55
Keterangan: : Statistik uji Mann Whitney
: Ukuran sampel pada kelompok 1 : Ukuran sampel pada kelompok 2
: Hasil kali ukuran sampel pada kelompok 1 dan 2 : Jumlah ranking yang diberikan pada kelompok yang ukuran
sampelnya : Statistik uji Z yang berdistribusi normal N0,1
G. Hipotesis statistik
Hipotesis statistiknya adalah : Ho :
α
: Keterangan :
1
: rata-rata hasil kemapuan pemecahan masalah kelas yang diajarkan dengan pendekatan Model-Eliciting Activities MEAs
: rata-rata hasil kemapuan pemecahan masalah kelas yang diajarkan dengan pembelajaran konvensional
Adapun hipotesis yang diuji adalah sebagai berikut: H
: Rata-rata kemampuan pemecahan masalah matematika siswa yang diajarkan dengan pendekatan Model-Eliciting Activities MEAs lebih
rendah atau sama dengan rata-rata kemampuan pemecahan masalah matematika siswa yang diajarkan dengan pembelajaran konvensional.
H
1
: Rata-rata kemampuan pemecahan masalah matematika siswa yang diajarkan dengan pendekatan Model-Eliciting Activities MEAs lebih
tinggi dari rata-rata kemampuan pemecahan masalah matematika siswa yang diajarkan dengan pembelajaran konvensional.
Tingkat signifikasi yang diambil dalam penelitian ini adalah derajat kepercayaan 95 atau
α = 5 . Dengan kriteria penerimaan sebagai berikut :
56
Terima Ho, jika t
hitung
≤ t
tabel,
ini berarti bahwa rata-rata kemampuan pemecahan masalah matematika siswa pada kelas eksperimen sama dengan rata-
rata kemampuan pemecahan masalah matematika siswa pada kelas kontrol. Tolak Ho, jika t
hitung
t
tabel,
ini berarti bahwa rata-rata kemampuan pemecahan masalah matematika siswa pada kelas eksperimen lebih tinggi daripada rata-rata
kemampuan pemecahan masalah matematika siswa pada kelas kontrol.
57
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
Penelitian ini dilakukan di SMP Bhinneka Tunggal Ika Jakarta Barat sebanyak 8 kali pertemuan pembelajaran. Peneliti mengambil dua kelas untuk
dijadikan sebagai kelas penelitian. Penempatan siswa SMP Bhinneka Tunggal Ika dilakukan secara merata artinya tidak ada kelas unggulan, maka karakteristik antar
kelas dapat dikatakan homogen. Sampel yang diambil dalam penelitian ini dengan menggunakan teknik Cluster Random Sampling, yaitu pengambilan sampel
sebanyak dua kelas secara acak dari tiga kelas yang ada. Dari dua kelas tersebut diundi kembali, kelas mana yang akan dijadikan kelas eksperimen dan kontrol.
Dan kelas VIII-B sebagai kelas eksperimen. Sedangkan kelas VIII-C sebagai kelas kontrol. Total sampel yang digunakan sebanyak 60 siswa, 30 siswa kelas
eksperimen dan 30 siswa kelas kontrol. Pada penelitian ini, kelas VIII-B sebagai kelas eksperimen yang diajarkan dengan menggunakan Pendekatan MEAs,
sedangkan kelas VIII-C sebagai kelas kontrol yang diajarkan dengan pendekatan konvensional.
Tes kemampuan pemecahan masalah matematika ini diberikan kepada kedua kelompok siswa setelah menyelesaikan pokok bahasan mengenai Sistem
Persamaan Linear Dua Variabel, dimana dalam proses pembelajarannya kedua kelompok siswa diberikan perlakuan yang berbeda, yaitu kelas eksperimen
diajarkan dengan menggunakan Pendekatan MEAs sedangkan kelas kontrol diajarkan dengan pendekatan konvensional, lalu kedua kelas tersebut diberikan tes
akhir yang sama berbentuk essay. Berikut ini akan disajikan data hasil perhitungan tes kemampuan
pemecahan masalah matematika siswa setelah pembelajaran dilaksanakan. 1.
Pemecahan Masalah Matematika Siswa Kelas Eksperimen
Data hasil tes kemampuan pemecahan masalah matematika kelompok eksperimen yang diperoleh, disajikan dalam tabel distribusi frekuensi sebagai
berikut: