32
c. Tahapan Pemecahan Masalah Matematika
Fajar menguraikan empat langkah penting yang harus dilakukan dalam proses
pemecahan masalah,
diantaranya:1memahami masalahnya;
2 merencanakan cara penyelesaian; 3 Melaksanakan rencana; dan 4 menafsirkan
hasilnya.
31
2 Ada empat fase penting dalam memecahan masalah yang sudah
diterima luas, ini bersumber dari buku George Polya yang berjudul “How to Solve
It ”. Polya dalam Suherman mengemukakan bahwa dalam pemecahan masalah
terdapat empat langkah yang harus dilakukan yaitu memahami masalah, merencanakan penyelesaian, menyelesaikan masalah sesuai rencana, dan
melakukan pengecekan kembali terhadap semua langkah yang telah dikerjakan.
32
Fase pertama adalah memahami masalah. Tanpa adanya pemahaman terhadap masalah yang diberikan, siswa tidak mungkin mampu menyelesaikan
masalah tersebut dengan benar. Fase selanjutnya mereka harus mampu menyusun rencana penyelesaian masalah. Pada fase ini sangat bergantung pada pengalaman
siswa dalam menyelesaikan masalah, semakin berpengalaman mereka maka ada kecenderungan siswa lebih kreatif dalam menyusun renca penyelesaian suatu
masalah. Fase selanjutnya dilakukan penyelesaian masalah sesuai dengan rencana yang dianggap tepat. Dan fase yang terkahir adalah melakukan pengecekan atas
apa yang telah dilakukan mulai dari fase pertama sampai ketiga. Dengan begitu maka berbagai kesalahan dapat terkoreksi kembali sehingga siswa sampai pada
jawaban yang benar. Menurut Keedy dan Bittinger, ada lima tahap dalam pemecahan
masalah dalam aljabar yaitu: 1 familiarize yourself with the problem situation, 2 translate to mathematical language, 3 carry out some mathematical
manipulation, 4 check your possible answer in the original problem, 5 state the answer clearly.
33
31
Fajar Shadiq, Pemecahan Masalah, Penalaran, dan Komunikasi, Yogyakarta: PPPG Matematika, 2004, h.11.
32
Erman Suherman, dkk., Common Text Book Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer, Bandung: JICS UPI, 2003
33
Mervin L. Keedy and Marvin L. Bittinger. A Problem-Solving Aprroach To Intermediate Algebra. Canada: Addison-Wesley Publishing Company, 1986, h. 2
33
Menurut Keedy dan Bittinger, lima tahap tersebut diantaranya yang pertama menyesuaikan diri dengan situasi permasalahan yang ada. Tahap pertama
adalah tahap yang penting dalam pemecahan masalah. Beberapa hal yang harus diperhatikan adalah membuat daftar informasi penting dari permasalahan yang
ditanyakan dan mencari informasinya lebih jauh lagi. Tahap kedua adalah mengubahnya menjadi bahasa matematika misalnya membuat grafik atau tabel.
Tahap ketiga adalah menyiapkan beberapa manipulasi matematis misalnya dengan cara memberikan operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian atau pembagian.
Tahap keempat adalah mengecek solusi permasalahan kedalam masalah asalnya. Tahap kelima adalah menguraikan jawaban solusi pemecahan masalah tersebut.
Soejadi dalam Heryanto mengemukakan, untuk menyelesaikan soal matematika umumnya dan terutama soal cerita, dapat ditempuh langkah-langkah
berikut: 1 membaca soal dengan cermat untuk menangkap makna kalimat, 2 memisahkan dan mengungkapkan: apa yang diketahui dalam soal, apa yang
dimintaditanyakan oleh soal, membuat model matematika dari soal, menyelesaikan model menurut aturan-aturan matematika sehingga mendapatkan
jawaban dari model tersebut, mengembalikan jawaban model kepada soal asal. Menurut John Dewey, dalam buku How we think membahas secara
ringkas lima langkah pemecahan masalah, langkah-langkah tersebut adalah: 1 mengenali adanya masalah, 2 mengidentifikasi masalah, 3 memanfaatkan
pengalaman-pengalaman sebelumnya, 4 menguji hipotesis-hipotesis atau kemungkinan-kemungkinan penyelesaian secara berurutan, 5 mengevaluasi
penyelesaian-penyelesaian dan menarik kesimpulan berdasarkan bukti.
34
Dengan demikian, tahapan pemecahan masalah matematika yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut: 1 memahami situasi masalah,
2 memisahkan informasi yang diketahui dari suatu persoalan dan mengungkapkan apa yang ditanya 3 membuat model matematika dari soal dan
memilih rencana penyelesaian 4 menerapkan rencana penyelesaian menurut
34
Lia Kurniawati, Pembelajaran dengan Pendekatan Pemecahan Masalah untuk Meningkatkan Kemampuan Pemahaman dan Penalaran Matematik Siswa SMP, ALGORITMA
Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika, Jakarta: CeMED FITK UIN, Vol. 1 No. 1, 2006, h. 83.
34
aturan-aturan matematika
5 mengevaluasi
alternatif pemecahan
6 mengembalikan jawaban model ke situasi dunia nyata.
4. Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika dalam Pembelajaran
Pendekatan Model-Eliciting Activities
Model-Eliciting Activities MEAs dikembangkan oleh para peneliti pendidikan matematika untuk lebih memahami dan mendorong pemecahan
masalah matematika siswa. MEAs disusun untuk mendorong siswa membangun model matematika untuk memecahkan masalah yang rumit.
35
MEAs memang diciptakan untuk menyelesaikan permasalahan yang sering terjadi dalam proses
belajar mengajar di dalam kelas, khususnya bagi siswa agar dapat mengembangkan kemampuan matematikanya. Salah satu kemampuan matematika
yang ingin dicapai peningkatannya dalam penelitian ini adalah kemampuan pemecahan masalah matematika siswa khususnya di jenjang Sekolah Menengah
Pertama. Model-Eliciting Activities MEAs mengajak siswa ke dalam
pemecahan masalah yang non rutin dan menyediakan kesempatan untuk siswa agar
mengembangkan bakat
bermatematika kreatif.Pendekatan
MEAs membutuhkan penggunaan satu atau lebih konsep matematika yang tidak
ditentukan oleh masalah. Siswa harus membuat pengetahuan dan pemahaman baru untuk merumuskan sebuah model matematika yang dapat digeneralisasikan
dan yang dapat digunakan oleh orang lain untuk menyelesaikan permasalahan yang serupa.
36
Di dalam pendekatan MEAs terdapat masalah yang harus dipecahkan siswa melalui pembentukan model matematika dari sebuah situasi
masalah yang kemudian dicari penyelesaiannya menggunakan konsep-konsep dan aturan-aturan dalam matematika.
Model-Eliciting Activities MEAs asalnya didesain sebagai sebuat alat penelitian dengan tiga tujuan: 1 untuk menjadi gagasan dalam pikiran dimana
35
Geetanjali Soni, Model-Eliciting Activities and Reflection Tools for Problem Solving, http:litre.ncsu.edusltoolkitMEAMEA.htm
36
Chamberlin, S. A., Moon, S. M., Model-Eliciting Activities as a Tool to Develop and Indentify Creatively Gifted mathematicians, Journal of Secondary Gifted Education, 2005,
Vol. XVII, No. I