkan diterima.
menyatakan bahwa rata-rata kemampuan pemecahan masalah matematika siswa yang pembelajarannya menggunakan
1,99
3,04